Akhir-akhir ini aku terbiasa pulang malam karena kegiatan himpunan. Ayahku juga perlahan mengerti akan kegiatanku. Telah kubiasakan diri untuk menceritakan semua hal yang terjadi di kampus ke ayah. Hanya satu hal saja yang tidak aku ceritakan ke ayah. Mungkin kalian sudah tahu apa yang tidak aku ceritakan, pastinya tentang Giatros. Memang agak sensitif berbicara tentang hal ini bersama ayah. Bahkan aku juga telah bercerita ke ayah jika lingkunganku rata-rata pria jadi aku meminta ayah untuk memahaminya. Ayahku sebenarnya sangat paham dengan dunia perkuliahan sebagai anak teknik. Ayahku sendiri adalah lulusan mahasiswa teknik dirgantara dan mesin yang terkenal jauh lebih keras dan maskulin.
Aku hanya tinggal berdua bersama ayah. Rumah seringkali terlihat tanpa penghuninya. Penghuninya lebih betah di lain tempat. Ayahku sibuk dengan pekerjaannya, seringkali keluar kota. Ibuku sudah lama meninggal dunia. Beliau meninggal karena mengidap penyakit African Trypanosomiasis sewaktu menjadi relawan di Afrika. Ibuku adalah seorang dokter yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap profesinya. Ia selalu berusaha mengerahkan seluruh kemampuannya dengan tulus bagi siapapun yang membutuhkan jasanya. Mungkin itulah alasanku yang ingin kuliah di jurusan kedokteran agar aku dapat merasakan kehadiran ibu pada diriku.
"Krina, ayah bakal pindah ke Manado untuk tugas. Kamu mau gimana sayang?"
"Makin sepi." Jawabku singkat dan tak memberi jawaban.
"Nampaknya kamu nyaman dengan lingkunganmu."
"Senyaman-nyamannya aku tetap tak bisa tenang kalau jauh dari orang yang satu-satunya aku punya di alam raya ini."
"Memangnya kamu mau ikut? Gak mungkin kan sayang, kamu harus fokus kuliah."
"Aku mengerti yah tapi kumohon jaga diri baik-baik disana. Jangan terlalu sering merokok. Aku sayang denganmu." Sebenarnya bukan itu yang ingin kukatakan. Aku ingin ikut. Sebenarnya jauh dari ayah hanya akan menjadikan beban pikiran namun aku harus mencari apa yang aku butuhkan di sini.
"Jangan terlalu sering pulang malam. Kamu tinggal di rumah saja tidak perlu ngekos. Rumah ini akan selalu menjadi tempat terindah untuk keluarga kita. Jangan buatnya semakin hampa ya sayang." Pesan ayahku.
"Iya." Jawabku singkat karena tidak tahan untuk menahan rasa sedih dan langsung segera ke kamar.
Aku lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman wanita di teknik ketika ayahku pindah. Nongkrong bersama sambil bercerita tentang banyak hal konyol. Aku senang ternyata mereka tak sesulit yang aku bayangkan. Kami bertujuh bersahabat bahkan dapat dikatakan layaknya keluarga. Tidak perlu waktu lama bagi kami untuk menyatu. Mungkin karena berbagai peraturan di himpunan yang ketat dan berbagai permasalahan yang menimpa kami bersama alasan kami melebur.
Hera wanita yang selalu bersamaku karena kami satu kelas saat praktikum. Ia suka dengan make up sampai-sampai sempat di labrak oleh senior wanita. Dia orangnya sangat perasa dan cengeng. Kadang juga kalo bercanda suka receh. Aku paling sering bercerita dengan dia.
Deya adalah primadona angkatan. Paling cantik yang katanya mirip milea. Kadang-kadang kami bertujuh suka iri dengannya. Namun iri kami secara terang-terangan dan dijadikan bahan candaan.
Siska, cewe berbadan tinggi dengan pemikiran kritis. Dialah yang paling netral diantara kami bertujuh. Siska adalah partnerku jika ke perpus. Kami menyebut perpus adalah kos ternyaman. Kemana-mana selalu tidak pernah fokus karena selalu bermain handphone.
Rita memiliki suara yang paling bagus diantara kami bertujuh dan multitalenta. Jangan pernah buat dia kecewa atau tersakiti karena dia bisa nangis setiap hari. Cewe yang paling menjadi center di teknik pertambangan.
Putri adalah cewe termisterius yang tahu segalanya. Bisa dibilang dia adalah jembatan penghubung para laki-laki dengan kita para cewe yang sulit bergabung dengan mereka. Dia sangat suka menggunakan barang branded yang didapatkan dari hasil menabungnya. Wanita yang paling mandiri diantara kami bertujuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sama
RomantizmMengisahkan seorang mahasiswa baru yang baru patah hati karena cinta dan tak lulus di PTN favoritnya. Wanita ini tidak pernah jatuh cinta dengan pria selain teman kelasnya. Dari yang sudah sudah ia selalu jatuh cinta dengan teman satu kelas. Cinta l...