Malamnya Minju dipindahkan dari UGD ke kamar pasien VIP yang sudah Hyunjin pesan. Sekarang bukan hanya Hyunjin saja yang menemani Minju di rumah sakit, tapi Jisung juga ikut menemani. Heejin dan Felix sudah pulang sedari tadi, dan kini tinggal mereka berdua yang tersisa.
Hingga saat ini, Hyunjin masih belum berani untuk menghubungi keluarga Minju dan juga keluarganya sendiri. Ia takut kalau ayahnya akan memarahi nya nanti.
Walaupun Jisung sudah sedari tadi mendesak Hyunjin untuk menghubungi keluarga nya tapi tetap saja Hyunjin enggan, ia masih terlalu takut untuk bicara jujur pada keluarga nya.
Sampai akhirnya Jisung pun pasrah dengan Hyunjin yang sangat keras kepala ini, ia lebih memilih untuk memberi tahu teman-temannya tentang keadaan Minju.
Jisung berjalan ke pojok ruangan kamar untuk menelpon salah satu teman Minju, ia lalu mengambil ponsel yang berada di saku celana nya dan menelpon Sunwoo terlebih dahulu.
"Halo, Son?"
'Oy, kenapa sung?'
"Gue cuman mau kasih info.. Ini si Minju kecelakaan, sekarang lagi di rawat"
'Gimana ceritanya bisa kecelakaan??!'
"Ceritanya panjang, nanti gue ceritain. Kalo guru tanya, bilang aja Minju kecelakaan"
'Oke nanti gue bilangin. Tapi temen-temennya Minju yang lain udah pada tau belom?'
"Belom, yang tau cuma Felix, gue, Hyunjin, trus Heejin"
'Ya udah nanti gue kabarin temen-temennya sekalian juga jengukin'
"Nama rumah sakitnya *****"
'Oke, gws buat Minju'
"Makasih Son"
Percakapan telpon berakhir, Jisung kembali menyimpan ponselnya di saku celananya.
Setelah itu ia menatap lekat tubuh Hyunjin yang kini sedang duduk tertunduk di sebelah kasur Minju. Matanya terlihat seperti meneteskan airmata, Jisung berjalan mendekat ke arahnya lalu menyentuh bahu lelaki itu.
Hyunjin menoleh saat tau ada seseorang yang menyentuh bahunya. Ia melihat ada Jisung yang sedang berdiri disebelah nya sambil memegang pundak kiri Hyunjin.
Jisung tampak menampilkan senyuman untuk Hyunjin, senyuman itu bahkan terlihat sangat terpaksa. Karena Hyunjin tau kalau Jisung sendiri sama terpukul nya dengan Hyunjin.
"Gue tau ini memang takdir, dan kita harus terima, jin" ucap Jisung sembari menahan air matanya.
"Dan gue juga tau, buat nutupin kesedihan itu susah. Gue tau kalo lo itu juga sedih, tapi lo nutupin ini semua dengan senyuman" ucap Hyunjin menatap sendu wajah Jisung
"Ini semua salah gue. Kalo tadi Minju gak nyebrang ke jalan ramai itu, dia gak mungkin kayak gini" kesal Jisung pada dirinya sendiri.
Hyunjin hanya diam menatap kosong kearah Minju yang kini penuh dengan selang infus di tubuhnya. Ia tak bisa menjawab apa-apa lagi, ia juga merasa kalau ini juga adalah kesalahan nya.
Kalau saja dirinya menyebrang dengan hati-hati, tak mungkin Minju bisa jadi seperti ini. Ia sangat berhutang nyawa pada Minju dan juga Felix yang sudah mendonorkan darahnya untuk Minju.
"Jadi? Lo masih belum bisa ngabarin keluarga lo?" tanya Jisung disela-sela lamunan Hyunjin
Mengingat kembali akan hal itu Hyunjin langsung bergegas mengambil ponselnya di saku dan menelpon keluarga nya terlebih dahulu.
Sebelum Hyunjin mengeluarkan sepatah kata dari mulutnya, tiba-tiba saja air matanya menetes karena mengingat detik-detik saat Minju tertabrak truk.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI JODOHIN [✔]
Randomskzone ㅡ hyunju Perjodohan yang didasari karena hutang keluarga, apa yang akan Minju lakukan jika ia membenci lelaki itu? ©2018, rifandila