Pagi ini Hyunjin sedang mengemasi barang-barangnya dan juga Minju, karena setelah beberapa hari yang lalu keadaan Minju semakin membaik dan dokter pun mengijinkan Minju untuk pulang.
Semuanya telah Hyunjin urus dari mulai administrasi hingga mobil yang akan mengantar mereka pulang. Tapi Hyunjin tidak sendirian, ada Jisung dan juga Felix yang ikut mengantar mereka pulang kerumah.
Minju pun turun dari kursi rodanya lalu masuk kedalam mobil dibantu Hyunjin. Sedangkan Jisung dan Felix membantu membawakan koper ke dalam bagasi mobil. Setelah selesai mereka semua masuk ke dalam mobil, dan tak butuh waktu lama untuk sampai di rumah Hyunjin dan Minju.
Mereka semua pun turun dari mobil lalu segera masuk ke dalam rumah. Pada saat masuk ke rumah, mereka semua di sambut hangat dengan kehadiran keluarga Hwang. Dan tiba-tiba saja mamah Hyunjin berjalan untuk mendekap menantunya yang telah lama dirumah sakit.
"Udahan pelukannya, kasian tuh Minju nya mau istirahat" ujar Minhyun.
"Oiya mamah lupa, abisnya mamah kangen banget sama Minju" mereka berdua pun melepaskan pelukannya.
"Hyunjin bawa Minju ke kamar dulu ya" kata Hyunjin sambil membantu Minju berjalan ke arah kamar.
(Di Kamar)
Hyunjin mendudukan tubuh Minju di kasur, membiarkan istrinya itu beristirahat. Setelah itu ia pun kembali pergi ke bawah untuk mengambil kopernya yang tertinggal di ruang tamu.
"Hyunjin mau kemana?" panggil Minju saat Hyunjin sudah berada diambang pintu.
Hyunjin pun menoleh "mau ambil koper di bawah, tunggu bentar ya"
Baru saja Hyunjin ingin melangkah kakinya, lagi-lagi Minju pun memanggilnya. "Nanti aja, di sini dulu sebentar" pinta Minju, dan Hyunjin pun mengangguk lalu berjalan mendekati Minju.
"Kenapa? Perlu sesuatu?" tanya Hyunjin sembari mengusap lembut helai rambut Minju.
"Lo di sini aja temenin gue"
"Patut dicurigai.."
"Paan sih lo?! Ya udah sana keluar"
"Giliran udah sembuh tambah sensi"
"Udah sana cepet keluar!"
"Iya iyaa.. Galak amat" Hyunjin ngebirit keluar kamar kayak kebelet boker, padahal sih takut sama Minju.
Saat Hyunjin turun ke ruang tamu, orang-orang yang ada di situ bingung melihat Hyunjin lari-larian tidak jelas. Wajahnya pun bercucuran keringat, nafasnya terengah-engah karena berlarian.
"Kebelet boker lu?" tanya Felix yang sedang asik duduk di sofa sambil ngemilin rengginang.
"Gue diamuk Minju. Bingung gue, dia jadi sensi sekarang" ujar Hyunjin yang masih terengah-engah.
"Gitu doang bingung. Dia tuh butuh perhatian, lo nya aja yang gak peka" celetuk Jisung yang berjalan dari arah dapur.
Hyunjin menggaruk tengkuknya yang tak gatal, bingung dengan maksud Jisung. Sampai akhirnya ia pun kembali ke kamar dengan koper yang ada di tangannya. Hyunjin melihat Minju kini tengah tertidur lelap di atas kasur, yang tadinya Hyunjin ingin membangunkan nya jadi tak tega. Ia pun meletakkan kopernya lalu merebahkan tubuhnya di samping Minju.
Cukup lama Hyunjin menatap lekat wajah Minju, tak pernah ia bisa merasa sedekat ini dengan Minju. Hyunjin pun mengecup kening Minju cukup lama lalu memeluk tubuh mungilnya, dan akhirnya mereka pun terlelap dalam keadaan saling memeluk satu sama lain.
◈◈◈
Hari pun mulai berganti sore, keluarga Hwang dan juga Felix dan Jisung ingin berpamitan kepada Hyunjin, tapi sang pemilik rumah tetap saja tak keluar dari kamarnya, sampai akhirnya mamah Hyunjin pun pergi ke kamar untuk memeriksa keadaan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI JODOHIN [✔]
Randomskzone ㅡ hyunju Perjodohan yang didasari karena hutang keluarga, apa yang akan Minju lakukan jika ia membenci lelaki itu? ©2018, rifandila