Seminggu kemudian setelah Minju koma, hingga kini gadis itu masih saja tertidur lelap di dalam mimpinya, tak ada niatan untuk bangun dan membuat Hyunjin bahagia.
Hari demi hari Hyunjin selalu berharap jika Minju bangun dari koma secepatnya. Tapi tidak, Minju masih sama seperti hari sebelum nya, dan Hyunjin akan selalu sabar menunggu.
"Minju.. Sampe kapan lo gini terus, gue kangen lo ju" lirih Hyunjin sambil menggenggam tangan Minju lembut.
"Gue nyesel nyakitin lo, gue sayang sama lo ju. Plis bangun demi gue"
Untuk kesekian kalinya air mata Hyunjin jatuh, ia pun menenggelamkan wajahnya di samping genggaman tangan Minju.
Tanpa Hyunjin ketahui, jari tangan Minju yang Hyunjin genggam itu bergerak. Ada satu kejanggalan yang membuat Hyunjin bangun dari posisi nya, ia melihat tangan Minju bergerak.Hyunjin panik, antara senang dan juga takut. Ia langsung berlari keluar kamar untuk mencari dokter. Setelah masuk, dokter pun langsung memeriksa keadaan Minju.
"Detak jantung dan nadi nya normal, pasien sudah sadar dari koma nya" ucap dokter itu dan pergi setelah memeriksa Minju.
Perasaan Hyunjin sangat bahagia, tak pernah ia merasa sebahagia ini. Tanpa pikir panjang, ia langsung mengabari keluarga nya dan juga keluarga Minju.
"HALO, PAH?"
'Eh? Kenapa Hyunjin?'
"M-minju pah.."
'Hah?! Minju kenapa?!'
"Dia udah sadar"
'Serius? Oke papah ke sana sekarang'
Telpon pun di matikan dari seberang sana, Hyunjin pun langsung menekan nomor ponsel keluarga Minju.
"Halo?"
'Iya halo? Kenapa ya?'
"Pak, Minju sudah sadar"
'Hah?! Yang benar kamu?'
"Iya pak.. Sebentar lagi dia sadar. Sedang dalam pemulihan"
'Ya sudah nanti bapak kesana sama ibu'
"Iya pak"
Berakhirlah percakapan Hyunjin dengan mertuanya, sekarang ia beralih ke nomor ponsel Jisung lalu kemudian Felix.
"Halo sung"
'Oit? Napa bro?'
"Minju dah sadar sung"
'Hah?!'
"Minju.. Dia udah sadar"
'Oke gue kesana sekarang'
Belum sempat Hyunjin menjawab dan telpon langsung dimatikan, akhirnya ia memutuskan untuk menelpon Felix.
Setelah menelpon beberapa kerabat dan juga sahabat-sahabatnya, Hyunjin beralih untuk duduk di sebelah ranjang Minju. Hyunjin ingin sekali menjadi orang pertama yang Minju liat setelah sadar dari koma nya.
Dan ya, perlahan-lahan Minju mulai membuka matanya, dan mulutnya selalu menyebut nama Hyunjin. Rasanya Hyunjin ingin menangis saat itu juga, ia terlalu merasa bersalah dengan Minju.
"Gue di sini, Minju" kata Hyunjin sambil menggenggam salah satu tangan Minju.
Senyuman Minju terukir indah di bibirnya, tangannya pun membalas genggaman Hyunjin. Mereka berdua saling bertatapan, seperti kilatan yang menghantar kan pandangan kerinduan diantara mereka.
Hyunjin mengecup kening Minju dengan lembut, lalu mengusap kepalanya agar ia merasakan ketenangan. Satu kata yang Hyunjin rasakan yaitu 'rindu'.
Rindu yang ia rasakan selama beberapa hari ini telah terbayarkan dengan melihat senyum indah di wajah Minju. Senyum itu, senyuman yang Hyunjin rindukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI JODOHIN [✔]
Randomskzone ㅡ hyunju Perjodohan yang didasari karena hutang keluarga, apa yang akan Minju lakukan jika ia membenci lelaki itu? ©2018, rifandila