Di atas bukit dengan semilir angin yang kencang cukup untuk mengibaskan rambut gadis di sebelahnya ini. Ia yang selalu ada di sisinya dan tak pernah ada niatan untuk meninggalkan nya sama sekali.
Hyunjin merasa sangat bersyukur mendapatkan Minju untuk menjadi istrinya. Lelaki itu tak henti-hentinya tersenyum saat melihat Minju kegirangan dengan suasana hatinya yang sedang bahagia.
Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu berada disisi Minju apapun keadaan nya.
"Kamu suka tempatnya?"
Minju yang sedang sibuk menikmati pemandangan tiba-tiba menoleh saat Hyunjin mengatakan sesuatu. "Suka banget! Makasih jalan-jalannya" ucapnya seraya memeluk pinggang Hyunjin.
Setelahnya mereka pun berdiri menyandar berhadapan di depan pembatas bukit. Suasana menjadi sangat romantis saat Hyunjin menggenggam tangan Minju, lalu ia gosokan ibu jarinya ke punggung tangan Minju.
"Kamu tau, selama kamu koma di rumah sakit, aku selalu kangen kamu di setiap detik. Senyum kamu yang selalu aku rinduin, walaupun belum pernah kamu tunjukin langsung di depan muka aku, tapi aku liat itu pas kamu sama Jisung, itu udah lebih dari cukup"
Mereka berdua pun saling pandang, rasa penyesalan itu muncul kembali dalam benak Hyunjin untuk kesekian kalinya. Namun tiba-tiba saja air mata Minju menetes, tanpa di sadari ia memeluk tubuh Hyunjin dan menenggelamkan wajahnya di dada Hyunjin.
"Maafin aku Hyunjin, aku emang gak pernah ngerasa bahagia sama perjodohan ini.. Tapi sekarang, aku sadar kalo cowo yang lagi aku peluk ini tulus sayang sama aku" ujarnya sambil terisak pelan.
Hyunjin melepaskan pelukannya dan menatap lekat wajah Minju sambil memegang kedua pundaknya. Tangannya pun ikut aktif mengusap airmata yang ada di pipinya lalu mengecup keningnya singkat.
"Biarin aku cinta dan sayang tulus sama kamu, aku tau kalo kamu masih belum bisa terima aku buat jadi suami yang baik buat kamu" kata Hyunjin seraya tersenyum kecil.
Minju menggeleng pelan "enggak, kamu itu pantes buat jadi suami aku, cuma first time nya aja yang salah"
"Aku sayang banget sama kamu Minju. Ayo buka lembaran baru buat masa depan, dan semoga aja kita bisa saling setia satu sama lain"
"Aku juga sayang sama kamu Hyunjin. Jangan pernah kamu nyakitin perasaan aku untuk kedua kalinya, atau aku beneran perㅡ" kata-katanya terpotong Hyunjin.
"Aku janji, gak akan pernah nyakitin kamu atau bikin kamu nangis lagi"
Akhir kata, mereka pun berpelukan sangat erat. Udara dingin yang menghembus seakan tak mengusik moment itu, ada kehangatan tersendiri dalam pelukan mereka.
◈◈◈
Matahari di siang hari ini seperti tak mengganggu bagi sepasang kekasih ini yang sedang asik-asik nya berjalan-jalan di sekitar bukit yang penuh dengan bunga-bunga.
Berjalan bergandengan sambil tertawa kecil karena suatu hal yang mereka lihat, atau bahkan hanya gurauan semata yang dapat membuat keduanya tertawa lepas sebelum menghadapi ujian.
"Jin liat deh, ada kelinci di situ, lucu ya?" Hyunjin pun mengikuti arah Minju menunjuk kelinci itu.
"Kelinci aja masih kalah lucu dari kamu" celetuknya
"Gombal banget"
"Aku serius"
"Ini juga udah serius, kan kita udah nikah" balas Minju tak kalah gombal.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI JODOHIN [✔]
Randomskzone ㅡ hyunju Perjodohan yang didasari karena hutang keluarga, apa yang akan Minju lakukan jika ia membenci lelaki itu? ©2018, rifandila