Anak-Anak: Revolusi

381 16 0
                                    

Ketika banyak orang bilang bahwa seorang anak adalah hasil dari didikan orang tuanya,
saya setuju dan tidak.

Anak kecil tidak akan bisa apa-apa jika tidak diajarkan oleh orang tuanya. Orang tua adalah pengalaman kita ketika kita lahir. Dia belajar bicara―dari orang yang mengajaknya bicara―,dia belajar berjalan, bernyanyi, apa pun itu.

Namun, saya kok lupa, ya, kalau pernah diajarkan itu semua, tapi saya tahu kalau itu pernah. Atas segala sifat dan sikap yang saya punya sekarang, saya nggak merasa ini diajarkan oleh orang tua saya. Terlepas dari masa balita dan kanak-kanak, setelah itu bukan diajarkan lebih tepatnya, saya melihat, saya mendengar, saya mempelajarinya sendiri.

"Kamu belajar dari siapa kayak gini? Kamu tuh perempuan, kamu tuh laki-laki, harusnya blablablabla."

Bukannya seharusnya saya tidak perlu dikoreksi seperti itu jika mereka benar mengajarkan saya akan hal tersebut?

Atau... Mereka tidak mengerti bahwa apa-apa yang mereka ucapkan, apa-apa yang mereka lakukan, dapat diplagiat atau dijadikan acuan oleh anak-anak mereka tanpa mereka merasa sedang memberi pelajaran?

E.

#
Jadi gini, saya suguhkan teh, kopi, dan kue kering dalam balutan cerita pendek, yang bisa kita bilang Cerita Tentang Cerita. Silakan menikmati. Untuk para tamu, pintu masuk ada di sebelah TAA→

Silakan masuk ke ruang CTC.

Teriakan Aksara RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang