.two.

4.1K 323 20
                                    

✧✦

Suara Julie masih terngiang-ngiang di telinga Nash sampai sekarang. Nash masih bisa merasakan tangan Julie yang membelai pipinya dengan sangat lembut.

Walaupun tentu saja, gadis itu sudah pergi entah kemana.

"Matamu masih saja indah"

"Matamu masih saja indah"

"Matamu masih saja indah"

Sebuah tangan mendarat di pipi Nash. Membuat Nash terkejut dan membawanya kembali ke kenyataan. "Hei! Kau mendengarku?"

"Hm?"gumam Nash.

Hayes memutar kedua bola matanya dengan jengkel. "Kubilang, siapa yang mengebel tadi pagi?"ulang Hayes. Nash menatap Hayes dengan tatapan datar.

"Teman."ujar Nash.

"Laki-laki atau perempuan?"

"Perempuan"

"Apakah dia cantik?"

"Can- HEY!" Hayes tertawa. Nash memukul Hayes dengan keras menggunakan bantal dari sofa yang ada di backstage.

"Jadi... kau menyukai gadis itu?"tanya Hayes, sambil mengunyah kripik kentang milik Matt yang baru saja dia curi tadi. Nash hanya mengangkat bahunya tidak tahu.

Nash sendiri masih tidak yakin apa dia menyukai Julie atau tidak. Oke, Nash yakin Julie memang sudah bertransformasi menjadi cantik. Tapi ada sesuatu yang aneh dengan cewek itu. Sesuatu yang dalam.

Hayes menatapnya dengan tatapan duh. "Huh, dasar payah."

"Tapi ini mempunyai permasalahan yang berbeda Hayes."

"Berbeda maksudmu?"

"Kau tahu Julie Tanner?" Hayes diam, tetapi dia mengangguk.

"Teman sekolahmu yang katanya bunuh diri itu bukan?"tanya Hayes, ragu. Nash mengangguk. Mata Hayes melebar. "Jangan bilang..."

"Ya. Dia orangnya."

"Tapi bukankah dia sudah--"

"Mati?" Hayes menelan ludahnya dengan bersusah payah dan mengangguk. "Julie bilang sebenarnya dia pergi dari rumah. Dan itu hanyalah alasan yang diceritakan ibunya pada orang-orang agar mendapatkan uang asuransi milik Julie."jelas Nash.

Hayes mengangkat satu alisnya dengan ragu. Nash tahu mereka berdua mempunyai pemikiran yang sama. Sepertinya tidak mungkin seorang ibu bisa bersifat seperti itu.

Seorang crew tiba-tiba berjalan masuk dan menginterupsi mereka berdua.

"On air 3 menit lagi"ujar crew itu. Nash dan teman-temannya mengangguk, lalu crew itu pun pergi.

Mereka semuapun bersiap-siap. Matt membersihkan diri dari remahan keripik kentang. Carter, Cameron dan Jack J mematikan ponsel mereka dan menaruhnya di kantung. Jack G keluar dari kamar mandi sementara Nash dan Hayes sedang membetulkan rambut mereka di kaca.

Setelah semuanya siap, mereka akhirnya berjalan bersama-sama menuju stage. Nash mengikuti mereka dari paling belakang.

Saat berjalan, Nash merasakan dari ekor matanya ada yang sedang mengamatinya. Dia balik badan untuk melihat siapapun itu, tapi tidak ada seorang pun.

Mungkin hanya pikiranku saja, batin Nash. Akhirnya Nash menaiki tangga dan menapakkan kakinya ke panggung.

"HELLOOOO WASHINGTON DC!!"teriak Jack J membuka acara. Para penonton berteriak. Nash tersenyum dengan lebar ke arah mereka. Setidaknya mereka bisa membuat Nash terlepas dari pikirannya mengenai Julie.

Saat sedang asyik bernyanyi dan menari-nari di panggung, mata Nash menangkap sebuah sosok yang sedang tersenyum ke arahnya dari sebelah kanan panggung.

Dia segera menoleh ke kanan untuk melihat siapa itu.

Tapi tidak ada siapa-siapa.

This is getting really creepy.

✧✦

eyes ;; nash gTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang