.six.

3.2K 279 31
                                    

✧✦

Nash dan Julie menatap pintu di depan mereka dalam diam. Suara tawa yang amat sangat keras terdengar dari luar. Nash memutar matanya dalam hati. Entah apa yang sedang dilakukan teman-teman Nash sekarang.

"Nash, aku takut..."ujar Julie, seraya menarik-narik lengan baju Nash. Nash tersenyum tipis seraya mengelus-elus rambut Julie.

"Jangan khawatir... mereka tidak menggigit."ujar Nash, menyeringai. Julie hanya menunduk. Nash segera merangkul Julie dan mencium puncak kepalanya.

Nash lalu membuka pintu di depannya secara perlahan. Matanya langsung bertemu dengan teman-temannya yang sedang tertawa. Hayes yang sadar dengan keberadaan mereka pertama kali.

"Hey, Nashley!!" Hayes bangkit dari tempat ia duduk dan berjalan ke arah Nash dan Julie. Nash tos dengan Hayes dan melakukan fist-bump.

Hayes lalu mengalihkan perhatiannya ke Julie. "Aku tebak, kau Julie Tanner?" Julie mengangguk. "Aku Hayes." Hayes mengulurkan tangannya untuk mengajak Julie bersalaman. Julie langsung menjabat tangan Hayes dengan ragu.

"Matamu biru juga?"tanya Julie akhirnya. Matanya tidak lepas dari mata Hayes. Dan entah kenapa rasa dingin merambati punggung Nash lagi. Seperti pada saat Julie bilang bahwa dia suka mata kucing persia semalam.

"Ya. Sayangnya, aku bersaudara dengan anak ini."ujar Hayes, sedih. Dia menepuk pundak Nash dengan sangat keras sampai membuat tubuh Nash terdorong ke samping.

Teman-teman Nash yang lain mulai mendekati mereka berdua dan berkenalan dengan Julie. Tidak ada yang aneh. Sampai giliran Cameron yang berkenalan dengan gadis itu.

Cameron menghampiri gadis yang bersembunyi di belakang Nash. Senyuman jahil merekah di bibirnya saat tahu bahwa itu adalah gadis yang pernah diceritakan Nash waktu itu.

Matt sedang bersalaman dengan gadis itu. Matt menggenggam tangan gadis itu dan meletakkannya di dada kiri Matt dengan dramatis. "Do you have a maps? Cause i got lost... in your eyes."ujar Matt, dengan nada romantis. Melihat Matt seperti itu, kami semua tertawa. Bahkan Nash pun tertawa.

Kecuali... gadis itu.

Gadis itu hanya tersenyum kecil. Senyum yang tidak mencapai matanya. Senyum itu sukses membuat Cameron merinding setengah mati.

Tidak ada yang memperhatikannya. Mereka terlalu sibuk menertawakan lelucon Matt tadi, hanya Cameron saja yang sadar.

Matt akhirnya melepaskan tangannya dari gadis itu setelah dimarahi oleh Nash. Dan kini giliran Cameron yang harus memperkenalkan diri. Cameron menelan ludah dengan gugup.

Instingnya memperingatkan dia untuk menjauhi gadis ini. Tapi itu akan sangat tidak sopan karna mengingat Nash menyukai gadis ini.

Cameron mengulurkan tangannya. "Cameron"ujarnya singkat. Gadis itu menjabatnya. Dan seketika, rasa dingin merambati seluruh tubuh Cam. Semua bulu yang ada di seluruh tubuhnya kontan berdiri. Bahkan dia bisa merasakan kakinya merinding.

"Julie"ujar gadis itu, tanpa emosi sama sekali. Gadis itu menatap Cameron dengan tatapan yang aneh, membuat Cameron ingin segera lari dari tempat itu.

Cameron segera melepaskan tangannya. Jantungnya berdetak sangat kencang. Tubuhnya seolah-olah membeku--tidak bisa digerakkkan sama sekali.

"AYO MAIN KARTU!!"teriak Jack J tiba-tiba. Yang lainnya teriak mengiyakan. Mereka segera mengikuti Jack J dan duduk memutar di lantai. Meninggalkan Cameron yang masih terdiam di tempatnya.

"Aku suka matamu"gumam Julie, saat melewati Cameron. Tangannya mulai berkeringat. Ada butiran keringat turun dari dahinya--walaupun kamar ini sangat dingin.

Saat Julie pergi, Cameron segera terkesiap. Nafasnya berat. Dadanya naik-turun, seolah-olah haus akan udara. Dia bahkan tidak sadar bahwa dia menahan nafasnya dari tadi.

Apa yang baru saja terjadi?

✧✦

eyes ;; nash gTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang