"Gue benci musim dingin," ujar Minho.
"Kenapa?" Felix bertanya bingung.
"Ya karena suhunya dingin banget." Jawab Minho. "Tapi..." Pemuda tampan itu menggantung kalimatnya.
"Apa?" Felix memandang dalam kedua manik Minho.
"Lu bikin gue jadi suka musim...
Double update nih, galak ih kalian tuh, kulaporin sena ntar yaa 😤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minho sudah pulih, ia sudah pulang dari rumah sakit dan sudah kembali beraktivitas seperti biasa sebagai dosen di kampusnya. Ibunya pun sudah pulang kembali ke Gimpo.
Semuanya berjalan baik-baik saja di sekelilingnya, namun tidak bagi Minho secara pribadi.
Ia merasa....
Aneh.
Ia merasa Felix sungguh nyata dan Minho menolak kenyataan bahwa segala kisahnya dan Felix hanyalah mimpi yang menghiasi masa komanya selama 3 hari belaka.
CKLEK
"Kak?" Hyunjin memunculkan wajahnya dibalik pintu rumah Minho.
"Eh, iya Jin, sini masuk." Minho tersenyum tipis.
Hyunjin masuk dan menyerahkan dua rantang makanan ke arah Minho.
"Mama masak enak kali ini, lu kudu coba. Gue udah nambah 2x tadi di rumah." Hyunjin mulai berceloteh seperti biasanya, namun Minho hanya diam.
Atensinya entah terarah kemana, ia tidak bisa fokus pada apapun.
"Kak?"
"..."
"Kak Minho?" Hyunjin menggoyang-goyangkan telapak tangannya di hadapan wajah Minho.
"Ah, iya kenapa?" Minho terkejut dan segera kembali ke dunia nyata.
"Lu kenapa? Masih sakit kah?" Hyunjin mulai khawatir. Sebagai tetangga yang memang cukup dekat dengan Minho, hubungan mereka sudah seperti kakak beradik.
"Oh, enggak kok! Gue baik-baik aja." Minho menggeleng dan tersenyum, meyakinkan Hyunjin bahwa ia sungguh baik-baik saja.
Walaupun sebenarnya tidak.
"Eum. Lu makan dulu deh, trus istirahat. Lu kayanya kecapekan banget."
"Haha, iya thanks ya Jin."
"Gue balik dulu ya, kak, mau jemput Seungmin." Hyunjin bangkit dari sofa dan bersiap beranjak menuju pintu.
"Seung... Eh tunggu!" Minho ikut berdiri dan menahan langkah Hyunjin sebelum pemuda itu benar-benar keluar.
"Kenapa, kak?" Hyunjin mengeryit bingung.
"Seungmin itu siapa?" Tanya Minho.
Hyunjin tidak langsung menjawab, ia mengusap belakang lehernya sekilas sembari tersenyum malu-malu.
"Eum, mantan gebetan gue pas SMP kak, kebetulan skarang ketemu, dia kuliah di kampus tempat lu ngajar rupanya." Jawab Hyunjin.
Minho terdiam sejenak, berusaha memikirkan sesuatu.
"Jin, kapan pertama kali lu dateng ke Dongguk University?" Tanya Minho. Ia ingin memastikan sesuatu.
Jika benar, pertama kalinya Hyunjin datang ke kampus tempatnya mengajar adalah untuk mengantarkan Felix yang ingin membawa makan siang untuk Minho.
