Next chapter rules:
- vote min.100
- comment min.20Salju tipis masih saja turun, Han tengah berjalan menyusuri trotoar sembari memasukkan kedua tangannya ke saku jaket. Tujuannya adalah gang dimana Felix berkata bahwa ia tinggal disana.
BRUGH
Karena berjalan sembari menunduk, Han pun menabrak seseorang.
"Eh maaf, gue gak liat jalan." Han membungkuk sopan tanpa menatap wajah orang yang ditabraknya.
"Iya gue juga jalan sambil main hape kok, sorry ya." Orang itu pun balas membungkuk sopan.
Keduanya pun kini sama-sama mendongak demi menatap wajah satu sama lain.
Dua kata bagi Han untuk medeskripsikan wajah gadis di hadapannya,
Duplikat Felix.
"Eh lu..."
"Maaf ya gue buru-buru, bye." Gadis itu pergi sembari berlari kecil sebelum Han sempat menyelesaikan kalimatnya.
Han berbalik, menatap punggung sang gadis yang semakin menjauh sembari memasang kembali tudung hoodienya yang tadi terlepas saat mereka bertabrakan.
Han tidak cukup bodoh untuk menyadari sesuatu walaupun di suasana malam yang cukup remang.
Gadis itu bertelinga kucing.
Dan persis dengan milik Felix.
*****
CKLEK
Minho berjalan keluar dari rumah kontrakannya bersama Felix dalam gandengannya. Keduanya hendak mencari makan malam di luar.
"Mau makan apa?" Tanya Minho sembari menarik pinggul Felix mendekat padanya.
"Makan di luar." Jawab Felix.
"Iya, mau makan apa?" Minho mengulangi pertanyaannya.
"Tadi kata kak Minho 'mau makan di luar', jadi Felix mau makan di luar juga kaya kak Minho." Felix menatap Minho dengan wajah polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
WINTER CAT || minlix (coмpleтe ✓)
Fiksi Penggemar"Gue benci musim dingin," ujar Minho. "Kenapa?" Felix bertanya bingung. "Ya karena suhunya dingin banget." Jawab Minho. "Tapi..." Pemuda tampan itu menggantung kalimatnya. "Apa?" Felix memandang dalam kedua manik Minho. "Lu bikin gue jadi suka musim...