⑦ [WARN!🔞]

11.7K 1.1K 405
                                    

Next chapter rules:- vote min

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Next chapter rules:
- vote min.100
- comment min.20

WARN! NC SCENE!
🔞🔞🔞

"Eungh..." Felix melenguh sembari mendongakkan wajahnya saat Minho kini tengah sibuk menciumi lehernya.

Tangan pemuda tampan itu tidak tinggal diam, jemarinya bergerak aktif memasuki t-shirt yang dikenakan Felix dan mengusap nipple hybrid manis itu.

"Tuan lu yang dulu biasanya begini?" Minho berbisik rendah di telinga Felix.

"I-iya..." Felix menjawab dengan gugup, seluruh wajahnya makin memerah.

Minho kini sudah paham, Felix tengah mengalami heat. Ia baru saja melakukan search di Google. Akhirnya Minho pun berinisiatif 'membantu' hybrid itu menuntaskan masa heatnya.

Aroma feromon Felix semakin kuat, Minho mencoba membayangkan seandainya ia pun seekor hybrid yang tengah dihadapkan dengan seekor Felix, pasti ia tidak akan dapat menahan diri lebih lama untuk tidak menyerang si manis itu. Aroma feromon Felix benar-benar memabukkan, Minho yang bukan hybrid saja sampai pusing dibuatnya.

"Anghhh k-kak Minho..." Felix meremas pundak Minho saat pemuda tampan itu membuka t-shirt yang dikenakan Felix dan langsung menyerang nipple pink hybrid manis itu dengan bibirnya.

"Jangan sampe lu nyakar gue, awas aja." Ancam Minho sembari membaringkan Felix di ranjang dan membuka lebar kedua paha si manis itu.

"Felix gak nyakar, Felix baik." Jawab Felix dengan polos.

Padahal sudah lupa saja ia dengan keadaan babak belur Hyunjin setelah dicakarnya sebanyak dua kali.

"Nah gitu, bagus." Minho menurunkan ciumannya ke perut Felix hingga tiba tepat di hadapan selangkangan si manis itu, aroma sperma menguar bercampur dengan aroma kayu manis, Felix sudah precum rupanya.

Minho segera membuka celana yang dikenakan Felix sehingga hybrid jantan itu kini benar-benar telanjang di hadapannya.

"Miaaww..." Felix mengeong pelan, merasa malu karena Minho tengah menatapnya dengan intens.

"Body lu bagus juga." Minho menjilat bibir bawahnya sembari membuka kancing kemejanya sendiri.

Ia pun kini topless di hadapan Felix, menampilkan jajaran ABSnya yang sangat menggoda dan semakin membuat Felix merona.

"Eumph..." Minho menindih tubuh mungil Felix, mempertemukan bibirnya dan Felix sembari menggesekan kedua penis mereka, membuat Felix menggeliatkan tubuhnya di bawah kungkungan tubuh besar Minho.

Ciuman keduanya semakin memanas, Felix hanya mampu membuka lebar mulutnya saat Minho menyusupkan lidahnya dan mengeskplor seluruh rongga mulut hybrid manis itu, sesekali Minho menghisap dan menggigit bibir Felix, menyebabkan bibir si manis itu membengkak.

"Lix, kayanya gue gak bisa brenti deh." Minho bangkit dari tubuh Felix dan membuka celana jeansnya, mengeluarkan penisnya yang sudah menegang sempurna.

"Kak Minho, Felix mau itu!" Felix bangkit dari posisi berbaringnya dengan wajah berbinar, kemudian merangkak ke arah Minho sembari menggoyang-goyangkan ekor putihnya, tampak sangat senang.

"Come here, kitten." Minho menggoyang-goyangkan penisnya, sengaja menggoda Felix bagaikan sedang menggoda seekor anjing dengan tulang.

Felix segera meraup penis Minho dengan mulutnya, menjilat dan menghisap benda tumpul itu hingga makin membesar di dalam mulutnya. Tangan mungilnya digunakan untuk meremas kedua twinsball Minho, sesekali Felix pun menggigit sepasang twinsball itu dengan gemas.

"Nghhh enakhh Lix..." Minho memejamkan kedua matanya sembari mendorong kepala Felix agar semakin terbenam di selangkangannya.

" Minho memejamkan kedua matanya sembari mendorong kepala Felix agar semakin terbenam di selangkangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama kemudian, Minho pun memuntahkan spermanya memenuhi mulut Felix dan mengotori ranjang itu.

"Sshhh goodhh..." Minho pun kembali mendorong tubuh Felix hingga berbaring dan menekuk kedua lutut hybrid manis itu, wajahnya mendekat ke selangkangan Felix dan meraup penis mungil Felix yang sudah basah oleh precum.

Minho memajumundurkan kepalanya, mempercepat hisapannya pada penis sang submissive sementara Felix hanya mampu mendesah dan melengkungkan tubuhnya. Tak lama kemudian Felix pun turut memuntahkan sperma pertamanya, nafas hybrid manis itu kini tampak terengah.

"Udah capek?" Tanya Minho sembari mengusap rambut Felix.

"Belum." Jawab Felix disertai gelengan.

"Nah bagus. Jangan capek dulu, soalnya belom selesai." Minho menampilkan seringai mesumnya dan kembali menindih si manis itu, sebelah tangannya mengarahkan penisnya agar memasuki hole Felix.

"Miaaww..." Felix kembali mengeong saat penis Minho sedang berusaha menerobos holenya, rasanya cukup sakit karena sudah lama sekali Felix tidak merasakan ini.

"Sakit hm?" Minho menciumi wajah Felix sembari memilin nipple hybrid itu, berusaha menenangkan Felix.

Felix tidak menjawab, hanya menggeleng lemah sembari menggigit bibir bawahnya.

"Jangan digigit, gigit bibir gue aja." Minho kembali menyatukan bibirnya dan bibir Felix, sehingga keduanya kembali terlibat dalam sebuah ciuman panas yang dipenuhi hisapan dan lumatan.

"Nghhh..." Felix melenguh saat Minho mulai memajumundurkan penisnya, sensasinya luar biasa.

Minho menatap wajah manis Felix dengan intens, menikmati ekspresi kenikmatan yang tengah ditunjukkan oleh sang hybrid di bawah kungkungan tubuhnya ini.

Hole Felix semakin licin berkat cairan precum Minho yang mulai membasahi hole sempit itu, Minho pun semakin liar menggempurnya, membuat Felix mendesah semakin kencang sembari meremas sprei ranjang itu yang sudah tidak berbentuk lagi.

Sekitar sepuluh menit kemudian, kedua pemuda yang tengah bergulat ranjang itu pun mendesah lega, Minho memuntahkan seluruh spermanya di hole Felix sementara Felix memuntahkan spermanya mengotori tubuhnya dan juga tubuh Minho.

Perlahan Minho mengeluarkan penisnya dan berbaring di samping pemuda hybrid itu, nafas keduanya terengah.

"Lu masih sakit?" Tanya Minho setelah nafasnya stabil.

"Gak, Felix udah sembuh." Felix menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuh dan wajahnya sendiri.

"Heh, kenapa selimutan? Gak gerah?" Minho kembali menarik turun selimut yang dikenakan Felix.

"Felix... Felix malu..." Cicit Felix. "Felix pipisnya banyak." Lanjutnya.

"Pffttt..." Minho mati-matian menahan tawanya, hybrid manis di sampingnya ini benar-benar menggemaskan.

"Udah, gak usah malu, skarang mending lu tidur daripada gue bikin lu pipis lagi." Ancam Minho diiringi seringai mesum di sudut bibirnya.

TBC

WINTER CAT || minlix (coмpleтe ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang