①⑦

5.3K 965 176
                                    

Next chapter rules:- vote min

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Next chapter rules:
- vote min.100
- comment min.20

TOK TOK TOK

Suara pintu rumah kontrakan Minho diketuk, Felix yang baru selesai mandi dan masih mengenakan bathrobe pun berjalan ke arah pintu, karena dipikirnya hanya Hyunjin yang datang.

CKLEK

"Hyunj- eh? Han?" Felix berkedip-kedip polos saat melihat bukannya Hyunjin melainkan Han yang muncul di depan pintu.

"Hai, Lix." Han tersenyum, berusaha mengalihkan pandangannya dari dada mulus Felix yang terekspos melalui belahan bathrobenya.

"Han kok tau rumah kak Minho?" Tanya Felix sambil memiringkan kepalanya.

Felix kebetulan tidak mengenakan beanienya, jadi kedua telinga kucingnya terekspos begitu saja.

"Felix!" Minho berteriak dari arah kamarnya saat lagi-lagi melihat Felix menyambut tamu dengan keadaan belum berpakaian.

"Iya Kak?" Felix menoleh dan menatap Minho.

"Masuk kamar! Pake baju dulu!" Titahnya.

Felix mengangguk kemudian mempoutkan bibirnya, ia tidak suka dibentak sebenarnya.

"Han, masuk dulu gih, duduk." Minho mempersilakan Han untuk masuk dan duduk di sofa.

"Thanks, Kak." Han tersenyum dan masuk, kemudian mendudukkan dirinya di sofa.

"Mau minum apa?" Tanya Minho.

"Susu." Jawab Han pasti. Sepertinya refleks.

"Susu?" Minho mengeryit.

"Eh... Eum, terserah kak Minho deh, apa aja yang ada." Han mendadak gugup, memang benar, ia keceplosan.

Tak lama kemudian Felix muncul kembali di ruang tamu dengan sudah berpakaian rapi.

"Lix, tolong bikinin susu bisa?" Pinta Minho.

"Gak bisa." Felix menggeleng-gelengkan kepalanya. Bagaimana mau membuat susu, membuka kotaknya saja ia tidak bisa.

"Ck, yaudah sini lu temenin Han, gue ke dapur dulu."

"Oke!" Felix mengangguk setuju sehingga poninya bergoyang-goyang, ia pun mendudukkan diri di samping Han.

Han terpaku menatap Felix, atensinya tak lepas dari wajah hybrid manis itu.

"Kak Minho... Tau kalo gue hybrid?" Tanya Han pada Felix.

"Eum... Kayanya tau, kemarin Hyunjin ngomong." Balas Felix.

"Oh gitu." Han mengangguk, ia sudah menduga ini. Akhirnya tanpa ragu ia melepas beanienya, menampilkan kedua telinga kucingnya yang berwarna hitam.

Tak lama kemudian Minho kembali dengan dua gelas susu hangat di tangannya.

"Susu!" Felix melonjak senang, ia segera mengambil salah satu gelas dan meminumnya, sementara Minho tengah terpaku menatap kedua telinga Han.

"Lu... Hybrid?" Tanya Minho.

"Iya Kak, loh katanya Felix si Hyunjin udah ngasitau?" Han mengeryit.

"Iya sih, udah." Minho mengangguk. "Baru pernah liat langsung aja." Lanjutnya.

"Is it problem?" Tanya Han.

"No." Minho pun meletakkan gelas susu milik Han di meja dan beranjak ke kamarnya, mengambil daftar tugas mahasiswanya yang belum dikoreksi.

Satu hal yang belum Minho ketahui adalah, fakta bahwa Han adalah seorang dominant. Maka ia santai saja membiarkan hybrid kucing berekor hitam itu berinteraksi dengan Felix.

*****

"Han, lu disini bentar sama Felix bisa?" Tanya Minho.

"Mau kemana lu Kak?"

"Keluar bentar, beliin makan buat kalian." Minho mengusap rambut Felix dan Han bergantian.

Pada kenyataannya Minho itu memang menyukai kucing.

"Oke deh." Han tersenyum senang, senang karena akhirnya memiliki waktu berdua dengan Felix.

"Bye kak Minho!" Felix melambai ke arah Minho saat pemuda tampan itu beranjak dari rumahnya, ia pun kembali fokus bermain game di ponselnya sembari berbaring di sofa, sementara Han masih sibuk mengoreksi tugas-tugas mahasiswa sambil menyandarkan punggungnya di sofa tempat Felix tengah berbaring.

BRUGH

"Miaaww!" Felix mengeong terkejut saat Han menindihnya tiba-tiba.

"Akhirnya... Kesampean juga berduaan sama lu." Han menampilkan smirknya, wajahnya mulai mendekat ke perpotongan leher Felix dan mencium aroma kayu manis yang menguar dari tubuh hybrid submissive itu.

"Han minggirr, Felix gamauu!" Felix berusaha mendorong dada Han yang menghimpit tubuhnya, namun percuma.

Han lebih kuat.

Cakar-cakarnya digunakan untuk mencakari lengan Han, namun Han menahan kedua lengan Felix dan membawanya ke atas kepala pemuda manis itu.

"Sekali aja, oke?" Pinta Han dengan suara rendah, mengabaikan wajah Felix yang terlihat ketakutan.

"Miaaww..." Lagi-lagi Felix hanya mampu mengeong lemah.

Kedua matanya terpejam saat Han mempertemukan kedua bibir mereka.

TBC

WINTER CAT || minlix (coмpleтe ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang