.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Seok Jin rasa ini sudah kesekian kalinya ia melihat sang adik berbicara dengan ruang hampa. Akan tersenyum manis saat ia melihat kearah depan yang nyatanya tak ada apapun yang mampu membuat orang lain tersenyum.
Dan saat Seok Jin datang menyapa maka sang adik akan diam seribu bahasa, senyum yang terukir indah dibibirnya akan lenyap dalam sekejap. Selalu seperti itu. Menatapnya kosong tanpa gairah. Diam mematung tanpa suara. Seok Jin sudah cukup terbiasa dengan itu.
Namun tak menampik hatinya akan sakit saat-saat seperti ini terjadi. Walau ini sudah untuk kesekian kalinya Seok Jin alami.
"Yoongi.. kau bicara dengan siapa?" Dan Seok Jin akan selalu bertanya lembut pada sang adik, walau yang ia ajukan selalu sama dengan jawaban sama pula dari Yoongi adiknya.
"Dengan Jungkook" Sesering apapun Seok Jin mendengar jawaban itu dadanya akan selalu sesak dan kadang air matanya tak terbendung.
"Jungkook bilang apa?"
Dengan bersikap seperti ini senyum sang adik kembali terbit. Bibir tipis itu pasti akan melengkung keatas dengan indah saat Seok Jin bertanya tentang sosok Jungkook.
"Jungkook bilang dia sedih, karna kemarin Kak Seok Jin tak percaya padanya" Mata bulan sabit itu meredup, menatap hampa bantal yang tengah ia peluk.
Seok Jin memperhatikan perubahan demi perubahan yang terjadi pada sang adik. Semua berawal sejak satu tahun lalu. Semua yang berubah pada adiknya. Senyum yang dahulu tulus itu kini terlihat benar-benar palsu di mata Seok Jin. Perubahan sang adik tak mutlak memang dari satu tahun lalu, namun luka yang membusuk di hati sang adik tercium dari satu tahun lalu. Dari sana Seok Jin tau bahwa sang adik telah mencapai batasnya dalam menyimpan lukanya sendiri. Dan Seok Jin terlambat untuk menyadarinya.
"Sekarang Jungkook sudah tak sedih?" Yoongi mengangkat kepalanya lalu mengangguk antusias.
"Tentu saja! Jungkook mudah memaafkan kok. Bahkan sekarang Jungkook tengah tersenyum manis pada Kak Seok Jin." Terkekeh pelan di akhir, lantas melanjutkan dengan sedikit berbisik di telinga Seok Jin. "Gigi kelinci Jungkook sangat lucu"
Seok Jin dengan jelas melihat gurat merah di pipi sang adik sesaat mengatakan itu. Pandangannya fokus pada samping Seok Jin. Katanya Jungkook tengah berdiri di sana.
Typo bertebaran
170319
KAMU SEDANG MEMBACA
singularity
FanfictionKatanya bahagia itu sederhana. Sesederhana saat hanya melihat senyum orang yang kau kasihi maka kau juga akan bahagia. Namun nyatanya bahagia itu tak sesederhana itu bagi seorang Kim Seok Jin. Seok Jin tak bahagia hanya dengan melihat senyum orang y...