6

1.7K 184 7
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tubuh kurusnya meringkuk di dalam lemari yang tidak terlalu besar tapi masih mampu menyembunyikan tubuh nya yang bergetar ketakutan, sesekali mengintip keluar lewat celah kunci lemari tersebut.

Berharap-harap cemas akan nasib nya. Air mata luruh begitu saja membentuk sungai panjang di pipi kemerahan nya.

Suara bentuman dari luar kamarnya mampu membuat tubuhnya menegang dan nafasnya tercekat. Suara bentakan dan makian menyusul setelahnya. Meneriakkan namanya dengan suara lantang  yang begitu menakutkan.

"Tolong aku Kak.." suara lirih yang lebih mirip bisikan itu keluar dari belah bibir pucatnya. Berharap ada sosok yang ia panggil itu datang menolongnya. Tapi apa dayanya orang itu begitu jauh dari jangkauan nya saat ini.

BRUK

Pintu lemari tempat nya bersembunyi terbuka lebar, menampakkan sosok yang sedari tadi ia takut kan dan sosok inilah yang menjadi alasan nya bersembunyi di sini.

Sebelah tangan sosok itu membawa payung biru yang tertutup dan sebelah tangan nya yang lain menarik paksa sosok anak yang bersembunyi di lemari tersebut.

Menariknya dengan kasar dan mendorong tubuh kurus anak itu sampai ia terjatuh ke lantai dingin kamarnya.

"Kenapa bersembunyi? Ayah kan hanya ingin mengajak mu bermain" sosok yang lebih dewasa tersenyum miring menatap anak itu yang mana sudah ketakutan.

"Ampun Ayah" ucapnya memohon ampun dengan tangan yang di tautkan.

Tapi bukan nya kasihan sosok itu malah memukul kan payung yang di bawa nya tadi ke tubuh kurus itu tanpa ampun. Seakan yang tengah ia pukul bukan lah makhluk hidup yang perlu di dikasihani.

"Sudah Ayah! Sakit!"

Anak itu hanya mampu menjerit meminta sosok kejam itu menghentikan aksinya. Seluruh tubuhnya sudah terasa nyeri dan sakit luar biasa.
.




Yoongi terbangun dari mimpi buruknya dengan nafas berat dan sakit yang terasa begitu nyeri menghujam tubuhnya.

"Ampun Ayah" mulutnya terus bergumam hal yang sama, minta ampun pada sosok yang ia panggil Ayah. Namun nyatanya sosok itu tidak ada di dekatnya, hanya ada dirinya sendiri di kamarnya ini.

Tubuh nya meringkuk ketakutan, di saat seperti ini biasanya hadir sosok Jungkook.

"Yoongi tenang lah aku disini, tak usah takut"

Dan Jungkook akan memeluk tubuh bergetarnya memberi kehangatan dan memenangkan nya.








Dan Jungkook akan memeluk tubuh bergetarnya memberi kehangatan dan memenangkan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Typo bertebaran

290519

singularityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang