10

1.4K 163 7
                                    

Hari ini pun masih sama dengan hari-hari sebelumnya. Masih ada Yoongi yang sering melamun dan berbicara sendiri. Tertawa untuk sesuatu yang tak akan membuat orang lain ikut tertawa.

Dan ada Seok Jin yang dengan setia memperhatikannya dari jauh. Seok Jin bukannya tidak suka melihat orang yang ia sayangi tertawa dan nampak bahagia, hanya saja senyum dan tawa orang itu tak nyata, bahagianya pun hanya kebahagian semu yang diciptakan oleh dunianya.

Seok Jin ingin senyum tulusnya yang dulu hadir kembali. Tapi seberapa kuat keinginan Seok Jin untuk itu tak terealisasikan bahkan sudah satu tahun berlalu.

Hanya sosok Jungkook yang mampu membuat adiknya tertawa lepas. Seok Jin tak akan masalah jika sosok itu benar ada kehadirannya, terlihat oleh matanya. Tapi sosok ini lagi-lagi adalah sosok yang hadir dari dunia semu yang di ciptakan adiknya, sosok yang tak nyata.

"Jungkook-ah.. aku ingin kembali sekolah, tapi kenapa kak Seok Jin melarangku. Dia bilang aku sakit, tapi aku merasa baik-baik saja. Bagaimana menurutmu?"

Seok Jin tergugu di tempat duduknya saat rungunya mendengar ucapan adiknya yang duduk tepat di hadapanya sedang menonton TV dan mengobrol ringan dengan sosok Jungkook yang tak tertangkap indera Seok Jin.

"Yoongi-ah.. kau ingin sekolah kembali?" pertanyaan Seok Jin lontarkan yang mana dapat mengambil alih atensi sang adik.

Ada binar bahagia di mata cantik itu. Dia mengangguk antusias sampai rambut hitamnya bergerak lucu.

Seok Jin terkekeh gemas di buatnya.

"Eum.. Aku akan mendaftarkan mu nanti awal bulan, bagaimana?" biarlah Seok Jin sedikit mengalah kali ini, demi senyum indah itu.

"Wah.. benarkah? Kak Seok Jin tidak bohong kan?" binar matanya makin terang terpancar senyumnya makin manis, seakan jadi candu untuk seorang Seok Jin.

"Ya"

Namun ia kembali teringat senyum itu hanya senyum palsu Yoongi. Dan perkataan Yoongi membuatnya terjatuh ke jurang dalam dan menghempas kesadarannya kuat.

"Aku ingin bersekolah di sekolah yang sama dengan Jungkook boleh, kan?"






Typo bertebaran


071219

singularityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang