.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Jadi Kak Seok Jin sudah tak marah lagi padamu dan percaya padaku?"Yoongi mengangguk cepat. "Hmm.. Kak Seok Jin tak marah lagi padaku. Katanya kemarin itu ia hanya sedang emosi, banyak kerjaan katanya di kantor" Yoongi menjawab yakin menatap sosok pemuda bermata bulat yang menjadi lawan bicara nya.
"Kuharap Kak Seok Jin selalu percaya pada mu Yoon"
Jungkook merebahkan dirinya di tempat tidur Yoongi menatap sosok Yoongi, mencoba menyelami mata kelam Yoongi.
"Kau terlalu dalam untuk kuselami Yoon."
Yoongi menoleh kearah Jungkook berbaring, mencoba mengerti tentang kalimat yang Jungkook lontarkan. Dirinya terlalu dalam?
"Kau bicara apa? Dalam bagaimana?"
Jungkook tersenyum lebar mendengar pertanyaan Yoongi juga melihat bagaimana ekspresi nya kebingungan.
"Kau sangat sulit untuk ku mengerti. Kau terlalu dalam menyimpan luka mu"
Mata sipit Yoongi menatap tepat pada netra coklat tua Jungkook. Mencari titik terang tentang ucapan nya.
"Luka apa yang kau maksud? Aku tak terluka dimana pun" Jungkook menunjuk tepat di dada Yoongi. Berusaha memberi tahu dimana letak luka yang ia maksud. "Lukamu akan membusuk jika kau terus menyembunyikannya" Lekas-lekas Yoongi menepis tangan Jungkook.
"Aku tak terluka." Menjawab dingin Yoongi, berusaha mengalihkan pandangannya dari Jungkook yang kini menatapnya lamat.
"Aku tau Yoon, kau sangat terluka. Maka dari itu kau menghadirkan ku di sini. Untuk menemani mu di kala kau ingin lari dari kenyataan, kan?"
"Kubilang tidak! Aku tidak terluka! Dan kau hadir disini atas kehendak mu sendiri bukan?" Yoongi menatap tajam Jungkook yang menyendu.
"Kau harus membuka dirimu Yoon. Kak Seok Jin selalu berada disamping mu bukan? Aku tak selalu dapat berada disisimu Yoon, tapi kak Seok Jin bisa." Jungkook meraih tangan bergetar Yoongi, mengenggamnya erat. "Kau tau kan aku hanya.."
Yoongi langsung beranjak pergi meninggalkan Jungkook yang belum sempat menyelesaikan kalimatnya.
Typo bertebaran
300319
KAMU SEDANG MEMBACA
singularity
FanfictionKatanya bahagia itu sederhana. Sesederhana saat hanya melihat senyum orang yang kau kasihi maka kau juga akan bahagia. Namun nyatanya bahagia itu tak sesederhana itu bagi seorang Kim Seok Jin. Seok Jin tak bahagia hanya dengan melihat senyum orang y...