4

3.2K 355 7
                                    

"unnie~ Chimin punya sesuatu~" seru bocah perempuan berumur 5 tahun sementara gadis berumur 17 thn didepannya terkekeh pelan lalu berjongkok menyamakan tinggi dengan bocah tersebut.

"Apa itu jiminie?" Tanyanya lembut, jimin kecil mengeluarkan bando yang dibuat dari beberapa bunga pekarangan milik keluarga Lalu ia memakaikan badana tersebut keatas kepala gadis cantik didepannya.

"Unnie cantik hehehe~ suatu saat jimin besar akan menjadi cantik seperti unnie" ucap jimin semangat membuat yeoja tersebut tersenyum. " Nee pasti kau akan menjadi gadis yang cantik sayang, unnie percaya padamu" ucap park jihan, kakak pertama jimin.

Jimin sangatlah mencintai jihan begitupun jihan hingga 5 tahun kemudian sebuah kecelakaan merenggut nyawa jihan. Keluarga besar menduga adanya pembunuhan berencana terhadap salah satu pemimpin Park Company, jimin yang berusia 10 tahun harus bisa menerima kenyataan pahit tentang kematian kakak perempuannya. Dan disitulah ayah jimin menggantikan pekerjaan jihan sebagai presdir Park company yang membuat jimin mengalami kesendirian dirumahnya.

.

.

.

Jimin membuka kedua matanya pelan saat cahaya matari mengintip masuk ke sela-sela hordeng diapartemen yoongi. Ia memegang kepalanya sakit dan merasa mual. "Huek" jimin berlari menuju kamar mandi lalu memuntahkan semua cairan yang berada diperutnya. Selesai memuntahkan cairan tersebut ,jimin memilih mandi karena tak kuat dengan bau alkohol didalam tubuhnya.

"Jihan unnie" lirih jimin mengingat mimpinya yang dimana ,seorang yang sangat ia sayangi datang kedalam mimpinya. Sudah 12 tahun kematian jihan membuat jimin merasa terpuruk lagi, namun ia tak ingin kakaknya sedih lagi dan memilih hidupnya sendiri.

.

.

.

"Kau sudah bangun jim?" Ucap yoongi pelan, jimin menganggukan kepalanya lalu duduk dikursi makan. "Kau ada kuliah ?"tanya jimin ,gadis berambut pendek tersebut menggelengkan kepalanya lalu meletakan roti sandwich dan teh hangat kepada jimin. "Makanlah, aku tau kau mabuk bodoh." Jimin hanya menuruti ucapan yoongi dan memakan sandwich nya.

"Mau ikut ke balapan? Si sialan itu menantang kita lagi jim, hahhh jalang itu selalu saja membuat masalah" gerutu yoongi meminum tehnya , Jimin bersmirk karena musuhnya itu selalu saja ingin jimin jatuh. "Kita lihat saja unnie, mungkin bajingan itu mungkin bisa kita sapa" ucap jimin santai lalu mengikat rambut pinknya asal namun tak menghilangkan kesan cantik dan seksi dalam diri jimin. "Ah ajak si seulgi ,soonyoung dan lisa .mungkin kita akan berpesta dengan para sialan itu" jimin memakan sandwich nya hingga abis, ia mengambil jaket kulit hitam miliknya dan juga konci mobil.

"Mau kemana?" Tanya yoongi cuek, jimin menolehkan wajahnya kearah yoongi sambil smirk. "Bertemu sicupu tampan kesayanganku, chaa~ bye bye yoongiku" yoongi hanya berdecak mendengar nada jimin yang seperti badut itu lalu melanjutkan acara sarapannya.

.

.

.

Jungkook membuka bukunya perlahan, ia merasakan jika bahunya terasa berat dan merasakan nafas seseorang dari tengkuknya. Jungkook membulatkan kedua matanya lalu menoleh kearah samping dengan perlahan.

"Halooo~ sayangku~" seru jimin lalu mulai mendudukan pantatnya disamping jungkook. Oh ,betapa menawannya jimin sekarang. Celana ketat hitam ,kaos yang berwarna hitam serta jaket kulit hitam. Rambut pinknya dikuncir asal namun terkesan seksi jika dilihat. "Jimin ,kamu gak bawa tas ?" Ucap Jungkook sambil membenarkan letak kacamatanya.

"Aku lagi tak ada jadwal sih, kamu sendiri sayang?" Tatap jimin sambil memerhatikan wajah jungkook, namja itu menggelengkan kepalanya pelan."Hanya mengasih tugas yang sudah Mrs. Hana berikan" jimin menyeringgai pelan ,ia beralih duduk diatas paha Jungkook dan sontak membuat tubuh jungkook menegang. Oh tidak ia harus menahan hasratnya ketika jimin mengusap lehernya.

Dangerious Girl | KOOKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang