Sebelas

13 3 0
                                    

"Rendra brengsek!" katanya dipenuhi dengan kilatan emosi.

"Aku pastiin habis ini dia bakal dicincang habis sama Kak Tiar!" cewek itu meremas tissue di hadapannya tanpa ampun.

"Biar tau rasa udah mainin perasaan Senja!"

"Biar hancur sekalian tuh muka gantengnya!" lanjutnya dengan emosi menggebu-gebu.

Putri--cewek yang melihat Rendra itu sudah bersiap untuk mengambil foto mesra Rendra dengan selingkuhannya. Tapi, saat ia melihat ponselnya, emosinya bertambah berkali-kali lipat karena ponselnya mati yang entah sejak kapan.

"Sialan, pakai mati segala lagi!" Putri mendengkus kuat. "Nggak tau lagi urgent apa!" gerutunya kesal.

Tepat saat ia melihat ke depan lagi, tanpa sengaja mata hitam milik Putri bertemu dengan manik mata milik seseorang di sana. Lantas, Putri menatapnya penuh dengan kilatan emosi, menyalurkan segala kekesalan yang berkecamuk dalam diri.

"Tunggu pembalasan aku, Ren!" sarkasnya.

Setelah melihat Zahra sudah memalingkan matanya, ia segera berlari keluar untuk menemui Senja, itulah tujuannya saat ini. Dia tidak akan pernah rela membiarkan Senja jatuh kepada laki-laki yang salah, termasuk Rendra.

Sementara di sisi lain, Zahra yang melihat seorang cewek tengah menatapnya penuh dengan kilatan emosi tadi membuatnya heran dan memutuskan untuk bertanya kepada Rendra. Pasalnya ia takut jika itu adalah Senja--pacar Rendra.

"Ren, kamu kenal sama cewek yang di sana?" tanya Zahra ketika matanya sudah bertemu dengan mata milik Rendra.

Rendra menoleh, tidak ada siapa-siapa yang mencurigakan baginya.

"Yang mana, sayang?"

Zahra ikut menoleh, cewek itu sudah pergi ternyata.

"Tadi di sana, beneran deh."

"Emang kenapa sama cewek itu?"

"Tadi dia ngeliatin kita kaya marah gitu."

Marah? Otak Rendra terus berpikir. Takut-takut jika itu adalah Senja, tapi tidak mungkin, gadisnya kini kan sedang masuk kerja?

"Apa itu Senja?" tanya Zahra ragu.

Rendra menggeleng, "nggak mungkin, dia lagi kerja."

Tadi pagi kan aku yang nganter. - lanjutnya dalam hati.

"Tapi siapa?" Zahra menerka-nerka.

Siapa? Bahkan Rendra juga tidak tahu. Beberapa spekulasi muncul begitu saja, ia takut jika itu adalah sahabat Senja atau malah Senja sendiri jika tidak itu adalah Kak Vita--istri Kak Tiar? Itu jauh lebih parah!

Rendra segera meraih ponselnya dan mengetikkan pesan kepada seseorang yang sudah membuatnya resah kini.

Narendra :
Sayang, kamu di mana?

Tak perlu menunggu beberapa menit, kini Senja sudah membalasnya.

Senjaku💕:
Di toko, Ren. Gabut, pengen banget keluar. Sumpah!

Rendra terkekeh ketika membayangkan wajah kesal dari gadisnya itu. Sungguh menggemaskan!

"Senja?" tanya Zahra tak menutupi kecemburuannya.

Rendra mengangguk kemudian tersenyum tipis.

Sementara Zahra menghela napasnya berat. Ternyata sakit sekali menjadi yang ke dua. Dan bodohnya ia malah bertahan dalam kisah yang entah bagaimana ujungnya ini.

Untuk Jingga✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang