Terik matahari pagi mulai merambah masuk pada jendela kamar cewek dengan bercatkan warna hitam putih itu. Aneh memang, ia tidak seperti kebanyakan cewek pada umumnya yang lebih menyukai warna-warna pinky.
Sayup-sayup matanya mulai terbuka akibat cahaya yang masuk serta getaran pada ponselnya. Diraihnya ponsel tersebut, lalu jemarinya mulai membuka kunci layar pada ponselnya.
20 Panggilan Tak Terjawab, begitulah isinya.
Cewek itu mengucek matanya sebentar. "Rendra," gumamnya.
"Tumben banget pagi-pagi udah telepon, biasanya juga aku yang telepon dia buat bangunin kebo jadi-jadian itu," katanya sambil beranjak duduk pada sisi ranjangnya.
Lagi, ponselnya kembali bergetar menandakan panggilan video WhatsApp masuk. Dengan ke dua sudut bibir yang terangkat ke atas, cewek itu segera menggeser tombol biru pada layar ponselnya.
"Morn--"
"Senja, kamu ke mana aja sih, aku teleponin dari tadi nggak diangkat!" tercetak jelas raut wajah kesal seseorang di seberang sana.
Sapaan selamat pagi yang indah sekali, Ren-- batin Senja kesal.
"Rendra, aku tu--"
"Kamu baru bangun? Belum mandi, belum siap-siap, belum pilih baju, belum dandan, belum sarapan?" potong Rendra cepat.
Dipotong Mulu bwang, udah kaya ayam aja..
Senja mengerucutkan bibirnya lucu. "Tanyanya satu-satu, bisa?"
Rendra menghembuskan napasnya lelah, "kamu baru bangun?"
Cewek itu mengangguk. Toh, itu kenyataannya bukan?
"Senja, kamu lupa hari ini hari apa?" selidik Rendra di seberang sana.
"Sabtu," jawab Senja polos.
Rendra membelalakkan matanya. "Kamu lupa?"
"Lupa apa?" Senja menggarukkan tengkuknya yang tak gatal, tidak paham dengan maksud Rendra.
Lupa apanya, bukannya bener ini hari Sabtu?
"Jadi, beneran kamu lupa?"
"Ren, jangan tanya balik kalau aku lagi tanya!" kesalnya.
Rendra menepuk dahinya, tidak paham lagi dengan gadisnya itu.
Sebenarnya siapa di sini yang harus disalahkan?
Mengalah, itulah yang Rendra lakukan saat ini. Toh, berdebat juga tidak ada gunanya, hanya membuang-buang waktu saja.
"Senja, hari ini kita itu ada acara ke pernikahan kakak aku ... Kamu nggak sadar aku udah serapi ini?" Rendra mengarahkan ponselnya ke atas lalu ke bawah guna memperlihatkan pakaiannya.
Dan bodohnya, Senja baru menyadari itu.
"Emang ini tanggal berapa?"
"Dua puluh empat," kata Rendra jengah.
"Dua puluh empat?" ulangnya.
"Iya."
"Ya ampun Rendra! Kenapa kamu nggak bangunin aku dari tadi sih!"
What The... Apakah kekasihnya ini tidak sadar?
"Senja, aku udah--"
"Ya udah, aku mau mandi dulu. 30 menit lagi aku selesai!" potong Senja cepat. Tanpa pikir panjang ia segera mematikan ponselnya guna bersiap-siap untuk melakukan ritual hariannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Jingga✔
RomanceKita adalah kesalah pahaman yang sulit untuk diluruskan. Kita adalah dua orang yang saling menyayangi namun memilih untuk seolah tak peduli. Kita adalah dua orang yang saling mencintai namun memilih untuk saling bungkam tak memberi tau. Dan, pada ak...