Untuk Jingga✔

Tujuh Belas

Seminggu telah berlalu dan selama itulah Rendra selalu minta maaf pada Senja. Namun, keputusan Senja sudah bulat, ia tidak akan pernah kembali pada Rendra. Cukup, sudah cukup Senja memberikan cowok itu kesempatan, cukup dua kali ia hadir dalam hidupnya dan cukup itu yang terakhir ia menyakiti Senja. Sejujurnya sangat berat bagi Senja untuk mengakhiri kisahnya, tapi apa boleh buat? Hatinya sudah lelah disakiti oleh cowok brengsek semacam Rendra. Ya, anggap saja ia sudah menjagakan jodoh orang selama ini dan menemaninya dari titik 0 hingga sesukses ini. Tapi apa daya, takdir Tuhan tak berpihak pada mereka. Miris? Jangan ditanya.

Saat Senja asik melamun, ponselnya berdering menandakan ada pesan WhatsApp masuk, saat Senja membukanya--senyum indah itu tercetak jelas dalam bibir Senja. Ia tidak dapat menyembunyikan rona bahagia dalam wajahnya. Cowok itu, cowok absurd yang sudah satu minggu ini selalu mengirimi Senja pesan konyol yang mampu membuat rasa sedihnya tak begitu kentara ia rasakan. Sesekali Senja menggelengkan kepalanya, entah titisan manusia dari planet mana cowok itu. Mengapa ia bisa sekonyol itu?

Senja :

Saya mau tanya

Jingga :

Tanya apa?

What?

Yang bener?

Ah masa?

Sumpah, aku kaget loh dengernya

Serius?

Demi apa? :D

Ya ampun Senja, ini beneran?

Kamu yakin?

Ah bahagianya😂

Begitulah isi rentetan pesan dari Jingga. Jingga? Ya, cowok itu bernama Jingga, cowok konyol yang membuat Senja kembali tersenyum.

Jingga, nama yang indah bukan?

Senja :

Saya belum tanya -_-

Jingga :

Oh belum, eheheh maaf deh

Yaudah, kamu mau tanya apa?

Senja :

Kok nama kamu Jingga?

Senja merutuki dirinya sendiri ketika pesan itu telah terkirim. Pertanyaan konyol macam apa itu? Saat ia ingin menghapus pesan tersebut, terpampang jelas centang dua biru dalam percakapan mereka. Cepat-cepat Senja keluar dari room chat mereka, tidak lucu kan jika chat dari Jingga langsung terbaca begitu saja oleh Senja? Cowok itu pasti akan besar kepala dan mengira Senja menunggu balasan chat darinya.

Jingga :

Karena kamu adalah Senja :)

Empat kata sederhana namun mampu membuat Senja menggelengkan kepala. Tidak benar, ini sudah tidak benar.

Senja :