ten

1.1K 134 30
                                    


ia menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, ia nampak bingung karena saat ini banyak orang yg sedang berkerumun di satu titik.

"kenapa banyak orang di depan caffe?"

sebuah mobil sport merah tak jauh dari kerumunan orang orang menarik perhatiannya.  tak lama kaca mobil itu terbuka turun dan nampak seseorang tersenyum menampilkan dimple nya menatap di kerumunan sebelum akhirnya pergi melajukan mobilnya dengan kencang.

"he...heiii tunggu..!"  ia berteriak berusaha mengejar mobil tersebut. namun ia memutuskan berhenti saat ia merasakan badannya terasa sangat ringan. ia mengamati badannya sendiri. masih tak mengerti dengan keadaannya.

"Ah.. mobil itu sudah pergi jauh, tapi kenapa ia tersenyum aneh seperti itu?"

akhirnya ia memutuskan untuk melihat apa yg terjadi di kerumunan.

"permisi permisi"  ia berusaha menyapa beberapa gerombolan remaja seusianya untuk menanyakan apa yg terjadi disana. namun satupun diantara mereka tak ada yg merespon ataupun melihat ke arahnya.
"jogiyo? kenapa kalian tak meresp.." kata kata nya terhenti saat salah satu diantara mereka berucap

"hei, aku tak sanggup melihatnya. kau lihat darahnya kan.. ughhh aku sangat kasian dengan lelaki tampan yg memeluknya itu..

yaa.. kau benar. bahkan ia tak bisa berhenti menangis. uhh kasihan sekali. sepertinya kekasihnya sudah meninggal

huumm.. malang sekali nasibnya.."

ia meneguk salivanya sendiri mendengar percakapan mereka.

ia memalingkan kepalanya ke arah kerumunan lagi dan disana akhirnya ia melihat celah dari kerumunan itu.
ia membelalakkan matanya mengetahui orang yg sangat ia kenal sedang menangis dan tak hentinya berteriak meminta tolong.

"S...Seokjin.. kenapa kau menangis?"  ia berusaha mendekat sebelum ia terduduk lemas saat ia menyadari sesuatu.

ya..
badannya dapat menembus orang orang saat ia berusaha mencari celah untuk masuk di kerumunan itu.
"ha...ha.. igeo mwoya?"  ia berbisik sendiri masih berusaha melawan kenyataan yg ia lihat.

pemandangan yg ada di depannya membuat dirinya tak bisa lagi berkata apapun.
ia melihat Kim Seokjin, kekasihnya,  duduk bersimpuh menangis keras memeluk seseorang yg sedang tergeletak di hadapannya. tangan dan pipi nya pun kini ikut berlumuran darah karena mendekap orang yg sangat ia cintai. bahkan ia melupakan boneka yg ia bawa dan kini ikut tergeletak di samping orang tersebut. Seokjin terus saja memanggil manggil nama orang tersebut di tengah isak tangisnya. 'andwe andwe Taehyung~ah irona.... irona palli.."

ia tak mengerti apa yg terjadi, bagaimana bisa ia melihat badannya sendiri disana. ia sangat bingung dan berusaha mendekati Seokjin.

ia duduk disamping Seokjin yg masih terisak "S...Seokjin~ah... aku disini"

namun usaha nya hanya sia sia karena tak mungkin Seokjin dapat mendengarnya. dan ia menyadari itu.
ia menatap Seokjin. ingin sekali rasanya untuk memeluknya kini. namun apapun yg ia lakukan tetap saja ia tak dapat memegang Seokjin.

"uljima Jinnie... andwe...andweyo.. uljima"
kini ia menangis melihat kekasihnya menangisi dirinya, dan satu lagi yg ia sadari, tetap saja tak ada setitikpun airmata yg keluar dari matanya.

☆☆☆

V membuka matanya. ia terbangun dan menyadari saat ini airmata terus menetes di pipinya. ia termenung
seakan ia merasakan bagaimana rasanya menjadi Kim Taehyung.
mimpi yg terlalu sangat nyata bila dikatakan sebagai mimpi.

ia mengingat ingat kembali bagaimana Kim Seokjin menangis dan terlihat sangat rapuh di mimpi itu.

"Angel... apa kau sangat sedih kehilangan Kim Taehyung?"

V masih terduduk di kasurnya. berusaha menenangkan dirinya sendiri karena mendapatkan mimpi yg mengerikan.
ia menoleh di samping kanan nya saat tangannya tak sengaja menyenggol sesuatu.  'TATA'

♡♡♡

"hai Beby...!!"  seorang lelaki melayangkan ciuman nya dan mendarat di pipi Seokjin.

"hai..." Seokjin tersenyum melihat kekasihnya.

"B....Beb...Beby?" Mr.Kim ternganga melihat apa yg baru saja matanya lihat. terlebih melihat orang yg sedang berada di hadapannya kini.

"Oh.. ne Sunbae. ini kekasihku. maaf mungkin aku membuat Sunbae sedikit terkejut"

"A..Aniyo... aku bukan sedikit terkejut. tapi SANGAT TERKEJUT !"

"haha mianhaeyo Sunbae"

"gwaenchanha, hanya saja aku baru tau kalau kau menyukai laki laki. kenapa kau tak pernah bilang?"

"haha untuk apa aku mengatakannya?"

'tentu saja agar aku dan istriku tak pusing memikirkan V yg merengek ingin menikahimu'
"eemm... jadi Kau.. dan... emmmm"

"oh.. Sunbae, aku yakin Sunbae pernah melihatnya" Seokjin menoleh ke arah kekasihnya.

"aku hanya tak yakin"

"Emm.. Jungkook, ini Kim Soo hyun Hyung, ia adalah salah satu Sunbae di universitas ku dulu dan sekarang kami bertetangga"  ia melihat Jungkook dan lalu tersenyum melihat Mr.Kim

"halo.. Jungkook ibnida"  ia mengulurkan tangannya ke arah Mr.Kim

"dang it~ jadi kau benar benar Jeon Jungkook? wuah luarbiasa aku tak menyangka bisa bertatap langsung dengan penyanyi terkenal sepertimu. Aku Kim Soo Hyun" 

Jungkook tersenyum menampilkan gigi bunny nya yg membuatnya terlihat sangat cute sekarang.

"jadi kalian sudah lama?"

"ah tidak. aku meminta Seokjin Hyung menjadi kekasihku saat kami tak sengaja bertemu di Malta kemarin"

"he'em.. 2 hari yg lalu tepatnya"  Seokjin menambahkan.

"ah... begitu~"  Mr.Kim nod.

'ah anakku.. sainganmu sangat berat nak'

.
.

Only One and himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang