Hai readers..
Sudah 2 tahun ya? Apa kabar kalian? Kalau Nunbi baik-baik saja..
2 tahun berlalu, banyak hal terjadi,
So... maaf lama menghilang.
Nunbi harus berhenti menulis, karena Nunbi punya baby sekarang, jadi Nunbi harus takecare of her baby.
Semoga 1 bulan ini Nunbi bisa lanjutin cerita ya karna untuk sementara ada bantuan untuk urus baby.
Semoga bisa tamatin cerita , huhuuhu,Actually..
Nunbi punya ide cerita baru,
Tapi tiba2 Nunbi takut dilempar hp ama kalian karna gak tamatin cerita lama malah bikin baru lagi 😂
Jadi di pending dulu aja. Duh 😓._________________
Malam itu aku menginap dirumah Jin Hyung,
Aku kembali kerumah hanya untuk mengambil piyama dan mengucapkan selamat malam pada orangtuaku.
Mereka hanya menggelengkan kepala melihat bagaimana posesifnya anak mereka pada Seokjin.Jin Hyung juga tidak lupa meminta ijin untuk membawaku kerumahnya.
Senang? Of courseeee...
"Damn damn damn, aku akan tidur bersamanya lagi setelah sekian lama, oh Jinnie-ah i miss you so so so much"Aku tersenyum cengengesan sepanjang jalan dari rumahku menuju rumahnya (hanya nyebrang jalan doang)
Ia menggandeng tangan kecilku dan berjalan perlahan mengikuti langkah kakiku yang pendek.
"Hei anak kecil, kenapa kau tersenyum?"Oh man! "Jinnie-ah.. badanku memang kecil tapi aku bukan anak kecil, okay"
Semenjak aku menyadari kalau mungkin aku adalah memang benar reinkarnasi dari Taehyung, sebutan anak kecil, bocah, bahkan bagaimana Jin memperlakukanku seperti anak-anak membuatku frustasi.Tentu saja tidak mungkin aku mengatakan itu padanya bukan?
"Haha.. tentu saja karna aku senang hari ini tidur dengan Jin Hyung""Ughh.. menggemaskan" lagi-lagi dia menyodorkan tangannya dan mencubit pipiku.
Senyumku pun membatu disitu. "Stop it okay?"Jin hyung mengira aku takut tidur sendirian jadi dia langsung saja membawaku menuju kamarnya.
Kami berbincang-bincang banyak. Ia menceritakan semua pengalaman yang ia alami saat terbang, dan tentu saja aku sangat bahagia mengetahui bagaimana kehidupan bekerja nya.
Aku tidak memiliki memori mengenai Taehyung selain dari mimpi-mimpi yang aku alami,
Oleh karena itu juga aku sedikit bimbang, benarkah aku Taehyung atau bukan,
Tapi.. aku tidak terlalu peduli, karena aku tau aku yang sekarangpun juga jatuhcinta kepada Seokjin, bukan karena aku adalah Taehyung.Dia terus saja berceloteh sampai suara gedoran pintu yang lumayan keras membuat kami berdua terkejut.
"Brak brak brak"
"SEOKJIN !! BUKA PINTU"
aku menoleh ke arah Jin hyung dan menyadari bahwa wajahnya sekarang pucat. Ia masih membatu disebelahku,
"Jin Hyung , aku akan membuka pintu, hyung tunggu disini"Ia kaget mendengarku, dan seperdetik kemudian dia tertawa mengelus kepalaku,
"Kau yang diam disini, aku akan membuka pintu"
Dia berdiri dari kasur dan menghentikan langkahnya saat akan keluar kamar, menolehku dan berkata "V, jangan keluar kamar. apapun yang akan kau dengar, tetaplah disini, okay?"Firasatku sudah tidak enak, namun aku masih menganggukkan kepalaku untuk membuatnya sedikit lega. ia tersenyum... keluar dari kamar dan menutup pintu kamar.
"KENAPA KAU LAMA SEKALI MEMBUKA PINTU? KAU INGIN AKU MENDOBRAK PINTU SIALAN ITU HAH?"
"Kau mabuk?"
"AKU TANYA , KENAPA KAU LAMA BUKA PINTU? JANGAN MENANYAKAN HAL LAIN PADAKU!"
"ini sudah cukup malam, aku tidur"
"Oh ya? HAHAHA"
Aku mendengar suara langkah sepatu mendekat ke arah kamar, jantungku berdetak sangat kencang,
Bukan aku takut, tidak, akh tidak takut,
Tapi dengan badan sekecil ini tentu saja aku tidak bisa melakukan apapun. Shit shit !!"BRUUUKKK!!" aku mendengar suara sesuatu terjatuh.
"FVVVCKK !! APA YANG KAU LAKUKAN SEOKJIN?"
"Apa yang akan kau lakukan, pulanglah! Kita bicara saat kau tidak dalam kondisi mabuk"
"APA YANG KAU SEMBUNYIKAN DALAM KAMARMU HAH?"
"PLAK!" Aku merasakan Jantungku berhenti sejenak, suara tamparan, ya.. aku tau itu suara tamparan yang sangat keras.
Jin Hyung? No no no.. apa yang harus ku lakukan?"JIN !!! JIN !! Ma..maafkan aku, apakah ini sakit? Maafkan aku beby.. kenapa kau melawanku? Kau tau emosiku kan? Kau tau bila aku marah, kau harus menenangkanku, jangan melawan, okay? Aku tidak ingin menyakitimu.... aku melakukan hal keji demi untuk bersamamu, aku tidak ingin membuatmu sakit, okay??
JIN? Kenapa kau diam? Jawab..""Pulanglah! Please..."
Aku mendengar suara pintu tertutup dan terkunci setelahnya, detak jantungku mulai sedikit normal,
Langkah kaki sedikit berlari ku dengar menuju kamar,
"V....!!!"
Jin Hyung ku lihat membuka pintu kamar dengan terburu-buru, nampak wajahnya sangat panik,
Melihatku berdiri mematung menatapnya, Ia segera memelukku erat "V... kau tidak apa-apa? Kau takut? Ya.. pasti kau ketakutan.. tidak apa-apa semua baik-baik saja, Hyung disini, Hyung melindungimu"Aku memeluknya erat dan tanpa sadar aku menangis mendengar ucapannya itu
"Jin.. bagaimana bisa kau lebih memperdulikan aku daripada dirimu sendiri, kau yang terkena tamparan, lihatlah darah mengalir dari bibirmu, apa kau tidak menyadarinya?"
Akupun terisak dan sepertinya itu membuat Jin Hyung shock.Ia segera melepaskan pelukannya dan menatapku,
"V.. V... listen to me.. it's okay. Hyung disini, kau baik-baik saja, tenang okay?"Aku mengusap airmataku, dan dengan tangan kecil ini aku menyentuh lembut bibirnya yang sudah berdarah.
"Apakah sakit?"
Jariku bergetar melihat darah itu, aku... aku merasa sangat tidak berguna. Kenapa aku harus di badan sekecil ini , kenapa..."Huh?"
Jin Hyung sedikit menarik mundur wajahnya dan menyentuh bibirnya, ia melihat darah yang ada di jarinya dan tersenyum kecut. Sepertinya ia tidak menyadari bibirnya terluka karena tamparan yang keras itu.
"Tidak apa-apa. Hanya ini saja, aku bisa menahannya"___

KAMU SEDANG MEMBACA
Only One and him
סיפור קצרKTH : tunggu aku 12 tahun lagi. aku akan menikahimu KSJ : hey kiddo ! rambutku akan berwarna abu2 saat itu tiba KTH : 'kau tak akan bisa lari kemana2 Kim Seokjin' warning BXB TOPV BOTTOMJIN