Part 14

441 44 5
                                        

aku melangkah menuju rumah seberang, ya,, rumah Seokjin hyung.

aku masih berusaha mengingat-ingat nama yang telah disebut Appa sebelumnya. "jungkook".

pikiranku terus saja mengingat-ingat nama itu, tak lupa ingatan tentang mimpi semalam pun terlintas lagi. "huft.." aku mendenguskan nafasku perlahan, karna sesaat entah mengapa aku mulai merasa bahwa Kim Taehyung yang ada di mimpi sebenarnya adalah diriku sendiri.

sayangnya misteri dari mimpi yang ku alami setiap hari ini belum semuanya terpecahkan. aku harus menunggu sampai semua puzzle ini terkumpul.

'tok tok tok'

hah.. betapa menyebalkannya menerima kenyataan bahwa aku harus mengetuk pintu sebesar ini karena tanganku tidak mampu menjangkau bell rumah nya.

'cekrek'

"oh? V...?"  wajah yang sangat aku kenal muncul di depanku, seperti biasanya, di mataku ia terlihat sangat cantik. bagaikan malaikat? oh tentu saja.. dia kan ANGEL ku !

"oh.. Hyung..!" sapaku tak lupa dengan senyum andalan ku yang selalu berhasil membuatnya meraih pipiku.

"uhh.. V-ah.. rasanya hari ini akan menjadi hari yag indah, pagi-pagi aku sudah melihat senyummu ini"  candanya dengan mencubit sebelah pipiku. "masuklah.."

aku mengikutinya masuk ke dalam rumah, "kau mau susu?" 

"oh tidak hyung, aku sudah makan. dan ini aku membawakan makanan untukmu, mama yang buat"

"wah benarkah? trimakasih.." aku dapat melihat matanya berbinar saat melihat makanan. 'ah.. begitu sukanya kah kau dengan makanan?' pikirku, tersenyum.

mataku menjelajah seisi rumahnya dan menemukan koper yang sudah tegak berdiri, dan sepasang sepatu ada di sebelahnya. "Hyung? kau akan kerja?"

"hm.. harusnya nanti sore, tapi kau lihat kan luka di wajahku masih ada, jadi.. aku hanya akan dirumah 1 hari ini"

"uwah? benarkah? kalau begitu aku akan menemanimu" kataku dengan sangat bersemangat.

"hahaha.. ya.. kau bisa bermain disini sesukamu V.." jawabnya mengacak-acak rambutku.

tak lama ia pun meninggalkanku di ruang tengah "Hyung akan mandi sebentar, V kau bisa menonton TV atau bermain video game. aku tidak akan lama"

"hum.." jawabku

ia pun berlalu, dan aku meraih remote Tv yg ada di meja di depanku.

"membosankan, ini membosankan, dan ini..."

aku berhenti mengacak-acak siaran Tv saat aku melihat acara gosip yang sedang menampilkan sesosok selebritis yang sangat jelas dan pasti aku mengingat wajah yang terpampang disana. "kookie?" bisikku.

'kalian pasti tau bukan, penyanyi yang sangat terkenal saat ini, yapp.. benar sekali, JEON JUNGKOOK....'

"heol? jungkook?"  aku terdiam menatap ke arah layar Tv.

"Haha..."  tanpa ku sadari aku melepaskan tawa kering saat melihat wajah itu di tv.
'Tuhan, takdir apa ini?  Apakah Kau sedang mempermainkan hidupku?'

Entah berapa lama aku termenung menatap kosong ke arah TV , dan tanpa ku sadari Jin hyung sudah berada di depanku, ia melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku seraya memanggil lembut namaku. "V, V , kau tidak apa-apa?"

"Oh, hyung, sudah selesai mandi?"

Aku melihat Jin hyung mengernyitkan dahi nya menatapku, "aku sudah daritadi disini" jawabnya.

"Oh? Haha.. mianhaeyo hyung, sebenarnya aku lapar jadi barusaja aku memikirkan makanan, mama membuatkanmu makanan, jadi aku berpikir untuk makan bersamamu saja, aku lupa kalau hyung terluka dan mungkin tidak enak makan?"

Jin menarik lurus bibirnya sekilas, menatapku dan mengulurkan tangannya mengarah ke pipiku.
Seperti biasa dia selalu saja mencubit pipiku gemas. "Jin, andai saja kau tahu ini aku Taehyung mu... masihkah kau berani mencubit pipiku seperti ini?"

"Baiklah, karena V ku sedang lapar, tentu saja aku akan menemaninya makan, hahaa, tenang saja memar di wajah ini sudah tidak terlalu sakit. Ayo makan..!"

Ia berdiri dan tanpa basa basi mengangkat badan kecilku ini dengan kedua tangannya untuk membawaku menuju ruang makan.
Aku terdiam mematung tanpa kata melihat ini semua, aku merasa harga diriku hancur sudah di badan si kecil ini,
"Jinnie-ah... i'm your TOP, okay? Bagaimana bisa kau menggendong sugar daddy mu segampang ini?,
Tuhan bisakah Kau melemparkanku ke badan orang dewasa?" 😓 ...

Only One and himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang