- Happy reading -
Setelah perdebatan yang hebat yang terjadi waktu makan malam tadi, Lisa hanya mengurung dirinya sendiri di kamarnya, setalah mendengar perkataan papanya dia langsung naik ke atas tanpa pamit pada semua orang disana, dia seakan tak percaya dengan apa yang di dengarnya, seakan papanya sangat gampang mengucapkan hal hal yang membuatnya trauma.
Jennie sedaritadi hanya tertunduk tak berani melihat semua orang yang masih melanjutkan obrolan nya dengan santai tanpa merasa terjadi apapun tadi, hanya saja bisa Jennie lihat mama dari Lisa sedaritadi hanya berdiam diri tak mengeluarkan suara namun hanya tersenyum kecil.
Jennie menghembuskan nafasnya pelan, dirasanya tangan yang meraba pahanya membuatnya mendongakkan wajahnya dan melihat wajah Taeyeong sesantai mungkin.
"Yak! Apa yang kau lakukan?! Dasar brengsek!" Pekik Jennie sambil berdiri dari duduknya menjauh dari Taeyong, sedangkan yang di bentak hanya memberikan tatapan polos tak berdosa, semua mata tertuju pada Jennie yang wajahnya sudah memerah akibat kesal.
"Hei, kenapa kau tiba tiba teriak?" Tanya Kim pada putrinya, dia merasa sedikit malu pada keluarga Jinyoung akibat Jennie yang tiba tiba berteriak dan mengucapkan sumpah serapah.
"Tanya saja padanya, aku tak ingin dijodohkan dengan lelaki mesum seperti nya!" Ucap Jennie dengan nada yang masih meninggi membuat Jinyoung dan Ara menatap Taeyeong dengan tajam, sedangkan yang di tatap tetap santai dan seperti tak terjadi apapun.
"Apa yang kau katakan? Jangan menuduh ku seperti ini jika kau tak ingin menerimanya, memalukan saja." Ujar Taeyong pada Jennie sambil berdecih pelan.
"Taeyeong, kukatakan jangan macam macam padaku, atau kau akan menerima akibatnya." Ancam Jennie sambil naik ke atas, dia mencari kamar Lisa, dia hanya membutuhkan Lisa saat ini, ketiga pria dan wanita paruh baya yang ada di ruang tamu menatap Taeyeong dengan geram.
"Jaga sikapmu, Taeyong!" Bentak Jinyoung, Taeyong hanya berdecak kesal dan memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Apa salahnya? Sebentar lagi juga aku akan menikah dengannya." Kim mengepal kan tangannya tak terima dan menatap Taeyeong dengan tajam, namun lagi lagi yang di tatap tak menghiraukan.
"Dengar, dengan begini aku akan lebih mudah membatalkan perjodohan kalian berdua." Kini Kim membuka suara, Taeyong segera beranjak dari duduknya dan pergi dari sana.
"Hah, dia terlalu sok alim. Dasar jalang itu, kurobek juga punya nya." Gumam Taeyong sambil pergi dari sana.
Kim menatap Ara dan Jinyoung dengan tatapan sulit di jelaskan, terlihat memerah akibat kesal terhadap tingkah laku Taeyong.
"Maafkan aku, sesuatu seperti ini pasti tak akan terjadi lagi." Ucap Ara meminta maaf pada Kim sambil membungkuk kan badannya, sedang kan Kim hanya menghembuskan nafasnya kasar dan mengangguk.
.
Kini Jennie memasuki kamar Lisa, nuansa gelap merasuki mata Jennie membuatnya memejamkan matanya sejenak, lampu kamar yang tidak nyala serta cat cat dinding yang serba hitam, Jennie mengedarkan pandangannya mencari sosok perempuan disini, namun dia tak menemukan nya, Jennie melangkah pelan dan sedikit membuka buku yang berada di atas nakas milik Lisa.
Jennie mengerutkan keningnya saat melihat sebuah kertas yang sudah dilipat terselip di dalamnya dengan tulisan..
18 February 2016
Jennie membalikkan kertas itu mencari siapa tau ada sesuatu lagi tertulis disana, dengan rasa penasaran yang berat Jennie segera membuka kertas yang di temukannya, Jennie menaikkan alisnya tak mengerti saat melihat gambaran Lisa disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO! • jenlisa [End]
Teen Fictionbagaimana jika seorang CEO yang terkenal dingin, dan anti dengan percintaan di pertemukan dengan bocah berusia 18 tahun? kisah mereka berawal dari Lisa yang tidak sengaja bersembunyi di dalam mobil orang yang tidak di kenalnya, Jennie yang tak tau...