Bab 3

99.9K 3.5K 74
                                        

Buat yang ngerasa ada typo langsung dicoment bagian typo nya biar bisa di perbaiki dengan cepat, mohon bantuannya.

Sudah 2 hari Athur marah besar kepada Gaby karena ucapan bodohnya.

Gaby diam-diam masuk kekamar Athur dan menyelip tidur disebelah Athur.

Athur yang terlelap ia tidak sadar Gaby berada disampingnya.

"Maafin aku,kemarin aku gak mikir jernih" Ucap Gaby dengan nyesal.

Gaby memeluk tubuh Athur dan tidur didalam pelukannya.

Saat pagi hari Athur terbangun karena ngerada tubuhnya seperti ada yang mengunci.

Athur menatap wajah Gaby yang tertidur pulas membuat ia tidak tega membangunkannya.

"Athur" ucap Gaby dengan nada tidak jelas seperti sedang mengigau.

Athur mengelus pelan punggung Gaby dengan pelan.

Tidur mulai teratur dan Athur beranjak bangkit.

Jam 10 pagi Gaby terbangun dengan terkejut.

"ASTAGA!" Teriak Gaby dengan kencang lalu ia mengacak rambutnya dengan frustasi.

Saat malam hari, Athur pulang sambil membawa makanan.

"Aku beli ini tadi" Ucap Athur sambil memperlihatkan martabak telor.

"Hm, aku gak kerja tadi! kenapa kamu gak bangunin aku?" tanya Gaby dengan heran.

"Kamu tidurnya keenakan" Ucap Athur dengan santainya.

"Tapi tetap aja kamu harus bangunin aku" Ucap Gaby yang mulai khawatir dengan pekerjaan.

"Yaudah kamu berhenti aja,aku bisa hidupi kamu" Ucap Athur dengan santainya.

"Bukan masalah biaya hidup, aku itu bosan dirumah lebih baik aku kerja, lagian kamu juga gak mau buat anak, kalau punya anak kan aku bisa jadi ibu rumah tangga" Ucap Gaby dengan sedikit berkode.

Athur memutuskan untuk masuk kemar tidak mau menjawab kode keras-nya Gaby.

"Ihh kok ninggalin aku sih!" Ucap Gaby dengan sebal.

Gaby masuk kekamar mereka dengan wajah kesal.

"Kamu yah suka sekali mengabaikan perkataan ku" Ucap Gaby tak terima.

"Lain kali ngomong tuh jangan banyak mau-nya" ucap Athur dengan risih.

"Yehhh, kamu gak kasihan apa sama aku udah hampir setengah tahun belum punya anak" Ucap Gaby dengan wajah sedih.

"Yailah kan, kan kita belom buat jadi beda dong ceritanya" Ucap Athur dengan kesal.

"MAKANYA KITA BUAT BABY NYA" Ucap Gaby dengan penuh penekanan disetiap katanya.

"Nanti aja, lagian kita masih kelahi terus" Ucap Athur dengan santainya.

Gaby tidak mau menjawab lagi.

Keesokan harinya, saat dikantor Gaby dipanggil keruang Filo.

"Gaby kamu besok ikut saya keluar kota, karena saya butuh kamu" Ucap Filo dengan senyum.

"Tapi kenapa saya, kan bisa bu Stephanie" Ucap Gaby sambil memngingat Stephanie yang lebih senior dibandingkan dirinya.

"Saya butuhnya kamu, cuma 2 hari" Ucap Filo dengan tegas.

"Baik lah" Ucap Gaby dengan pasrah.

Saat pulang kerja, Gaby menuju kekamar lalu mengeluarkan koper.

Suami Tua-ku {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang