Gaby masuk kekamar dengan wajah kecapean karena mengurus empat anak seorang diri.
Athur udah menyarankan untuk memkai jasa pengasuh tapi Gaby menolaknya.
Gaby menarik tangan Athur yang sedang berbaring bersama Gurion.
"Anak cewek kamu kelahi lagi! Kan udah aku bilang jangan beli 1 aja barangnnya pasti berebutan!" Ngomel Gaby karena Athur tidak pernah mau mendengarnya.
"Aku lupa, dimana mereka?" Tanya Athur lalu bangkit sambil menggendong Gurion.
Gurion memainkan robotnya didalam gendongan Athur.
Gaby membawa Athur kekamar Hanessa dan Diana.
Diana menarik mainan yang juga dipegang Hanessa dengan erat.
"Dian lepasin, papa belikan kamu yang baru nanti" Ucap Athur dengan lembut.
Athur lembutnya sama anak-anak doang kalau sama istrinya galak banget.
"Tapi paaaaa" Ucap Dian dengan wajah tak rela tapi dengan perlahan ia melepaskan cengkramannya.
"Pintar anak papa" Ucap Athur lalu membawa Diana turun kelantai bawah.
Athur mengambil sebuah mangkuk lalu diisi es krim.
"Diam-diam papa kasih kalian berdua aja" Ucap Athur lalu meletakannya diatas meja.
Diana tersenyum lebar lalu menyantap es krim nya bersama Gurion.
Levino membuka pintu rumah lalu menatap Athur, Diana dan Gurion dengan wajah datar.
"Kemana aja?" Tanya Athur yang heran sejak pagi sudah tidak ada dan sekarang hampir malam Levino baru pulang.
"Levin main dirumah Fico" Ucap Levino dengan jujur.
"Jangan main disana terus gak enak tahu" Ucap Athur yang sedang menegur anaknya.
"Iya, Levin kurangi" Ucap Levino dengan nurut.
"Mama mana? Lapar" Ucap Levino lalu mendekat kearah meja dimana Athur berada.
Diana mengambil es krim menggunakan sendok lalu memberikannya kepada Levino.
"Lev makan" Ucap Diana dengan senyum.
Levino membuka mulut lalu memakannya.
"Panggil aku bang Levin" Ucap Levino lalu mencium pipi Diana dan Gurion setelah itu menuju kekamarnya dilantai atas.
"PAPAAAAAAA!" Teriak Hanessa sambil turun dari tangga.
"Ada apa?" Tanya Athur dengan wajah khawatir.
"Bonekanya rusak" Ucap Hanessa dengan kesal.
Hanessa emang orangnnya kasar segala barang maupun mainan hancur dibuatnya.
"Tuh kan! Mending buat aku tadi!" Ucap Dian yang kesal sambil menatap Hanessa.
"Udah gak apa-apa" Ucap Athur lalu mendekat kearah Hanessa.
Gaby turun ke bawah lalu menuju kedapur.
"Jangan makan banyak-banyak sayang" Ucap Gaby lalu menggendong Gurion agar menjauh dari semangkuk es krim.
Gurion anaknya nurut jadi ia jarang banget memberontak.
Gaby menaruh Gurion di baby box didekat Sofa sambil memberikannya beberapa mainan.
Gaby memutuskan untuk memasak dan Athur bermain dengan kedua anak perempuannya.
Makanan jadi, semua berkumpul di meja makan menyantap makanan Gaby.
![](https://img.wattpad.com/cover/181119309-288-k259028.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Tua-ku {COMPLETED}
Storie d'amore{FOLLOW DULU!} Gaby gadis cantik, polos berumur 19 tahun yang mencintai seorang lelaki berumur 30 tahun yang sekarang menjadi suaminya. Athur lelaki yang cuek yang dicintai seorang gadis kecilnya, dengan pasrah ia menikahi Gaby hanya karena alasan...