Bab 15

99.8K 2.4K 94
                                    

"PAPA!" Teriak Gaby dengan tak percaya.

"Kenapa kamu disini?" Tanya Rion dengan wajah bodoh yang ketahuan tertangkap basah.

"Harusnya papa yang aku nanya! Aku kan hamil! Sedangkan papa ngapain?!" Ucap Gaby membuat ia tak habis pikir dengan Rion.

Gaby menatap Rion dan wanita muda itu dengan tatapan tajam.

"Nama aku Sonia, aku pacar papa mu" Ucap Sonia dengan cepat.

"Berapa umur kamu?" Tanya Gaby yang menatap sonia tampak muda dari papa.

"28, dan kami beda 19 tahun" Ucap Sonia dengan senyum.

"Akhhh! Papa gila yah! Aku punya adik sedangkan aku juga punya anak!" Ucap Gaby dengan kesal.

Rion hanya diam ia tahu ia salah tapi ia mencintai Sonia.

"Harusnya kamu sebagai anak bisa mendukung papa kamu, kamu gak kasian sama papa kamu selama hidupnya harus sendiri apa lagi kamu idah nikah" Ucap Sonia dengan kesal.

"Kenapa papa gak bilang, kalau papa bilang dari awal aku akan terima nah ini kalian seperti pasangan selingkuh yang ketahuan tahu!" Ucap Gaby dengan kesal.

Gaby kesal laku pergi meninggalkan papa.

Moodnya untuk berbelanja sudsh hilang karena masalah Rion.

"Udah tua juga masih aja buat anaknya pusing memikirkannya" Ucap Gaby dengan marah.

Gaby pulang kerumah dengan wajah matah dan Athur keheranan tapi ia biarkan saja mungkin faktor hormon hamil.

Athur mengerti kenapa Gaby marah setelah Rion menelepon dirinya.

"Papa tenang aja aku bisa bujuk dia, selamat pa" Ucap Athur lalu mematikan sambungannya setelah melihat Gaby keluar melihat Athur sedang telepin dengan papa.

"Jangan bujuk aku! Papa pasti yang nelepon kamu kan!" Ucap Gaby dengan kesal.

"Kamu gak boleh gitu, papa berhak bahagia juga" Ucap Athur yang berada di pihak Rion.

"Terserah kamu, mungkin kamu juga punya niat seprrti papa juga" Ucap Gaby membuat Athur kesal dengan tuduhan Gaby.

"Kamu tuduh aku, kamu gak bisa begitu" Ucap Athur yang tak terima.

Gaby tidak menghiraukannya.

Gaby badmood ditambah Athur yang tidak berada dipihaknya membuatnya kesal.

Gaby bete selama beberapa hari, Rion masih juga mencoba menelepon Gaby tapi selalu titolak Gaby.

Papa : papa tetap sayang mama kamu, tapi disini ada anak wanita yang papa cintai dan sebentar lagi anak papa akan hadir, terserah kamu mau maafin papa atau enggak, papa sayang kamu.

Gaby menangis menbaca pesan dari Rion, Athur baru kekuar dari kamar mandi terkejut melihat Gaby.

Athur memeluk Gaby dengan lembut.

"Papa mengirim pesan membuat aku bersalah tapi disisi lain aku masih kesal" Ucap Gaby lalu memberikannya kepada Athur.

Athur membacanya lalu mengangguk mengerti.

"Kenapa kamu gak rela papa sama wanita lain? Karena menghianati mama?" Tanya Athur.

Gaby menganggukkan kepalanya.

"Saat kamu berbuat sesuatu bodoh membuat harga diri papa terluka dengan meminta menikah denganku, papa mencoba merima aku sebagai mantu nya walau aku tahu papa gak suka aku tapi ia mencoba membuka diri demi kamu anaknya yang ia sayangi" Ucap Athur membuat Gaby mencoba berpikir lagi.

Suami Tua-ku {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang