Buat yang ngerasa ada typo langsung dicoment bagian typo nya biar bisa di perbaiki dengan cepat, mohon bantuannya.
Usia kandungan Gaby memasuki bulan kedua itu membuatnya makin sensitif, emosi Gaby tidak bisa diatur membuat Athur dikena marah terus.
"Tuh kan udah aku bilang jangan taruh disana! Kenapa kamu gak dengar aku? Kan jadinya tumpah semua gini" Ucap Gaby saat melihat kearah lanti terdapat tumpahan bedak.
Athur tadi memindahkan posisi bedak Gaby dan tidak sengaja tersenggol oleh Gaby.
"Dia yang senggol gue yang kena marah, kapan coba dia ada bilangin gak boleh taruh sana" ngomel Athur dengan pelan saat membersihkan tumpahan bedak.
Selesai membersihkan kekacauan yang dibuat Athur membaringkan tubuhnya diatas kasur.
Gany yang sudah berada dikasur pun langsung menggeser memberikan Athur tempat agar tidak sempit.
"Besok aku mau pergi ke Thailand menemui investor, kamu tinggal dirumah papa aja" Ucap Athur yang telah mengatur sedemikian rupa.
"Oh oke" Ucap Gaby yang tumben sekali nurut.
"Oke" Ucap Athur yang senang sekali istrinya nurut.
Athur menurunkan Gaby didepan rumah Rion, setelah melihat Gaby masuk kerumah Rion ia pun memeutuskan menuju kebandara.
"Gue tahu pasti dia pergi kabur dari dari amukan gue!" Ucap Gaby dengan kesal saat duduk diruang tamu Rion.
Selama 2 hari 1 malam Athur terkejut saat mendapat notif masuk dari kartu kredit-nya.
"Gila? 1 m? Dia belanja apa?" Tanya Athur dengan teekejut.
Athur menjemput Gaby dirumah Rion dari bandara.
Athur masuk kerumah Rion lalu mengambil tas Gaby, lalu menggandeng Gaby masuk kemobil setelah pamit kemertuannya.
"Kamu ngapaian aja habiskan uang sebanyak itu?" Tanya Athur dengan heran.
"Aku bosan, suami aku sedang kabur dari aku" Ucap Gaby dengan santai.
"Aku butuh sebulan mendapatkan uang sebanyak itu kamu habiskan dalam 2 hari! Kamu gila" Ucap Athur yang tampak begitu frustasi.
Sebenarnya perusahaan Athur sedang ada sedikit masalah keuangan karena salah satu karyawannya melakukan korupsi yang besar dan kabur begitu saja.
"Akh udah lah" Ucap Athur dengan pasrah.
Gaby turun dari mobil dan Hans juga gidak banyak bicara.
Athur terkjut melihat paket kiriman barang bayi yang memenuhi ruang tamunya.
"Kamu beli ini semua? Dengan brand ternama?" Tanya Athur saat melihat brand ternama disetiap barang milik calon anaknya.
"Yaaaa" Ucap Gaby dengan pelan.
"Oke" Ucap Athur yang tetap pasrah dengan keadaan.
"Apa aku berbuat sesuatu yang berlebihan?" Tanya Gaby kepada barang yang ia beli.
Athur bangun lebih awal lalu cepat-cepat berangkat kerja.
Gaby bangun seleti jam biasa, tapi Athur sudah tidak ada.
"Kemana dia?" Tanya Gaby saat tidak melihat Athur didalam kamar.
Gaby memutuskan untuk menghabiskan harinya merapikan belanjaannya kemarin.
Gaby menaruh barang calon anak mereka di ruangan kerja Athur.
Gaby berniat kalau ruangan kerja Athur yang besar itu dijadikan kamar anak mereka, pasti Athur akan marah besar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Tua-ku {COMPLETED}
Romance{FOLLOW DULU!} Gaby gadis cantik, polos berumur 19 tahun yang mencintai seorang lelaki berumur 30 tahun yang sekarang menjadi suaminya. Athur lelaki yang cuek yang dicintai seorang gadis kecilnya, dengan pasrah ia menikahi Gaby hanya karena alasan...