6. Ditolak. Lagi?

10.9K 257 1
                                    

Hai, aku balik lagi guys. I'm comeback... Happy reading. 😘😘




Putar mulmednya guys.
🎶 Virza - Seperti yang kau minta.

Minggu pagi yang cerah, Josh yang biasanya selalu bermalasan ketika hari libur kini sudah bersiap dengan setelan kasual namun tetap terlihat sopan.

Dengan santainya ia menuruni satu per satu anak tangga menuju ruang makan. Menghampiri Emil yang sibuk berkutat dengan peralatan dapurnya.

"Morning mom." Josh memeluk wanita yang sangat ia sayangi itu dari belakang seraya mencium pipi kanan sang mommy.

"Eheemmmm." terdengar suara bariton dari lelaki yang sangat mirip dengannya. Sangat mirip dari fisik hingga kelakuan. Hanya saja pria itu kini sudah memiliki keriput dan sudah sepantasnya dipanggil opah.

"Nggak usah cium-cium segala son. Itu milik daddy." Richard menatap sinis sang anak.

Josh tertawa melihat daddynya yang kini telah berumur namun tetap tampan dan bugar masih bersikap posesif terhadap mommy kesayangannya.

Josh melepaskan pelukannya lalu beralih menghampiri Richard yang sedang menikmati secangkir kopi ditangannya.

"Mau kemana kau son, tumben pagi-pagi sudah rapi." tanya Richard penasaran.

"Mau ngelamar calon mantu daddy." Josh menjawab dengan mantap hati yang membuat sepasang suami istri itu terkejut.

Emil yang sedari tadi hanya setia menyimak pembicaraan ayah dan anak itu langsung mematikan kompor dan berlari mendekati putra semata wayangnya.

"Siapa Josh, siapa calon mantu mommy, cantik nggak? Bisa masak? Terus suka shopping nggak? Wah, akhirnya mommy punya temen shopping juga." tanya Emil bersemangat sampai Josh pusing dibuatnya.

Emang emak jaman sekarang kerjaannya kepoin anaknya mulu. Batin Josh.

"Mom, nanya apa berondong mercon?" Josh memutar bola matanya. Lelah menghadapi kedua orang tuanya yang bak abg labil. Sebentar romantis dan baik sama anak, sebentar lagi uring-uringan terus ceramahin Josh ngalor ngidul.

"Nanti mommy bakal tau sendiri." Josh berlalu dari ruang makan.

Richard tersenyum melihat tingkah laku Josh yang mirip sekali dengannya. Mengingatkan dirinya saat muda dulu. Bukan, bahkan usia Richard tergolong matang saat melamar Emil yang saat itu berusia 20 tahun. Sedang dirinya 32 tahun.

Lelaki itu berjalan menuju car port dan siap dengan bumblebee kesayangannya.

*****

Plaza Senayan, 09.20 am.

Josh mampir ke toko berlian langganan mommynya. Setengah jam ia melihat-lihat namun tak ada yang cocok dengan seleranya. Yah, meski pria, ia punya selera yang tinggi dengan berlian. Ia sering memanjakan Emil dengan uang hasil kerja kerasnya selama ini sebagai bentuk kasih sayangnya.

"Tolong carikan saya cincin minimalis dengan satu berlian besar." perintah Josh kepada wanita hamil yang tengah melayaninya.

"Baik tuan." wanita itu mengambil beberapa model cincin yang luar biasa cantik dan pastinya mahal.

"Ketiga cincin ini edisi terbatas tuan." wanita itu menunjukkan ketiga cincin dengan harga puluhan juta ditangannya.

Mata Josh tertarik dengan kilau cincin berlian berbentuk pave minimalis. Cincin emas putih dengan berlian besar ditengah dan dihiasi butiran berlian kecil-kecil di sisi kanan kiri ringnya. Cincin yang sangat pas untuk jari manis putih Ellie.

"Saya ambil yang ini." tunjuk Josh kearah cincin itu.

Melihat wanita yang melayaninya tengah hamil ia jadi memikirkan bagaimana jika Ellie hamil. Ia pasti akan sangat cantik.

Setelah selesai mendapatkan berlian ditangannya, Josh memanggil wanita yang tadi melayaninya untuk memberikan tip.

"Ini buat kamu, karena kamu mengingatkanku dengan kekasihku." ia menyerahkan beberapa lembar uang kertas bergambar presiden pertama Indonesia tersebut.

"Ah, terima kasih tuan, semoga lamaran tuan berhasil." wanita itu tersenyum dan memberi semangat untuk Josh.

Tanpa berlama-lama, Josh segera menuju tempat kos Ellie. Dengan panduan maps menuju lokasi yang Alex kirimkan pagi tadi.

Kegilaannya memuncak ketika ia sudah berada didepan gerbang kos Ellie. Ia tidak pernah segugup ini, jantungnya memompa lebih cepat. Ia mencoba menghirup udara sebanyak-banyaknya lalu menghembuskan secara perlahan. Berulang kali ia melakukannya. Baru setelah beberapa saat ia memberanikan diri melangkahkan kakinya ke kamar bernomor 16.

Tok. Tok. Tok.

Belum ada sahutan, tetapi ia jelas mendengar isak tangis dari dalam. Tiba-tiba suara langkah kaki mendekat.

Ceklek.

"Siapa ya." tanya gadis itu yang tak lain tak bukan adalah Angel.

"Ini benar kos Ellena?" Josh berusaha bersikap tenang. Tapi isak tangis perempuan didalam membuatnya gelisah.

"Benar, tapi dia tidak bisa menerima kunjungan saat ini. Anda siapa?" Angel mengawasi Josh dari kepala hingga kaki.

"Saya Joshua Alexander Simpson." Josh mengulurkan tangannya.

Plakkkkk

Uluran tangan Josh dibalas dengan tamparan keras oleh Angel.

"Beraninya kau..." Josh berhasil naik pitam. Tapi tertahan saat melihat wanitanya yang kini terlihat acak-acakan.

"Siapa Ngel?" mata Ellie yang bengkak tak cukup jelas melihat sosok Josh dihadapannya.

Josh yang melihat wanitanya seperti itu memaksa mendorong pintu agar terbuka lebar hingga membuat Angel  hampir jatuh.

Ia menghambur memeluk Ellie, mengucapkan maaf berkali-kali. Pelukannya berusaha ditepis Ellie, tapi lagi-lagi ia hanyalah wanita lemah. Ia hanya bisa menangis dipelukan Josh. Menyandarkan kepalanya di dada bidang lelaki yang telah menghancurkan semua mimpinya. Angel semakin geram dibuatnya.

"Pergi lo dari sini brengsek." usir Angel yang tak dihiraukan oleh Josh.

"Gue bilang pergi." Angel menaikkan suaranya.

"Punya hak apa lo sama Ellie." balas Josh berteriak.

"Cukup!" Ellie mendorong tubuh Josh.

"Aku mohon pergilah, aku sedang tak ingin melihatmu. Aku jijik mengingatnya." pinta Ellie dengan wajah yang memilukan.

"Baiklah Elle." Josh memilih memberi waktu untuk Ellie sendiri. Menunggu hingga wanita itu tenang.

Josh masuk ke dalam mobil. Menatap lesu cincin yang susah payah ia pilih untuk Ellie.Lalu memasukkan kembali ke dashboard. Ia melajukan mobilnya meninggalkan area kos Ellie.

Sementara itu Ellie ingin sendiri di suatu tempat. Dimana Josh tak dapat menemukannya untuk sementara waktu.

"Bawa gue kerumah nenek lo Ngel. Bawa gue ke Birmingham." ucap Ellie memohon.




Tbc

Gimana guys, ditolak lagi babang Josh. Hajar terus apa udahan nih. 😂
Itung-itung itu hukuman ambil keperawanan anak orang, ye kan...

Please vote and comment guys.

My Sexy Girl EllieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang