19. Sah

1.6K 67 14
                                    

"Aku pulang..." Ellie begitu bersemangat, ia ingin segera memberitahu kedua orang tuanya bahwa dia lulus dengan nilai yang hampir sempurna. Dan dia juga sudah ditawari beasiswa di perguruan tinggi ternama. Ia akan menagih janji maminya yang mengatakan akan mengajaknya melihat aurora di negara kelahiran maminya itu. Ya, Kanada.

Ellie menatap bingung ketiga orang dihadapannya. Apa yang sebenarnya sedang terjadi?

Kelly menghampiri Putri keduanya. Ia memeluk erat Ellie yang terdiam kebingungan. "Maaf." Kelly melerai pelukannya, ia mengusap air matanya lalu memegang tangan Ellie erat. "Maafkan mami Jane, tolong jangan pernah membenci mami. Suatu saat mami akan menceritakan semuanya sayang. Jaga diri kamu baik-baik, dan... jaga Shone. Mami percaya kamu yang paling bisa mami andalkan."

Kelly pergi dengan membawa kopernya. Ia berjalan dengan cepat menuju mobil jemputan. Sudah ada Pandu disana yang sudah menunggu. Ellie yang melihat kejadian itu bingung, ia berjalan kearah Michael.

"Pi, sebenarnya apa yang sedang terjadi?"

"Biarkan, biarkan mamimu pergi dengan laki-laki berengsek itu."

"Papi!" Emily terkejut, tega-teganya papinya menuduh maminya berselingkuh. Padahal kenyataannya adalah Kelly pergi meninggalkan mereka karena kekerasan yang sudah Michael lakukan terhadapnya. Dan yang membuat Kelly semakin kecewa adalah Michael seperti sudah kehilangan kepercayaannya terhadap Kelly.

"Apa?" Ellie terkejut, tak percaya apa yang papinya katakan.

Ellie berlari keluar rumah dengan air mata yang mengalir semakin deras. Ia terus berlari tak menghiraukan suara Emily yang berteriak memanggilnya. Ia menghentikan sebuah taxi dan membawanya ke apartemen Angel.

Flashback off.

Josh dan Kelly duduk di sebuah restoran yang tidak terlalu jauh dari rumah sakit tempat Ellie dirawat.

Josh belum sempat pulang dan mandi karena Kelly memintanya untuk berbincang sejenak.

"Tolong bantu mami nak. Bantu mami membujuk Jane agar mau bertemu mami." Kelly pasrah. Ternyata sesulit itu untuk menjelaskan kepada Ellie tentang semua masa lalunya dengan Michael.

"Baiklah, sebenarnya saya juga butuh bantuan tante."

"Apapun akan mami lakukan agar bisa ketemu Jane." Sebenarnya Kelly bingung. Apa yang akan menantunya minta darinya? Ah ya, Kelly belum tahu jika Josh dan Ellie belum resmi menikah.

"Bantu saya menikah dengan Ellena, karena om Michael benar-benar akan memisahkan kami jika dia tahu keberadaan kami dengan cepat." Kelly sungguh sangat terkejut.

"Jadi kalian belum menikah? Dan Jane sudah hamil?" Kelly benar-benar tidak menyangka.

Akhirnya Josh menceritakan semuanya. Dari awal bagaimana ia bisa bertemu dengan Ellie dan dirinya yang hendak dijodohkan oleh orang tuanya, sampai bagaimana ia dan Ellie bisa sampai kesini.

Kelly menghela nafasnya dalam. Sejujurnya ia kecewa dengan pria dihadapannya. Kelly ingin marah, tapi hanya Josh yang dapat membantunya agar bisa bertemu dengan putrinya.

"Baiklah, kapan rencana kamu menikahi putri mami?"

"Secepatnya, saat Ellena sudah keluar dari rumah sakit."

******

Empat hari sudah Ellie dirawat dirumah sakit. Kini ia sudah dibolehkan untuk pulang. Josh membawa Ellie kembali ke villa, disana sudah ada Richard dan Emilia yang menanti kepulangan mereka.

"Sayang, sudah sehat? Langsung ke kamar kamu aja yuk." Emilia menuntun Ellie menuju kamarnya dengan hati-hati.

"Pelan-pelan saja sayang jalannya. Ingat, ada cucu mommy disini." Ellie tersenyum, ia benar-benar bahagia mendapat perlakuan manis dari calon mertuanya. Seandainya saja maminya yang mendampinginya saat ini, mungkin hari-harinya dalam menjalani periode kehamilan akan lebih bahagia lagi.

"Sayang, lusa kalian akan menikah disini. Mommy dan daddy sudah menyiapkan semuanya. Nanti resepsinya kalau kamu sudah lahiran saja ya. Takutnya nanti kamu kecapekan."

"Tapi tan..."

"Mommy sayang."

"I... Iya mom. Tapi mom, Ellie belum meminta restu dari papi." Ellie menunduk, ia tak mungkin mendapatkan restu dari Michael mengingat perkataan papinya waktu itu.

"Sayang, kamu tahu kan papi kamu menolak memberi Josh kesempatan untuk bertanggung jawab dan menikahi kamu?" Ellie menunduk lesu. "Kamu mau memisahkan ayah dari anak kalian?" Ellie mendongak seketika. Ia tak mau melakukan itu, bagaimanapun bayi yang dikandungnya butuh ayahnya, Josh.

"Nggak mom, Ellie butuh Josh. Kami membutuhkannya, kami mencintainya mom." ucap Ellie sedih.

"Makanya, lusa kalian menikah ya sayang. Mommy dan daddy juga sudah menghubungi kakak kamu. Dan dia setuju dengan rencana kami."

"Maksudnya, kak Emmie mom?" Emil menganggukkan kepalanya.

******

Tak terasa hari pernikahan sudah tiba. Ellie begitu cantik setelah dirias. Tak tanggung-tanggung, Emil mendatangkan MUA dari luar negeri.

"Kamu cantik banget dek." Ellie terkejut mendengar suara itu, ia langsung menoleh ke sumber suara.

"Kakak." Ellie sedikit berlari mendekati Emily dan memeluknya.

"E... Eh, hati-hati donk El, kamu lupa kalo lagi hamil?"

Ellie tak mempedulikan ucapan sang kakak. Yang dia tahu saat ini dirinya sangat bahagia.

"Kakak sendiri?" tanya Ellie sambil celingak-celinguk ke arah sekitar.

"Nggak, kakak kesini sama Lucas dan Shone. Mereka diruangan calon suami kamu." ucap Emily sambil mengeringkan matanya. Membuat pipi Ellie merona seketika.

"Oh ya, kakak ada kejutan buat kamu. Tapi nanti setelah acaranya selesai. Ok."

"Sayang, sudah siap?" Emil tiba-tiba masuk dan mengajak Ellie dan Emily untuk keluar.

Emily dan Emilia menggandeng Ellie memasuki ruang ijab. Dekorasi terlihat sederhana tetapi tetap tak meninggalkan kesan elegan. Nuansa ruangan berwarna putih dan seluruh langit-langit ruangan bertabur Mawar putih. Sangat senada dengan gaun yang Ellie kenakan.

Tampak beberapa kerabat dekat Richard dan Emilia memenuhi ruangan. Ada juga beberapa rekan bisnis yang memang sudah sangat dekat turut hadir.

Josh terpana melihat Ellie yang memasuki ruang ijab. Matanya tak berhenti memandang Ellie dari atas kebawah hingga kedua mata mereka bertemu.

"Ekhmmm..." Suara Lucas yang berada disampingnya menyadarkan Josh dari rasa terpukau nya.

Ellie segera duduk di samping kursi Josh. Dadanya berdegup kencang. Ia melihat adiknya yang kini menjadi wali nikahnya. Sedang Richard dan Lucas menjadi saksi.

"Sudah siap?" tanya penghulu yang diangguki oleh Josh dan Shone. Lalu mereka berjabat tangan.

"Bismillahirrahmanirrahim. Mr. Joshua Alexander Simpson son of Richard Alexander Simpson, I give my older sister Ellena Jane Griffith to you in marriage with the mahr one twenty-four carat diamond necklace weighing fifteen grams and two hundred and twenty million rupiah in cash."

"I accept marrying your older sister, Ellena Jane Griffith with the mahr agreed upon." Josh berhasil mengucapkan qobulnya dalam satu tarikan nafas.

"Bagaimana para saksi, sah?" tanya pak penghulu kepada para saksi.

"Sah..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Sexy Girl EllieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang