9. Hobi kabur.

7.8K 209 6
                                    

Putar mulmednya guys.
🎶 Ahn Ji Yeon - Lost.

Dua minggu sudah Ellie di Birmingham, rumah nyonya besar Katharina Chwe lebih tepatnya. Dua minggu itu juga Josh tetap menahan diri. Tapi hari demi hari jiplakan manusia dalam kertas itu semakin membuat Josh geram. Dan kini, jangan ditanya lagi. Dada pria itu naik turun menahan luapan amarah dalam dirinya. Tangannya terkepal sempurna seakan siap meninju pria yang fotonya kini ditatap lekat di layar tablet pintarnya.

"Kau ingin bermain denganku rupanya, Ellena sayang."

Josh meraih telepon kantor di meja kerjanya. "Cely, segera ke ruangan saya."

Tok. Tok. Tok.

"Masuk."

"Ada yang bisa saya bantu bos?" tanya sekertaris bohainya.

"Apa kegiatan saya sepulang dari Spanyol?"

"Saya cek dulu bos." Cely mulai mengotak-atik tablet yang digenggamnya sedari tadi.

"Setelah dari Spain besoknya ada meeting dengan Arion Group untuk membahas proyek perluasan Ocean Dream water park. Lalu malamnya menghadiri acara lelang di hotel kita bos."

"Terus?" tanya Josh lagi.

"Selanjutnya tak ada jadwal khusus bos." lanjutnya.

"Oke. Karena itu meeting lanjutan kamu yang ambil kendali. Dan untuk acara lelang, kamu bisa hadir dengan Alex."

"Tapi bos..." gadis itu sedikit menolak mendengar nama Alex. Bagaimana tidak, pria itu hampir setiap hari datang ke kantor hanya untuk menggodanya.

"Terima atau..."

"Baik bos." Selalu saja bos bastard nya itu memaksanya untuk hal yang berbau dengan Alex. Bastard? Ya, bosnya itu bahkan sering kepergok olehnya saat jalan bersama wanita penghibur sepulang kerja.

"Bagus." senyum puas terbit di wajah pria yang menurut sekretarisnya menyebalkan itu.

*****

Sepasang mata hazel tengah sibuk memandangi kota Birmingham yang tengah diguyur hujan deras dibalik jendela berembun. Sesekali ia menghembuskan nafasnya kasar. Keterdiamannya buyar ketika Selena, salah satu pekerja di toko bunga itu menepuk bahunya ringan.

"Nona mau vanilla latte hangat?" Selena menyodorkan cangkir berisi minuman kesukaan Ellie.

Ellie tersenyum menganggukkan kepalanya sambil meraih cangkirnya. Lalu pandangannya kembali tertuju keluar jendela.

"Nona."

"Hm." tatapannya masih fokus pada langit hujan.

"Kapan pulang ke Jakarta?" pertanyaan itu berhasil meraih perhatian Ellie sepenuhnya pada Selena.

"Kenapa? Kau mengusirku?" goda Ellie mengangkat sebelah alisnya dan berpura-pura merajuk. Tapi, entah mengapa akhir-akhir ini perasaannya begitu sensitif.

"Eh, tidak nona. Sudah dua minggu nona disini. Tak biasanya nona libur lama." gadis itu menyeruput minumannya.

'Dua minggu ya.' batin Ellie. Tiba-tiba dia teringat sesuatu. Kemudian meraih ponselnya membuka aplikasi cerry yang digunakan untuk menghitung jadwal mens, masa subur dan ovulasi.

Ellie menatap malas layar ponselnya yang menunjukkan ia telat empat hari.

'Hahhh. Lagi-lagi telat.' batinnya.

"Nona." Ellena diam, kembali ke aktivitas yang tadi. Menatap kosong keluar jendela.

"Nona Ellie, hallo..." Selena menggerakkan tangannya didepan wajah Ellie.

My Sexy Girl EllieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang