mempengaruhi banyak hal?

794 60 1
                                    

Gita yang melihat seringaian dari arel bergidik ngeri. Dengan segera, ia memutuskan kontak mata antara arel dan gita sendiri.

"Y-yaudah.aku m-mau ke kelas dulu. "Gita mengucapkan dengan terbata bata.

" Oke. Gue tunggu nanti dikantin. See you." Arel berbisik kepada Gita yang membuat Gita refleks memundurkan badannya.

Gita pov

"Kok itu orang aneh banget?? Jadi takut. "

" Gita!!! Lo gak papa kan? Tadi gue liat lo disamperin sama ka arel. Lo gak diapa apain kan?" Vanessa mengecek seluruh tubuhku dengan khawatir.

"Enggak kok Sa, tadi dia cuma nabrak aku terus aku ditolongin. "

" Hah?! Ka arel berarti megang tangan lo dong?" Bingung. Itulah yang aku rasakan, kenapa Vanessa sangat heran saat mendengar ka arel menolong tanganku.

"Emang kenapa kalo ka arel nolongin aku? Ada yang salah ya? "

" Bukan salah ta! Bagus malah. Lo juga diajak ngobrol? "

"Iya.tadi ka arel ngajakin aku ngobrol sebentar."

" Tuhkan!! Pasti ka arel suka sama lo!" Vanessa girang.

"Ih apaan sih kamu, ngelantur mulu.oh iya, istirahatnya masih lama Sa? "

" Tinggal 15 menit lagi. Yaudah ayok ke kantin. Gue laper pengen makan soto." Vanessa menarik tanganku sambil berlari menuju kantin.

"Iya.aku juga lapar. Jawabku sambil menyetarakan lari vanessa.

***

" Kita duduk dimana ta? Penuh." Aku mengedarkan pandangan mencari tempat duduk yang kosong. Lalu tertuju pada tempat yang diduduki abangku.

"Disana aja. Deket abang aku.''

" Loh, abang lo siapa?''tanya vanessa penasaran.

"Itu yang baju putihnya di selampirin.

" Ka kelvin? Sumpah lo? Omg. Pantes pas gue liat lo mukanya kaya gak terlalu asing.''

"Hehehe iya.ayok keburu di dudukin sama yang lain.''gita menarik vanessa yang masih senyum senyum sendiri.

Gita Pov end

Gita dan Vanessa menghampiri meja kelvin. Gita berjalan mengendap endap lalu mengagetkan kelvin.

" Doorrrr"""

"Astaga.''kelvin pun langsung memuntahkan bakso yang baru akan ia kunyah  Menengok ke belakang ternyata ada adik kesayangannya.

" Kamu ngagetin abang aja Sini duduk samping abang,biar temen kamu deket putra.''

Setelah gita duduk, kelvin menarik bangku gita agar lebih dekat ke kelvin.

"Kamu gak lupa sesuatu dek?'kelvin menaik turunkan alisnya.

" Lupa apa bang? Perasaan gak ada yang lupa." Gita mengingat ngingat apa yang ia lupakan sekarang

Kelvin menunjuk pipinya. Gita yang melihat hanya tertawa. Ternyata yang ia lupakan adalah mengecup pipi abangnya.

"Cup"""

Krik, krik, krik, krik

"Ekhem, batuk"

"Duh gue keselek bata. "

" Aer mana aer. "

Teman teman kelvin yang tadinya diam karna tak menyangka kelvin yang dikenal dingin ternyata sikap kepada adiknya seperti ini langsung menggodanya.

Tiba tiba kantin yang tadinya ramai mendadak sepi. Gita yang penasaran akhirnya menoleh kebelakang dan melihat cowok yang menabraknya tadi sedang berjalan sendirian ke arah mejanya.

Arel. Cowok itu adalah arel yang sekarang sudah duduk di depan gita. Ia menatap gita sangat tajam dan membuat gita menundukan kepalanya takut.

"Rel, tumben lo ke kantin?putra bertanya kepada arel. Pasalnya saat kelas 12 ini arel bisa dihitung jari saat masuk ke kantin. Ia biasanya menyuruh murid nerd membelikannya makan dan membawanya ke kelas.

" Mungkin perut dia lagi kelaperan tra, makanya dia ke kantin.timpal dava.

"Bacot."hanya kata itu yang terdengar dari mulutnya.

" Ini sape lo vin? Arel bertanya ke kelvin meski matanya masi melirik tajam gita.

"Ini adek gue yang sering gue ceritaiin. Dia gue suruh pindah kesini karna ada insiden di sekolah lamanya."

Arel menatapku dengan tatapan menilai. Lalu hanya berucap " Oh. "

" Oh iya bang,kan aku dikasi tugas sama guru. Katanya nilainya tergantung kelas 12.kok gitu sih bang? Kalo misalkan kakel itu sengaja kasih kita nilai jelek gimana?" Gita bertanya dengan wajah polosnya. Membuat seseorang menggeram pelan.

" Iya sayang. Abang pas kelas 11 juga gitu. Tapi walaupun gak sesuka apapun kaka kelas sama kamu, dia gak bakal ngasi nilai jelek ke kamu. Sebab apa? Nilai mereka tergantung juga sama kamu dan kamu juga tergantung sama dia. Jadi kamu sama kelas 12 itu saling menguntungkan."Kelvin menjelaskan dengan rinci agar adiknya ini mengerti dengan apa yang dibahas.

Teman teman kelvin hanya melongo tak percaya. Hari ini kelvin selalu tersenyum saat bersama gita. kedua, ia berkata lebih dari satu kata. Ketiga, suara yang dikeluarkan sangat lembut tak seperti saat berbicara bersama mereka.

"Abang ke toilet bentar ya ta.''

" Iya bang.''  Kelvin meninggalkan gita yang  sibuk makan.

"Ehmm, ka dav tau gak nanti kelas 11 siapa aja yang bantuin?

" Biasanya kaya gitu sesuai kelas ta, misalkan kamu kan kelas 11 MIPA 2 berarti sama 12 MIPA, terus kelas 12 itu bebas milih siapa aja yang akan dijadiin buat bantuin dia selama ujian praktek.

"Aku sama siapa ya? Kan aku belum kenal kaka kelas. Gita menatap dava lesu.

" Gue. Sama gue aja.''ucap arel singkat padat dan jelas.

Semua perhatian yang tadi tertuju pada gita sekarang tertuju kepada cowok yang sedang memainkan handohone nya. Merasa diperhatikan, cowok itu mendongak dan menatap dingin semua temannya.

"Ada yang salah?"cowok itu adalah arel. Ia bertanya dengan nada dingin sehingga membuat orang yang mendengarnya terasa terintimidasi.

" I-itu, kaka emang kelas berapa?" Gita bertanya dengan pelan.

"12 MIPA 2."arel memberikan senyuman hangat kepada gita.

Lagi dan lagi. Mereka dibuat terkejut melihat arel tersenyum hangat kepada gita. Tadi kelvin sekarang arel. Memang ya, keberadaan gita mempengaruhi banyak hal.

Kalau suka vote and coment guys😇😘
Jangan lupa kasih saran untuk cerita ini kedepannya🖤🖤🖤

GitArelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang