Part 8

2.6K 129 7
                                    

Ok,, mulai sekarang gue gak akan pakai target lagi,, karena target tidak terpenuhi

Tapi gue berharap kalian tetap mau vote walaupun gue gak pakai target lagi

👉ok,, kembali ke cerita👈

Typo bertebaran

happy reading guys

@rumah

Baru beberapa langkah memasuki rumah, salsha sudah harus berhadapan dengan aldi

"dari mana lo?" tanya aldi ketus
"maaf kak, tadi aku gak sempat pamit" jawab salsha lembut sambil menunduk, setiap kali berbicara dengan aldi ia selalu menundukan kepalanya, entah kenapa ia merasa takut jika menatap aldi

"yang gue tanya lo dari mana??!!" tanya aldi lagi
"salsha habis dari rumah sakit, kak" jawab salsha lirih
"ngapain lo ke rumah sakit, perasaan gue lihat lo baik2 aja" ucap aldi
"aku tadi periksa kak, dan kata dokter aku hamil" jawab salsha sedikit ragu, tapi ia harus mengatakan hal tersebut, biar bagaimana pun janin yang di kandungnya adalah anak aldi
"apa, hamil??!!" ucap aldi yg masih belum percaya, sebenarnya ia sangat bahagia, bagaimana tidak istrinya mengandung anaknya, tapi disisi lain aldi masih saja memikirkan caitlin, ia berpikir jika salsha hamil pasti dia akan sangat sulit untuk menceraikan salsha, tiba2 saja aldi melihat mamanya muncul dari balik pintu, dan entah kenapa aldi tiba2 mendorong salsha sampai salsha tersungkur

"akh. . . " rintih salsha
"astaga aldi, apa yg kamu lakukan?" ucap mama aldi, sambil menolong salsha
"mama udah ditipu sama wajah polosnya dia, ternyata dia itu gak lebih dari wanita gampangan" cetus aldi, namun mampu membuat salsha membulatkan matanya

'plak'

Mendengar ucapan aldi, mamanya langsung menampar putranya sendiri
"apa yang barusan kamu katakan, itu sama saja kamu merendahkan seorang wanita aldi!!" marah mama aldi
"kenapa mama belain salsha? Yang anak mama itu aldi bukan salsha" ucap aldi, mama aldi ingin menampar aldi sekali lagi namun salsha mencegahnya
"udah ma, salsha gak apa2" cegah salsha
"jangan sok cari muka lo!" ucap aldi
"maksud kakak apa, salsha gak ngerti?" ucap salsha
"ma, mama tau kan kalau aldi dari awal gak suka sama dia dan gak mungkin aldi menyentuh dia kan ma, dan mama tau dia hamil sekarang " dusta aldi begitu enteng

'deg'
Jantung salsha seakan berhenti saat itu juga, hatinya benar2 terluka, hancur pada saat itu juga setelah mendengar ucapan aldi, kenapa begitu teganya aldi mengatakan itu, dengan tidak mengakui janin yang dikandung salsha
"kamu hamil salsha?" tanya mama aldi dengan sedikit bergetar

'tes'
Air mata salsha telah mengalir, bibirnya terasa gemetar
"iya ma, tapi ini beneran anaknya aldi, dan gak mungkin salsha melakukan hal bodoh itu dengan orang lain" ucap salsha gemetar
"mama jangan percaya sama dia, aldi gak pernah sayang sama dia, jadi mana mungkin aldi menyentuh dia, itu gak mungkin ma" ucap aldi, mendengar perkataan putranya mama aldi mulai percaya
"anak siapa yang kmu kandung, sal?" tanya mama aldi ketus
"ma, ini anaknya aldi, salsha berani sumpah ma, kenapa kak!! kenapa kakak ngelakuin ini, apa salah aku kak!!, aku tau kakak sangat mencintai caitlin, tapi aku masih punya harga diri kak, aku bukan barang yang mudah diambil dan dibuang begitu saja, apa orang kaya seperti itu semua" ucap salsha, yang kini mulai membela dirinya, selama ini ia cukup terluka dengan pernikahan ini, dan kali ini ia harus hancur dengan pengakuan aldi, aldi tak menjawab dia malah masuk ke dalam kamar salsha dan mengemas barang2 salsha lalu ia melempar koper itu di depan salsha
"lihat ma, aldi aja tidurnya beda kamar sama dia" ucap aldi
"saya benar2 tidak menyangka ini dari kamu salsha, selama ini saya percaya dengan kamu, tapi ini balasan kamu, sungguh memalukan!!" ucap mama aldi
"ma, percaya sama salsha, gak mungkin salsha seperti itu:'(" ucap salsha
"udah lah ma, heh lo!! Mending lo pergi deh, gue gak mau ya rumah gue dikotorin sama lo" ucap aldi sambil menarik salsha dengan kasar, tiba2 saja saat aldi menarik salsha keluar, hujan turun sangat lebat sekali mungkin alam merasakan bagaimana perasaan salsha saat itu
Setelah mendorong salsha, aldi melempar koper salsha
"surat perceraian kita akan segera gue buat" ucap aldi sedikit kuat, sedangkan salsha berdiri dengan sisa tenaga yang ia miliki
"apa ANDA ingin menyiksa saya lagi, apa ini belum cukup, kenapa kalian tidak sekalian bunuh saya," ucap salsha dengan suara lantang
"cukup!! pergi sekarang juga!!" usir aldi, sebenarnya mama aldi sangat tidak tega dengan salsha, sempat mama aldi mengeluarkan air matanya tapi segera ia hapus
"makasih tante, selama ini tante udah baik sama saya, saya tau tante adalah orang baik, dan janin yang saya kandung adalah cucu tante, saya tidak pernah berbohong dalam hal ini" ucap salsha, mama aldi tidak mau menatap salsha karena kini matanya mulai berbinar
"dan lo al, gue pastiin gue gak akan pernah izinin lo buat lihat anak gue kelak, cam kan itu!!" ucap salsha begitu lantang di bawah guyuran hujan, kini salsha mulai berani, salsha berjalan menarik kopernya dibawah guyuran hujan, aldi tersenyum pahit, rasa tidak tega aldi dibutakan dengan rasa cintanya kepada caitlin
"mama janji, walaupun tanpa ayah mama bisa menjagamu, baik2 disana ya nak" batin salsha sambil mengelus perutnya yang masih datar, salsha menoleh melihat rumah yang baginya adalah sebuah rumah sangat menyakitkan buatnya
"aku yng terluka dalam hal ini, dan ini sangat tidak adil" ucap salsha, lalu kembali melanjutkan langkahnya

. . . . . . . . . . . . . .

Bersambung dulu yaa

🎀🎀🎀🎀

Jangan lupa
Vote and comment

Jangan jadi pembaca gelap, ok!!
Tinggalkan jejak

13 Maret 2019

Aku Yang terluka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang