Shin hye sedang menemani putranya mengerjakan PR ketika Yong hwa datang. Dia pun bangun dan menghampiri yong hwa.
"appa" teriak bocah itu girang sembari menatap appa nya dari jauh.
Yong hwa mengernyit "kau menggambar" seru yong hwa sembari menatap sejo
"eoh, eomma yg mengajariku, tadinya aku ingin appa tapi eomma bilang kalau eomma bisa"
"mianhe" sesal yong hwa.
"oppa tenang saja, sejo anak yg cerdas"
Yong hwa terssnyum kearah shin hye. Sangat tipis bahkan kalau orang tidak tau yong hwa, mungkin tidak bakalan tau kalau dia tersenyum.
"aku akan menyiapkan makan malamnya"
"tidak usah shin hye, aku sudah makan"
Shin hye manggut, mengerti. Mana pernah yong hwa mau menyentuh makanan yg di buatkannya. Terkadang shin hye jengkel tapi juga tidak mau meluapkan apalagi di depan putra mereka. Dia juga sering di omeli mertuanya karena menurut mertuanya Yong hwa Makin kurus, yg benar saja, shin hye sudah berusaha memasak dan memperhatikan pola makannya tapi yong hwa, seolah tidak memperdulikannya.
Shin hye menghampiri sejo "sejo ya, eomma mau bicara dengan appa mu dulu, kau lanjutkan menggambarnya"
Sejo mengangguk mengerti membiarkan shin hye menghampiri yong hwa. Setelah menutup pintu shin hye menatap yong hwa.
Yong hwa tau pasti sebentar lagi shin hye akan mengomel, dia lelah bahkan sangat lelah hanya untuk mendengar ocehan istrinya."eomma mu selalu memarahiku gara~gara kau terlihat kurus, apa yg kau makan di kantor?"
"maaf shin hye, aku lelah"
Shin hye hanya bersedekap, ekor matanya mengikuti pergerakan sang suami "kau aneh oppa, bilang saja kalau masakanku tidak enak, oppa selalu menghindar jika aku yg memasak tapi kalau eomma yg memasak oppa pasti semangat memasukan sendok kedalam mulut"
Yong hwa tidak menanggapi ocehan shin hye, dia berlalu dari hadapan shin hye dan keluar kamar. Shin hye terpaksa mengunci mulut karena di luar ada sejo. Secangkir kopi tidak buruk bukan. Satu hal yg di sukai yong hwa dari shin hye adalah dia bukan tipe pendendam. Walau marah shin hye tetap menyiapkan kopi kesukaan yong hwa.
"makasih"
Shin hye lagi~lagi jengkel. Suaminya irit bicara. Seharian mereka tidak bertemu bahkan dia tidak penasaran dengan aktifitas anakanya di sekolah seharian ini. Yong hwa memejamkan mata sembari menyandarkan badan di sofa. Shin hye menghampiri suaminya sembari ekor matanya melirik sejo.
"apa oppa baik~baik saja?"
"hmm"
Ok... Shin hye angkat tangan. Kalau kata hmm yg keluar berarti irit bicara suaminya kumat itu artinya shin hye harus menelan bulat~bulat rasa penasarannya. Dia bangkit dari sofa, menghampiri sejo, membantu putranya membereskan buku gambar dan juga alat tulis lainnya. Setelah semuanya beres shin hye menyuruh putranya untuk membersihkan badan sedangkan shin hye membereskan meja makan. Setelah semuanya beres shin hye menghampiri putranya di kamar. Sejo sedang mengganti baju ketika shin hye masuk.
"langsung tidur sejo ya, eomma tidak mau kau terlambat lagi seperti tadi pagi" peringat shin hye sembari berjalan kearah lemari baju putranya. Dia menyiapkan segala keperluan sekolah putranya.
"ndeh eomma" jawab sejo sembari naik keatas ranjang, merebahkan diri dan menarik selimut menutupi seluruh badannya.
Setelah selesai shin hye menghampiri putranya dan mencium kening putranya sayang "Saranghae sejo ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL LOVE YOU
Short StorySetelah Sekian Lama Bersama Tpi Tidak merasakan yg Namanya Bergetar, Hanya kenyamanan Hampa yg Dia rasakan, Semua di lakukan Dengan Baik hanya karna Komitmen, Lantas Bagaimana Jika Kenyamanan, binar kebahagiaan itu di temukan pada orang Lain...