Semenjak kejadian itu Sejo menjadi sangat pendiam. Sebagai seorang ibu shin hye khawatir dengan kondisi psikis sejo tapi putranya selalu bilang baik~baik saja walau shin hye tau putranya berbohong. Sikap sejo sampai terbawa di sekolah. Gurunya meminta bertemu orang tua. Dia menjelaskan kalau sejo sangat pendiam akhir~akhir ini. Shin hye tentu khawatir dan sedih dengan kondisi putranya. Yong hwa yg biasanya terlihat cuek pun mulai khawatir dengan keadaan sejo. Dia tau bukan dari shin hye tapi dari pihak sekolah. Shin hye kesana sendirian, yong hwa memaklumi sikap shin hye yg tidak memberitahunya. Siang itu dia pulang kerumah membawa berbagai macam mainan tapi sayangnya sejo mengurung diri di kamar. Shin hye beberapa hari ini memutuskan untuk tidak mencari pekerjaan karena kondisi sejo. Shin hye memasuki kamar sejo. Dia tidak nyaman karena ada yong hwa. Tumben lelaki itu pulang membawa mainan begitu banyaknya.
"sejo_ya" panggil shin hye lembut.
Dia menghampiri sejo yg termenung di kamarnya. Di dekapnya sejo dalam pelukannya.
"tadi eomma dari sekolah, Anak eomma kenapa berubah? Eomma sedih liat pangeran eomma seperti ini"
Sejo berpaling, dia menatap mata eommanya "Sejo Sedih Eomma, apa salah sejo sampai appa tidak menginginkan Sejo"
Sekuat tenaga Shin hye berusaha agar airmatanya tidak keluar, kondisi mental Sejo sedang terguncang, mengetahui sesuatu yg seharusnya tidak dia ketahui dan tidak seharusnya dia pahami.
"Anak Eomma harus dengarkan eomma ne, bukan appa tidak menginginkan Sejo tapi pada saat itu appa hanya kaget dengan status appa yg tiba~tiba berubah"
"Eomma jangan membohongi sejo, jelas~jelas appa bilang "andaikan sejo tidak ada mungkin aku akan menggapaimu dengan mudah" , apakah sejo yg salah pengertian" tanya Sejo mulai sesenggukan lagi.
Shin hye pun ikut merasakan sakit yg di rasakan putranya tapi sekarang dia harus selamatkan kondisi mental putranya.
"sejo_ya, dengarkan Eomma sayang!,, anak eomma adalah anak yg cerdas, bisakah eomma meminta sesuatu pada sejo? "
"apa itu? "
"Lupakan apa yg Sejo baca, Lupakan semuanya Nak"
"sejo sudah berusaha Eomma tapi pikiran sejo tidak bisa, sejo sedih eomma"
Pada akhirnya ibu dan anak itu kembali berpelukan dan menangis bersama.
YONG HWA POV
ketika mendapat laporan dari pihak sekolah bahwa putraku akhir~akhir menjadi sangat pendiam, aku tau apa penyebabnya. Aku merasa bersalah menyakiti mereka,
Mereka yg aku pikir tidak berarti apa~apa. Hubunganku dengan shin hye makin hari makin dingin sedangkan dengan sejo, anak itu lebih banyak diam. Tidak ada lagi sapaan riang dan juga senyuman dari mereka ketika aku pulang kerja. Seketika aku merindukan masa~masa itu. Aku memutuskan untuk pulang kerumah siang ini. Aku mampir di toko mainan. Ketika sampai rumah aku mendapati istriku sedang melipat baju di ruang tengah. Dia hanya menatapku sekilas dan berlalu dari hadapanku. Sejo.... Dia berada di kamarnya. Aku berniat menghampiri sejo di kamarnya tapi lagi~lagi aku merasa begitu terluka mendengar anak dan istriku sedang menangis di dalam sana. "Ya tuhan apa ini,, kenapa hubungan kami makin hari makin jauh, aku mohon beri aku kesempatan" batinku. Aku terpaku di depan pintu kamar putraku. Dua orang yg aku sia~siakan, dua orang yg sudah ku torehkan luka yg begitu dalam sedang menangis di dalam sana. Aku terduduk di depan pintu, berharap tangisan di dalam sana akan mereda.YONG HWA POV END
sejo sampai tertidur di pelukan shin hye saking lelahnya menangis. Shin hye menatap putranya iba. Shin hye pikir hanya dia yg sangat terluka nyatanya bocah tak berdosa ini pun ikut terluka akibat ulah ayahnya sendiri.
Shin hye mengangkat sejo kekasur. Dia ikut berbaring di samping sejo.
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL LOVE YOU
Short StorySetelah Sekian Lama Bersama Tpi Tidak merasakan yg Namanya Bergetar, Hanya kenyamanan Hampa yg Dia rasakan, Semua di lakukan Dengan Baik hanya karna Komitmen, Lantas Bagaimana Jika Kenyamanan, binar kebahagiaan itu di temukan pada orang Lain...