Chapter 22

1.1K 80 6
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.

"Sebenernya ada apa sih sama lo? Tell me, Lalish."

"Ada beberapa hal yang ngga seharusnya Lo tau Sam."

"Kenapa gua ngga boleh tau? Kasih gua alasan!"

"Ngga semua alasan bakal lo suka."

"Lo terlalu bertele-tele!" Sebal Samudra membanting bola basket yang berada ditangannya.

"Lo juga terlalu kepo!" Canda Lalisha membuat Samudra mengacak rambutnya.

"Lo sama Mikael aneh. Sejak kapan kalian saling sapa, gua tau dia cukup terkenal disini tapi yang buat gua bingung, sejak kapan kalian bisa sedeket itu?"

"Dia temen tongkrongan lo kan?" Samudra mengangguk. "Jadi kenapa harus aneh? Kalian berteman dan gua temen lo, otomatis kita beberapa kali ketemu dan beberapa kali juga kita say hello tanpa lo tau."

'Dan gua menyesal pernah ketemu dia!' Tentu saja batinnya ikut berteriak menyampaikan kekesalannya, namun kalimat terakhir itu hanya tertelan dalam hatinya saja.

"Yaudah kalau lo ngga mau nyeritain sesuatu antara lo sama Mikael, gua yang bakal tanya langsung ke dia."

"Lo ngga bakal dapet jawaban apa-apa dari dia." Setelah berkata itu Lalisha membalikkan tubuhnya, mengabaikan panggilan Samudra dibelakangnya.

***

Mikael hanya duduk dengan tenang ketika Dekka mulai mengintimidasinya. Hal semacam itu tidak membuat Mikael gentar, malah ia penasaran apa yang akan dibuat Dekka selanjutnya.

"Berhenti Kael! Gua ngga mau lo terjerumus semakin dalam, udah cukup." Wajah memerah Dekka dibalas tatapan geli oleh Mikael.

"Apa mencintai seseorang itu salah Dek?"

"Lo waras nanya hal itu ke gua?" Ujar Dekka dengan tawa terpaksa.

"Ya, gua emang ngga waras Dekka! Terus lo mau apa?"

"Gua mau lo berhenti! Lo ngga salah kalau mencintai seseorang yang seharusnya." Tekan Dekka diakhir kalimat, Dekka mengetahui semuanya. Berawal ketika ia tidak sengaja melihat Mikael yang mengelus wajah Samudra di layar smartphone-nya, setelah lama mengamati meluncurlah pernyataan cinta Mikael pada Samudra dengan segenap keluh kesah yang tertuang. Tentu saja Dekka terkejut mengetahui fakta bahwa Mikael seorang gay. Dia mencoba menyadarkan Mikael, namun selalu berakhir dia yang frustasi. Dan ini terjadi lagi sekarang.

"Dia ngedeketin Putra, Dek! Gua ngga rela, gua pengen bantuan lo buat nyingkirin dia."

"Lalisha ngga usah lo bawa-bawa, Mikael! Dia ngga tau apa-apa, lagipula mereka berdua cocok kok."

"Cocok apanya? Putra itu perfect, Lalisha? Anak panti itu? Si tukang khayal? Ha ha ha. Gua rasa mata lo bermasalah."

"Otak lo yang bermasalah, Kael! Sekarang gua tekankan, kalau lo nyakitin Lalisha sedikit aja gua ngga segan-segan ngasih tau semua ini ke Putra. Lo tau sendiri, betapa pedulinya... ups maksud gua betapa sayang dan cintanya Putra sama gadis yang lo sebut tukang khayal itu! Jadi tunggu waktu yang tepat aja buat lo jatuh." Dekka meninggalkan Mikael sendirian ditaman belakang sekolah, Mikael mengepal tangannya dengan kuat sampai kuku-kuku nya melukai kulit tangannya. Tanpa mereka sadari seseorang dengan keterkejutannya mengumpat dengan lirih. Sial.

Dia tidak akan menyerah, dia sudah menyukai Putra-nya semenjak MOS, lalu melepas setelah pendekatan dirinya dengan alibi pertemanan dengan Putra-nya sama saja sia-sia semua usahanya.

***

"Entah kenapa gua selalu beruntung ketemu lo ditempat sepi. Bukankah lebih menyenangkan jika membicarakan hal yang menegangkan ditempat seperti ini?" Bisik Mikael sambil memerangkap tubuh Lalisha diantara tumpukan rak dan buku di perpustakaan sekolah itu.

"Lo pikir gua takut? Gua bisa aja teriak saat ini."

"Dan disangka pasangan mesum setalah melihat posisi kita sekarang? Gua sih ngga masalah walau digiring ke BK, anak baik dan pintar bisa cepat lolos. Sedangkan cewek bodoh plus miskin kaya lo bisa apa? Mungkin nanti lo bakal dicap penggoda sama seantreo sekolah ini." Pernyataan Mikael membuat Lalisha geram. Dia membenarkan apa yang dikatakan Mikael, namun apa ia akan terus berada diposisi ini? Astaga.

"Mau lo apasi? Kalau mau bersaing sama gua boleh, asal bermain sehat." Lagi-lagi entah keberanian dari mana dia mengatakan itu, jalas-jelas Samudra bukan siapa-siapanya.

"Lo suka sama Putra?"

"Menurut lo?"

"Seandainyapun lo suka sama Putra, apa lo sederajat sama dia? Level lo disini aja kaya sampah, apalagi di ruang lingkup keluarga Putra?" Tamparan keras melayang di pipi Mikael wajahnya sampai terlempar ke kanan, tercetak jelas tanda merah dari telapak tangan Lalisha di pipinya itu.

"Lo pikir, lo siapa? Jangan seenaknya hina gua. Gua kaya sampah? Lalu lo apa? Bangke masyarakat!" Perkataannya lancang, kasar dan tak patut. Lalisha tau itu, namun dia tidak bisa tinggal diam, walau dia tau konsekuensi dari perlakuannya. Bisa saja Mikael menyerangnya balik seperti banci, terlihat dari wajah memerah dan tangannya yang terkepal disisi wajah Lalisha.

"BERANI-BERANINYA LO HINA GUA!" Teriak Mikael sambil mengayunkan lengannya hendak memukul Lalisha, namun ketika sudah beberapa detik Lalisha menutup matanya dia tidak merasakan sesuatu yang menyakitkan yang terlayang ke tubuhnya.

"Sedikit aja lo sakitin gadis gua, lo tau konsekuensinya, Kael!" Suara itu! Suara pahlawannya.

"Samudra." Lirih Lalisha dengan mata menggenang. Samudra menarik Lalisha kepelukannya setelah menghempaskan lengan Mikael.

"Urusan kita belum selesai!" Desis Mikael, Samudra hendak menerjang Mikael namun ditahan oleh Lalisha. Sudah cukup! Perasaannya sudah tak menentu, apalagi datangnya para murid lain setelah mendengar teriakan Mikael membuatnya malas dengan desisan lidah mereka.

"Udah cukup Sam, kita keluar." Setelah keluar Lalisha baru mensyukuri bahwa pengawas perpustakaan tidak ada ditempatnya. Pantas saja ketika keributan itu terjadi tidak ada yang menegur. Untung saja, setidaknya dia selamat dari ruang BK. Namun dia sadar, dia belum selamat dari Samudra. Lalisha yakin, Samudra akan mencecarnya habis-habisan setelah ini.

***

GIMANA NIH GUYS? PUAS GA? MAAF KALAU LAMA UPDATE. IRA PAKE KUOTA GRATISAN, INI JUGA PAKE HOSPOT*CURCOL.

JANGAN LUPA LIKE, COMMENT AND FOLLOW MY ACOUNT. KARNA JUJUR LIKE DAN COMMENT KALIAN TUH PALING AKU ❤️

BTW, CAPSLOCK JEBOL GUYS😂
TUNGGU PART SELANJUTNYA YAA🤗

SAMUDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang