Chapter 31

693 48 30
                                    

Assalamualaikum teman-teman....

Adakah yang menunggu SAMUDRA UP???

SEMOGA KALIAN SUKA❤️

Happy
R
E
A
I
N
G
.
.
.
.
.

"Ada yang pengen kita bicarain mom, dad." Samudra memulai pembicaraan dengan menggenggam erat tangan Lalisha. Ya, lagi-lagi Lalisha harus mengetahui masalah keluarga ini karena paksaan Samudra. Samudra berkata bahwa dengan adanya dia lelaki itu akan berusaha meredam amarahnya jika sewaktu-waktu Gavin membuatnya lost control.

"Masalah keluarga kita sebaiknya hanya kita yang tau. Terkadang ketika kita melibatkan orang lain di dalamnya itu akan berakibat buruk." Sindiran Gavin membuat Lalisha berusaha melepaskan genggaman Samudra yang erat.

"Sam, lepas dulu okey? Aku tunggu kamu di teras depan."

"Kita udah berusaha baik untuk meluruskan masalah ini daddy. Entah dengan cara apalagi kita harus sadarin daddy kalau Lalisha membawa perubahan baik untuk Putra, untuk aku dan untuk keluarga kita! Tolong usir keegoisan daddy. Aku sekarang tau dari mana sifat egois aku ini berasal, dari daddy! Daddy yang mementingkan kebaikan yang hanya terlihat dari satu sudut pandang. Tolong, sekarang hanya dengarkan kita dad. Kita ngga minta lebih untuk saat ini." Melihat Shesha yang mengungkapkan isi hatinya membuat Gavin terdiam. Karena selama ini Shesha hanya akan pergi dan tidak peduli ketika sedang ada masalah, dan semarah-marahnya Gavin dia tidak mungkin menyakiti Shesha secara berlebihan.

"Sayang, apa sebaiknya kita berbicara besok? Daddy baru sembuh dan butuh istirahat. Dan kasihan Lalisha yang terlihat lelah, Lalisha langsung main ke sini kan? Ngga pulang dulu?"

"Biarkan Shesha sekolah lagi di sekolah kita mom. Dia berusaha untuk jadi yang lebih baik, setidaknya untuk dirinya sendiri. Dan apa yang dikatakan Shesha memang benar kita ingin meluruskan semua masalah ini." Samudra bangkit dari duduknya dengan tangan yang masih menggenggam tangan Lalisha.

"Apa kalian tidak lelah harus menjalani hidup dengan penuh tekanan? Kalian ngga cape setiap hari bertengkar? Lalu setelahnya bersikap seperti biasa saja? Oh mungkin kalian menyukai peran ini, tapi harus kalian garis bawahi. Kita, aku dan Shesha lelah mom, dad. Cape buat berpura-pura untuk tidak mendengar dan melihat apa yang kalian perbuat. Mommy bawa lelaki itu ke sini! Daddy yang marah, kalian bertengkar dan pergi keluar negeri berdua seolah semua masalah selesai. Dan ternyata kalian disana saling menyakiti juga, daddy bertingkah seperti seorang psikopat dan mommy seperti seorang Stockholm syndrome¹." Pernyataan Samudra di akhir kalimat membuat Gavin menggebrak meja dengan keras. Terlihat wajah lelaki paruh baya itu memerah menahan amarah. Nafasnya tersenggal karna emosi yang menggebu.

"APA YANG KAU BICARAKAN, SIALAN!" Teriakan Gavin membuat mereka yang mendengarnya terdiam takut, terkecuali Samudra.

Shesha terlihat berkaca-kaca, membuat Lalisha langsung duduk ditempatnya lagi dan memeluk gadis itu, seketika tangis Shesha terdengar.

"SAYA UDAH TAU SEMUANYA! BERHENTI BERPURA-PURA! DADDY ITU SEORANG KRIMINAL YANG BERUNTUNG MENDAPATKAN MOMMY! DADDY ITU NGGA CINTA MOMMY, TAPI DADDY TEROBSESI SAMA MOMMY." Pernyataan keras Samudra membuat Marlin terisak pula, dia memegang dadanya dengan raut penuh luka.

"Sayang apa yang kamu bicarakan?"

"Berhenti untuk bersikap semua baik-baik aja mom. Kalau mom merasa tersakiti mom bilang sekarang. Jangan berpura-pura, aku tau mommy sakit." Samudra orang terakhir yang meneteskan air matanya, dia terpukul melihat Marlin tersakiti, tapi dia tidak bisa berdiam diri karena akan makin menyakiti banyak orang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAMUDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang