#11 🌼Mawaru🌼

3.8K 460 46
                                    

Kau berjalan dengan gontai sambil memegangi tangan kanan mu. Karna merasa bosan kau memutuskan untuk mencari udara segar, sudah berapa hari aku tidak melihat matahari? Pikir mu.

Namun bukan taman tempat mu bertuju, kau merasa sedikit trauma pergi ke taman seorang diri. Kini kau berjalan tak tentu arah asal itu bukan taman belakang.

Saat di perjalanan kau melihat hanji sedang berbicara pada seseorang yang tidak bisa kau dengar percakapan nya. Kau berjalan mendekati hanji lalu menyapa nya.

Sontak hanji langsung melihat ke arahmu dan tersenyum "bagaimana keadaan mu [Y/N]? Apa masih sakit?" Kau menggeleng "sudah lebih baik".

Kau melihat ke seluruh tempat kemudian matamu terpaku dengan tenda berwarna hijau yang dijaga oleh beberapa prajurit. Kau menunjuk tenda tersebut dan bertanya pada hanji "apa itu?"

Hanji mengikuti arah tangan mu menunjuk lalu ekspresi wajahnya berubah "AHAHA bukan apa apa [Y/N]" tawanya keras sekali membuat telinga mu sedikit sakit mendengarnya. Kau hanya ber-oh ria mendengar jawaban hanji, kau bukanlah orang yang cukup kepo dan memutuskan untuk tidak bertanya lagi.

"Aku bosan, tidak ada yang bisa ku kerjakan" tutur mu pada hanji, sedikit curhat. "Memangnya kemana si cebol itu?" Kau menyeringit mendengar ucapan hanji "cebol?"

Hanji tertawa melihat wajah mu yang begitu polos "siapa lagi kalau bukan levi hahaha" tawanya meledak lagi, entah karna selera humor nya yang rendah atau memang dia sudah tidak waras lagi, Pikir mu.

"Hanji, aku dengar kita akan melakukan ekspedisi di luar dinding, ya?" Hanji berhenti tertawa "iya" jawabnya.

"Aku tidak sabar menantikan nya" ucap mu penuh semangat. Hanji terdiam lalu melihat ke arahmu dengan tatapan yang berubah "apa kau tidak takut?"

"Untuk apa takut? Pergi keluar dinding adalah kebebasan yang sesungguhnya"

"Tidak sebebas itu jika masih ada titan titan menjijikan yang berkeliaran kesana kemari". Hanji memejamkan matanya "titan titan yang sudah merenggut nyawa teman teman kami"

Kau menatap hanji lembut "kita pasti bisa menang. Suatu saat, kita umat manusia harus segera keluar dari sangkar ini".

Hanji tersenyum lebar melihatkan deretan giginya yang putih sambil menunjuk lambang sayap kebebasan yang menempel di bajunya "kita akan membuat umat manusia bangga" ucapnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari semakin larut. Kau bersiap siap menuju ruang makan untuk makan malam."apa kabar [Y/N]?" Tanya eren padamu setelah kau sampai di ruang makan "baik, eren".

"Wooo [Y/N]. Kami semua merindukan mu beberapa hari ini, kemana saja kau?" Tiba tiba sasha menyerobot keramaian sambil mengguncang guncang tubuh mu kegirangan.

"Aku..." kau menggantungkan kalimat mu "aku ada tugas bersama kapten" bohong mu. Sontak semua orang menatap mu tak percaya "benarkah? Kau melakukan apa saja dengan kapten?" Tanya sasha semakin menggebu gebu.

Kau menggaruk telinga mu yang tak gatal sambil menghindari tatapan sasha yang menusuk minta penjelasan "eem bersih bersih?" Ucap mu asal.

Sasha mendesah kecewa "aah kepikir sesuatu yang romantis. Sudah ku duga akan begitu". Kau tertawa kemudian kau dengan yang lainnya pergi mengantri mengambil jatah makan malam.

Sasha menunggu dengan tidak sabarnya di antrian dengan perasaan yang menggebu gebu "aku harap ada daging". "Kau mimpi ya? Kita tidak mungkin makan daging" ucap jean memprotes kata kata sasha.

Sasha mendecak kesal dan beberapa detik kemudian ia sudah sampai di antrian paling depan. Benar saja apa yang dikatakan jean, tidak ada daging-lagi- hari ini. Seketika hatinya kecewa, padahal ia sedang sangat ngidam.

you and me Captain [Levi X reader] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang