#20 🌼Yasei dōbutsu🌼

3.1K 413 4
                                    

Sinar mentari pagi menghujani bumi. Orang orang telah terbangun dari tidur pulasnya dan mulai menjalankan aktifitas masing masing.

[Y/N] mengerjap ngerjapkan matanya, ia ubah posisi nya menjadi duduk. Matanya menangkap sosok pria bertubuh tegap dengan rambut berwarna hitam seperti langit malam. Handuk melilit sempurna di sekitar pinggang sang pria, rambutnya yang basah berkilauan terkena paparan sinar mentari, sambil menetes setetes air dari sana.

Pria dengan tatapan setajam pisau itu melirik ke arahnya "lama sekali kau terbangun."

[Y/N] menatap datar "oi levi. Mengapa kau telanjang seperti itu di hadapan ku"

Levi diam sebentar, perempatan mulai muncul di kening nya. Gadis itu tidak seperti biasanya, ia tidak pernah memanggil namanya, ia lebih sering memanggil anda atau menyebut pangkat pria tersebut. "Aku habis mandi, memang apalagi"

[Y/N] menghela nafas. Pria itu menatap nya tajam, ia memperhatikan setiap gerak gerik gadis tersebut "bergegas lah, kita akan segera pergi".

"Apa? kemana?" Levi tak menggubris pertanyaan [Y/N]. Ia lebih memilih pergi dan meninggalkan gadis itu dengan beribu pertanyaan. [Y/N] mendecakkan lidah tidak sopan. Ia melompat turun dari atas kasur dan segera mengambil handuk untuk mandi.

Levi duduk di ruang tengah dan sedikit berbincang bincang dengan steven. Ia terlihat serius dan mimik wajahnya terlihat datar seperti biasanya. Steven manggut manggut mendengar perkataan levi, ia buka suara "pakailah jika kau membutuhkan nya"

[Y/N] berjalan ke ruang tamu dengan banyak tanda tanya, ia tidak sengaja mendengarkan percakapan levi dan steven tadi, tapi apa yang di maksud dengan pakai saja? Pikir gadis itu.

Levi melirik ke arah [Y/N], matanya menyelidik memperhatikan [Y/N] dari ujung rambut sampai ujung kaki. [Y/N] bertanya tanya, ia hanya diam melihat levi yang terus menatap nya layak nya predator yang sedang menyelidiki sang mangsa.

Tangan levi terangkat mengisyaratkan untuk gadis itu segera datang dan duduk di sebelahnya. [Y/N] melangkahkan kakinya ke sofa putih yang berada di tengah ruang tamu, ia duduk si tengah tengah levi dan steven sekarang.

"Ada apa?" Tanya gadis itu penasaran.

"Kau sudah mengemasi barang barang mu?" Tanya levi sambil menatap lurus dan tajam ke arah gadis yang duduk di sampingnya.

Gadis itu menghela nafas "sudah, lagipula apa yang kita bawa kesini selain badan?" Ucapnya, alis nya terangkat sebelah menjawab pertanyaan pria bersurai hitam di samping nya.

Levi menekuk alisnya, ia membuang muka "kita akan pulang" ucapnya singkat. [Y/N] sedikit tertegun, itu terlalu tiba tiba "kenapa tiba tiba?" Tanya gadis tersebut mengeluarkan semua pertanyaan yang ada di pikiran nya.

"Tidak usah banyak tanya dan ikuti saja" levi menatap sinis ke arah [Y/N], tatapan yang lebih tajam dari biasanya, [Y/N] menghela nafas panjang lalu mengangguk lemas. Yang terkuat memang pantas memperlakukan sesukanya.

Matahari bersinar terang, cahaya nya menembus awan awan putih yang menghalanginya. Dua ekor kuda sudah siap di halaman dengan [Y/N] dan levi yang menunggangi nya.

"Terima kasih untuk semuanya ka alice" [Y/N] membungkuk ramah, entah balas budi macam apa yang ia bisa berikan kepada alice dan steven. Kalau bukan karna mereka mungkin [Y/N] dan levi sudah menjadi gelandangan yang tak tentu arah. Yah walau itu kemungkinan nya sangat kecil karna ada seorang levi yang bersama gadis tersebut.

"Tak apa [Y/N], kami senang membantu kalian. Datanglah kemari, jika kalian ada waktu" tangan alice terangkat menyentuh wajah halus [Y/N] sambil mengusap nya lembut. [Y/N] memegang tangan alice yang berada di wajah nya sambil tersenyum "pasti kami akan datang" jawabnya.

you and me Captain [Levi X reader] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang