#4 🌼KIRA🌼

4.4K 530 47
                                    

[Y/N] terbangun dari tidur pulasnya dengan lesu dan tidak bersemangat, bayangkan saja dia sudah di suruh bangun jam 03.00 pagi dan segera pergi ke lapangan untuk latihan

Memang si cebol itu menyebalkan sekali pikirnya.

Tak buang buang waktu [Y/N] segera bangkit dari zona nyaman dan pergi ke lapangan pagi pagi buta

Nampak laki laki dengan tubuh kokoh nya sedang berdiri di bawah pohon. 'Angker' yah mungkin kalo orang lain yang melihatnya akan berfikir itu adalah hantu penunggu pohon yang muncul setiap jam pagi, tetapi [Y/N] langsung tau bahwa itu levi yang sedang menunggu nya

"Em kapten" dengan mata yang sayu dan muka yang abstrak [Y/N] mencoba memanggil levi

Yang di sebut pun memutar badan nya dan menunjukkan wajah khas nya yang dingin sedingin istana elsa

"Apa yang harus kulakukan?" Tanya [Y/N]

"tak banyak, hanya membersihkan markas" jawab levi santai

Badan yang tadinya bungkuk kini menjadi tegak, mata yang tadinya sayu kini melebar dan langsung berteriak "apa?!"

Membersihkan markas? Di pikir markas ini sekecil kandang kuda apa. Udah tau luasnya seluas rumah spongebob walau terlihat kecil dari luar tapi sangat besar dari dalam

"Yang benar saja? Apa aku melakukan nya seorang diri"

"Tidak aku akan membantu mu" ucap levi

Hening diantara mereka. [Y/N] terdiam meratapi nasibnya

"sudahlah kita jangan buang buang waktu, jam lima pagi pasti semua orang sudah bangun jadi waktu kita hanya 2 jam" lanjut levi dan segera pergi meninggalkan [Y/N] begitu saja

[Y/N] berlari mensejajarkan jalannya dengan levi sampai akhirnya sampailah mereka di gudang markas Scouting legion

Levi segera mengambil sapu dan alat kebersihan lainnya begitupun dengan [Y/N]

"Kapten" panggil [Y/N] tanpa menghentikan aktifitasnya membersihkan lantai "apa latihan seperti ini di perlukan?" Lanjutnya, ia tidak tau bahwa latihan prajurit ada latihan bersih bersih seperti ini

"Tak usah banyak bertanya, lanjutkan saja pekerjaan mu" jawab levi yang sedang mengelap debu debu yang menempel

[Y/N] langsung terdiam, bahkan tanya saja tak boleh? Batinnya. Ia menghela nafas kemudian mengganti kegiatannya dengan mengelap lantai

"Siapa yang menyuruh mu mengelap lantai?" [Y/N] menghentikan kegiatannya saat mendengar levi mengatakan itu "kau tidak lihat bahwa lantainya masih banyak debu?"

Mata [Y/N] melirik semua sudut lantai tapi ia tidak mendapatkan debu sedikitpun disana. [Y/N] pun menggeleng

Levi menatap [Y/N] dingin kemudian berjalan mendekatinya hingga jarak mereka sangat dekat. Jantung [Y/N] berdegup sangat cepat, ia merasa canggung "kau tidak melihat yang dibawah kakimu?" Bisik levi di telinga [Y/N]. Ia pun tersadar dan memundurkan tubuhnya beberapa langkah untuk menjaga jarak dengan levi, apa aku harus membunuhnya sekarang? Ini tak baik untuk jantungku pikirnya

Levi berjalan menuju sofa di dekat jendela kemudian merebahkan tubuhnya disana "[Y/N] buatkan aku teh hitam" perintahnya sambil memejamkan matanya

Apa? Aku? Memangnya aku pembantunya apa, batin [Y/N] merasa kesal namun mau tidak mau dia harus melaksanakan perintah kaptennya itu atau ia akan habis jadi daging cincang nanti

[Y/N] melangkahkan kakinya ke dapur meninggalkan levi seorang diri disana. Saat sudah sampai di dapur ia segera membuat teh sambil membuat untuk dirinya sendiri juga

Ia terdiam sesaat, ini kesempatan emasnya, ia bisa membunuh levi sekarang dengan memasukan racun kedalam tehnya

[Y/N] mengambil botol berwarna hitam dari saku celananya, botol racun yang pernah di berikan oleh profesor gila itu kepada nya. Ia terdiam beberapa saat sambil menatap botol tersebut

Jantungnya berdegup kencang, perasaanya tak karuan. [Y/N] sangat takut ia tak mau melakukan ini tapi dia harus!

Ia menghela nafas berat sambil memejamkan matanya berharap itu bisa menenangkan pikirannya. Ia akan jadi seorang pembunuh sekarang

Dengan tangan yang gemetar [Y/N] membuka tutup botolnya kemudian mencampurkannya kedalam teh milik levi lalu mengaduk aduknya dengan sendok

"Maaf kapten" lirih [Y/N]

[Y/N] berjalan menuju gudang sambil membawa teh berisi racun yang sudah ia siapkan untuk levi, langkahnya begitu berat dengan tangannya yang gemetar

Saat sudah di depan pintu gudang [Y/N] menghela nafas berat, dengan perlahan ia membuka pintu tersebut dan masuk ke dalamnya

"Kapten" panggilnya

[Y/N] mendekati levi dan menaruh tehnya di atas meja, matanya membelak saat melihat levi tengah tertidur pulas disofanya

Wajah levi terlihat begitu tenang. Angin pagi yang menerpa rambutnya membuat ia terlihat semakin tampan, levi seperti anak bayi jika sedang tidur seperti ini pikir [Y/N]

seketika hati [Y/N] meluluh, ia meneteskan air matanya dan sudut bibirnya terangkat membuat senyuman manis disana

[Y/N] mengambil teh yang ia letakkan keatas meja kemudian membuangnya keluar jendela. Saat teh itu menyentuh bunga di bawah sana seketika bunganya menjadi layu dan mati, racun yang sangat mematikan

[Y/N] berjalan menuju kamarnya kebetulan kamarnya tidak begitu jauh dari gudang. Ia mengambil selimut kemudian berjalan kembali menuju gudang

[Y/N] membuka selimut itu kemudian menyelimuti levi yang sedang tertidur dengan tenang. Tanpa ia sadari sudut bibir [Y/N] terangkat

TBC

Thank you for reading and see you next time

Good bye!!

you and me Captain [Levi X reader] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang