#29🌼Genjitsu🌼

3K 365 13
                                    

"Ck... Hanji cepatlah" Ucap Levi karna sudah merasa bosan menunggu, ia bersender di depan pintu kamar hanji sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Huwaaa, pengait ku hilang!!!" Teriak hanji merasa cemas. Kamarnya habis berantakan karna ia obrak abrik untuk mencari pengait manuver 3D nya yang hilang karna kecerobohan nya.

Levi mengerutkan keningnya "oh Tuhan, apalagi yang hilang sekarang?" Tanya Levi. Ia langsung berjalan mendekati hanji dengan wajah marah.

"Pengait ku hilang levi~" Ucap hanji sedikit merengek sambil menunjukan wajah puppy eyes dihadapan levi. Sungguh itu sama sekali tak mempan di hadapan levi, justru pria itu malah menatap jiji.

Levi balik badan lalu berjalan menuju ambang pintu "aku duluan"

Brak

Levi keluar dari kamar Hanji dan membanting pintunya, sepertinya kesabaran pria itu sudah di ujung tanduk.

Kini saat ia sedang berjalan di lorong yang cukup panjang sendirian, dirinya tak sengaja bertemu dengan Erwin yang seperti nya dalam keadaan bingung.

"Erwin apa yang kau lakukan?"

Erwin yang sedang sibuk dengan kegiatannya pun menoleh, saking sibuknya ia bahkan tak menyadari kehadiran levi karna tubuh pria tersebut yang terbilang kecil dan pendek.

"Ah levi... Aku tak menyadari kedatangan mu"

Levi menatap datar wajah Erwin sambil memberikan tatapan menginterogasi.

"Oh iya levi, apa kau melihat [Y/N]?"

Levi mengerutkan kening "bukankah ia sedang bersama mu?"

"Ya, tadi memang ia bersama ku karna ada beberapa hal yang harus aku tanyakan. Tapi setelah ada pengumuman bahwa ada Titan yang datang dan menyerang warga seketika ia menghilang"

"Mungkin ia sedang bertugas" Jawab Levi dengan tatapan datar.

"Hhm, yah. Mungkin saja ia sudah ke tempat kejadian lebih cepat"

Levi melangkahkan kakinya "kalau begitu apalagi yang kau tunggu?"

•••

Brak

Suara benturan keras menggema hingga ke seluruh ruangan. [Y/N], gadis itu meringis kesakitan dengan wajah yang masih dibalut kain hitam.

Tiba tiba saja ia merasakan ada seseorang yang mengangkatnya dan mengikatnya di atas kursi dengan ikatan tali yang sangat kencang.

"Mmphh!!" Teriak gadis tersebut dengan mulut yang tertutup kain.

Tak lama ia merasakan tamparan yang begitu keras hingga membuat pipinya memerah serta berdenyut kesakitan. Tamparan itu berkali kali diluncurkan kepada [Y/N] hingga membuat kedua pipinya bengkak.

"Ini hukuman mu jalang!!"

Seketika [Y/N] terdiam, ia mengenali siapa pemilik dari suara tersebut. Ia adalah Profesor Albert, orang yang selama ini menghantui mimpi buruk [Y\N] setiap malam.

Air matanya seketika mengalir.

[Y/N] seolah di tampar oleh kenyataan bahwa selama ini dirinya masih belum terbebas dari Profesor gila tersebut. Detak jantungnya berdegup sangat cepat hingga menimbulkan sesak di dada.

Pria tua dengan gelar Profesor itu membuka penutup mata yang menutup mata [Y/N]. Setelahnya pria tersebut berjalan mengambil benda tajam lalu menusukkan nya ke atas punggung tangan [Y/N] hingga mengeluarkan darah yang tidak sedikit.

you and me Captain [Levi X reader] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang