Kenangan

22 4 2
                                    

Pemahat Rindu

Gulita mendera memaki sukma
Tak lagi menatap indah senyumnya
Lekaslah berlalu pergi, ia
Lupakan aku di sini, dan cinta

Menatap tak kuasa menahan tangis
Mendobrak kuat, kau membuas
Jari tak lagi menggenggam kehangatan
Beku, kaku, aku merindu sendirian

Engkau tak lagi yang memelukku
Derai hujan yang memelukku
Merasa rindu dalam kedinginan
Mendiam, menangis tak terhentikan

Bukan lagi dirimu
Yang kurindu
Ku tau boleh saja kau merindu
Namun tak perlu ku tanya tentang itu

Aku dan kamu takkan menjadi kita
Melawan takdir perpisahan, percuma
Kamu telah menjadi kenanganku
Pula aku adalah kenanganmu

Ciamis, 20 Desember 2018

Puisi Pemahat RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang