BAB 3: ALIBI PEMILIK RUMAH 3

22 2 0
                                    

"Kalo kamu mau lebih tau tentang barang antik itu kamu bisa ikut kami kok. Kamu tinggal naik mobilku saja" ujar Maria itu dengan gak sabaran

"Okelah, ini gak papa kan?" Tanyaku ragu-ragu

"Udah pasti gak nak, kamu harus tahu tentang barang antikku"

Akhirnya akupun menaiki mobil si wanita tersebut sambil aku mengirim email untuk Papa karena aku akan pergi sebentar. Tak lama kemudian sampailah di rumah yang super-super megah bak istana

"Kita udah sampe, yuk turun kamu bisa kan mecahin kasusnya?"

"Aku harap bisa Nyonya" ujarku dengan bijak
Aku langsung disuruh oleh Nn. Maria meneliti seisi rumah dari membuka lemari-lemarinya dan  sampai ruangan rahasia. Pada saat aku mengeledah kamar pembantu rupanya, Oh! Lihat! Jam kikuk antik miliknya ternyata ada di lemari sang pembantu. Tetapi, sebentar. Kenapa ada jam kikuk antik di lemarinya. Tiba-tiba Nn. Maria menghampiriku

"Nah! Lihat! Jam kikuk milikku ternyata ada di lemarimu. Wah, wah, wah kamu ternyata keterlaluan ya!" Bentak Nn. Maria kepada Bik Nini

"Ampun bu! jangan usir aku bu aku akan gantikan jam kikukmu apapun harganya!" Pinta Bik Nini dengan menangis dan duduk menunduk di hadapan majikannya

"Apa kau sanggup membayar dengan harga fantastis hah?! Aku tak percaya kau akan membayarnya. Lihat saja Alea pun sudah tahu semua tentangmu" ujar Nn. Maria dengan nada sewot

"Tetapi aku rasa dia tak punya alibi untuk mengambil barang antikmu itu" jelasku dengan ragu-ragu

"Apa yang kau pikirkan gadis muda, dialah yang mencuri barangku dia sudah memiliki alibi!" Ujar Nn. Maria dengan sewot

"Maaf tetapi yang memiliki alibi yang jelas itu Anda Nyonya, Anda lah yang mengambil jam kikuk mu sendiri lalu kau meletakkannya di lemari Bik Nini" jelasku agak tegas
"Bagaimana bisa aku memiliki alibi aku hanya mengambil handphoneku di kamar lalu balik lagi keluar" jawab Nn. Maria dengan sangat tidak setuju

"Akan kujelaskan, pada saat kau mengambil handphone mu kau bisa saja mengambil jam kikuk lalu mengambilnya diam-diam pada saat Bik Nini sedang membereskan ruangan lain. Lalu Anda diam-diam masuk ke dalam kamar Bik Nini dan dengan sigap meletakkan jam kikuk Anda di lemari lalu ditutup. Itu membutuhkan waktu yang agak lama, mungkin pada saat itu Bik Nini curiga pada Nn. Maria biasanya jika mengambil handphone akan membutuhkan waktu yang singkat tetapi tidak dia membutuhkan waktu yang agak lama lalu Bik Nini memeriksa kamarnya dan mendapati jam kikuk milik Anda sudah ada di lemari miliknya. Bik Nini akan sangat terkejut jika ia ketahuan oleh Anda. Pada saat itulah Bik Nini kembali ke ruangannya dan melanjutkan pekerjaannya daripada harus berpikir tentang jam kikuk tersebut. Waktu anda sudah pulang dari acara, Anda masuk ke dalam kamar Bik Nini dan Anda langsung memarahi Bik Nini dan melaporkan ini padaku. Apakah analisisku benar Nn. Maria?" Tanyaku dengan penuh harap akan analisis itu benar.

"Hiks... Hiks... Aku... Aku memang bersalah! Akulah yang memindahkan jam kikuk tersebut. Aku memang sudah setengah benci padanya karena telah banyak merusak barang-barangku. Analisismu memang benar semua Alea, akupun tak menyangka kau langsung memecahkannya hanya dengan kedipan mata" Nn. Maria menangis kepadaku dan juga pembantunya.

Ia akan merubah sifatnya kepada Bik Nini. Tak lama kemudian aku diantarkan pulang oleh sopir Nn. Maria dan mengantarkanku sampai pulang. Tapi sialnya papa dan ibu belum pulang juga, padahal ini sudah akan sore. Aku masuk ke dalam rumah dan masuk ke kamarku untuk berganti pakaian rumahan dan tak lupa aku memasak telur goreng untuk makan siangku.
       -Terkadang menjadi sang
        Ahli pemecah masalah pun            Butuh otak yang encer dan tidak sembrono dalam menjelaskan analisisnya
                 -Alea Reana

Alea With A CaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang