BAB 8: KODE

14 1 0
                                    

09.00

SMA Pancasila

"Huaaahh... aku jadi ngantuk deh dari jam pertama belum ada pelajaran yang masuk" ujarku sambil mengucek mataku yang mulai berat

"Sama Alea, kalau begini kita jadi bosan" dengus Olla dengan kepala tertelungkup di mejanya

"Alea!" Panggil salah satu temanku, dan ia adalah si Ryan. Ya, banyak yang menjulukinya sebagai play boy sebab ia suka membuat para hawa terpukau dan nasibnya mereka harus merasakan sakit hati yang dalam karena mereka baru mengetahui si buaya tersebut. Dengan malas akupun menjawabnya

"Apa?" Tanyaku dengan nada judes

"Ya ampun, ternyata kamu jutek ya? Nanti pesona mu hilang lho" ujar dia dengan nada menggoda. Ew, aku merasa jijik dengan buaya darat ini. Banyak yang menyorakiku tapi aku tak peduli dan aku langsung mendorong tubuhnya

"Heh, buaya! Kau tahu? Aku tak sudi berbicara denganmu. Jika tidak ada masalah, pergi dari pandanganku!" Bentakku. Dengan muka gelagapan Ryan langsung berbicara terbata-bata

"J... jadi, aku telah menemukan lembaran aneh yang menuliskan huruf dan angka. Menurutku ini tulisan bu Mia ya?" Tanya nya yang sok kedetektifan

"Ya memang, terus?" Tanyaku masih dengan malas

"Kemungkinan ini adalah teka-teki yang dibuat oleh bu Mia agar menemukan dirinya. Kau tahu kan dia memang dulunya bercita-cita ingin menjadi detektif sepertimu yang tak terwujud. Mungkin, ada beberapa lembar kertas yang sama seperti ini" jelasnya

"Hey, jangan sok tahu dulu biar aku lihat dan jangan dekati aku lagi. Pergi!" Bentakku untuk mengusir buaya itu. Dan yang dikatakan ia memang benar. Pft! Mungkin ia hanya ingin dikagumi para perempuan lain. Biarkan, lebih baik kuurus kasus ini. Aku mengambil kertas-kertas itu dan menyusunya agar tidak ribet untuk menelaahnya. Disitu tertulis angka, huruf, dan tanda petunjuk.

Apa ini maksudnya? Apa ini kode latar ia berada? Batinku
Beruntunglah sebab teman-temanku yang dikelas sibuk sendiri-sendiri, jadi aku bisa fokus dengan kasus ini.

"12U4N6 MU51K jika di ubah menjadi abjad biasa maka dibaca RUANG MUSIK!" Bisikku dengan gembira dan lembar-lembar lainnya. Lalu, aku dengan cepat bergegas ke luar kelas dan menuju ke ruang musik. Kulihat dari jendela teman-temanku masih saja sibuk dengan urusan masing-masing dan merumpi begitu juga Olla dan yang lain

"Beruntung sekali aku hari ini. Sekarang, waktunya aku bermain dengan kasus". Aku membuka pintu ruang musik dengan cahaya yang remang-remang dari balik jendela dan akupun langsung memanggil namanya

"Bu Mia, apa kau disini? Ayo keluarlah kau pasti bersembunyi. Bu Mia?" Tak ada respon darinya padahal aku sudah menelaah isi ruangan ini. Tunggu, ada beberapa lembar lagi di dalam meja, dan isinya

"J4L4N 7312U5 L4LU K3 K1121. Jalan terus lalu kiri, itu kan toilet. Ya sudah ku ikuti saja kode ini" lalu aku melangkah ke toilet dan menemukan sebuah selembar kertas dengan berbagai kode tergantung di gantungan pakaian yang berada di dalam toilet.

"4KU 4D4 D1 12U4N6 T4121. 53L4M47 M3NC4121! dan dibawah kertas tercantum 4L34 Jika dieja ini dibaca AKU ADA DI RUANG TARI. SELAMAT MENCARI! Dan mungkin tercantum namaku yang bisa dibaca ALEA. Ya ampun, baru kusadari ternyata guru IPS ku maniak misteri sepertiku, ya" ujarku dengan cengir kuda, tanpa basa-basi aku langsung berlari menuju ruang tari dan tebakanku benar ia sudah ada disana

"Untuk apa aku diundang kesini bu? Apa ada yang akan Anda sampaikan?" Tanyaku dan ia sudah terduduk di salah satu tempat duduk ruang tari. Ia pun langsung tertawa bahagia

"Rupanya tanpa memakan banyak waktu kau sudah menemukan ibu disini
Kau hebat Alea, aku tidak ada tugas bagimu dan aku hanya ingin menguji memorimu saja" ia melanjutkan tawa menyebalkan itu dan akupun izin untuk meninggalkan ia

"Baiklah, aku balik ke kelas dulu. Banyak kegiatan yang harus kulakukan" ujarku dengan malas

"Selamat mengerjakan tugasmu, Alea! Maaf kodeku ini membuatmu bosan" tanpa basa-basi aku langsung menutup pintu dan Bu Mia ikut keluar untuk kembali ke ruang guru. Aku menggesek-gesekan langkahku diatas lantai dan beralih ke kelas lalu menelungkupkan kepalaku ke meja

"Haaaah... bosan, aku ingin pulang!!!" Ujarku dengan mendengus kesal dan Olla langsung menyambar tasnya

"Sebentar lagi akan pulang. Kau tidak mau pulang ya?" Tanyanya

"Apa? Memang ini jam berapa?"

"Jam 1 siang pas. Kita kan pulang lebih awal".

Oh my gosh! Tak sadar ternyata sudah jam 1 siang pas, aku langsung membereskan mejaku dan langsung menyambar tas, keluar dari kelas

"Jadi, kasusnya sudah selesai?" Tanyanya dan aku hanya menjawab singkat

"Sudah"

Kukira hari ini beruntung bagiku tapi terakhirnya tidak. Ya sudah.

     -Berinsting, fokus, dan berpikir keras itu adalah kunci dari kasus-
~Alea Reana~




Alea With A CaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang