"Bukankah ini masih jam dua dinihari di Boston?" gerung Alice kepada si penelepon.
"Aku merindukanmu."
Alice mendengkus. "Kita sudah putus, Kevin. Jangan menghubungiku lagi setelah ini," pintanya.
Jari Alice sudah siap untuk mengakhiri panggilan telepon dari Kevin, tetapi pemuda itu mendahuluinya dengan berkata, "Aku akan mengunjungimu ke Korea."
"Buat apa?!" Alice hampir menjerit kesal menanggapinya. Dari yang dia ingat, Kevin menunjukkan ketidak sukaan yang begitu kuat terhadap gagasan megunjungi Korea. Mengapa sekarang, setelah mereka putus dan dia bahkan punya kekasih baru, pemuda itu malah baru mau menyusul Alice. "Jika kau melakukannya karena aku, batalkan!"
"Aku ingin memperbaiki hubungan kita, Alice," bujuk Kevin.
Alice menggeretakkan giginya. "Jika kau kemari untuk meminta kembali, aku tidak sudi untuk menemuimu, Kev."
"Alice ...."
"Aku sedang sibuk. Kau juga sebaiknya kembali istirahat, sudah hampir pagi di sana." Tidak menunggu respons dari sang mantan, Alice pun memutus sambungan telepon. Mata Alice memejam sambil menahan gejolak emosi yang disebabkan oleh Kevin. Meski tidak menginginkannya, satu tetes air mata mengalir di pipi gadis cantik itu.
Langkah Alice gontai ketika berjalan kembali ke tempat Jinwoo dan Hana berada. Dia berhenti di ambang pintu ketika mendengar tawa dari dua orang tersebut. Bibirnya pun menyungging senyum, perasaannya jadi ringan karena melihat keceriaan dari orang-orang yang disayangi. Diperhatikannya dengan saksama interaksi antara Hana dan Jinwoo, kian yakin pula Alice bahwa dua orang ini saling tertarik.
"Obrolan kalian tampaknya sangat seru," kata Alice saat menghampiri keduanya.
Jinwoo dan Hana masih tertawa saat Alice duduk di sebelah temannya tersebut. "Jinwoo-Oppa baru saja menceritakan kejadian lucu saat syuting One Summer in Monaco."
"Aku ingin dengar," kata Alice mengambil satu sayap ayam.
"Jadi, aku dan Eunwoo manajerku pergi berjalan-jalan berdua saat syuting di Pulau Jeju—" Gawai Jinwoo tiba-tiba berbunyi, menghentikan cerita lelaki itu. Keningnya mengkerut karena sesuatu yang didengarnya dari si penelepon. Ini membuat Alice cemas karena merasa sesuatu yang tidak beres.
KAMU SEDANG MEMBACA
All These Little Things
General FictionSiapa yang mau dilahirkan menjadi 'anak haram'? Alice tentu tidak menginginkan terlahir dengan predikat tersebut. Namun, kelahirannya yang terjadi di luar nikah, mau tidak mau membuatnya dipandang sebagai 'anak haram'. Saat ibunya meninggal, tekad...