satu

16.9K 824 56
                                    

Seorang gadis memasuki ruangan khas berbau obat. Ia duduk dikursi lalu membaca beberapa data pasien yang akan ia periksa hari ini.

Ia berjalan menuju loker diruangannya lalu mengambil snelli yang selalu ia pakai.

Lalu mengambil kertas yang ada dimejanya dan berjalan keluar ruangan untuk mengecek pasien.

"Pagi dr. Eyi" sapa ramah Suster yang lewat.

"Pagi juga suster Margaret" kata Eyi sambil tersenyum.

dr. Reyna Putri Adhiaksa adalah Anak dari seorang CEO besar bernama Rizal Adhiakya. Eyi sekarang menjadi dokter umum disalah satu Rumah Sakit yang ada di Jakarta.

Sudah hampir 2 tahun ia kerja di RS Dharma Bakti. Diumurnya yang 25 tahun Eyi sudah menjadi dokter yang disegani oleh banyak pasien karena keramahan dan kebaikannya. Apalagi dengan pasien anak-anak.

Dan itu tak luput dari dukungan keluarga. Terutama mami dan papinya tentunya.

Eyi masuk kedalam ruangan pasien yang kemarin malam baru saja ia oprasi untuk mengecek keadaan pasien.

"Selamat pagi bu, gimana hari ini? Sudah baikan?" Tanya Eyi menyapa pasien.

"Sudah dok, cuma kadang saya gatal ditempat jahitan" kata Sang pasien.

"Wajar kok bu, itu efek yang ditimbulkan benang untuk menyatu dengan otot" kata Eyi tersenyum ramah.

"Kira kira kapan dok saya bisa pulang?" Tanya pasien lagi.

"Nanti ya bu, kami masih meninjau kesehatan ibu. Jika keadaan semakin membaik, maka ibu dibolehkan pulang" kata Eyi.

"Yasudah, nanti suster akan berikan obat. Saya permisi dulu bu. Mari" kata Eyi lalu keluar dari ruang rawat inap.
.
.
.
.

Eyi melihat arloji yang ada ditangannya. Sudah jam makan siang. Ia sudah janji pada keluarganya untuk makan siang dikantor papinya.

Eyi bergegas menuju basement untuk mengambil mobilnya. Ia berangkat menuju kantor papinya.
.
.
.
.

Eyi berjalan di lobi kantor papinya. Banyak karyawan yang menyapanya karena semua orang kantor tau bahwa Eyi adalah anak dari Bos besar mereka.

Eyi melangkat menuju lift, ia akan memencet tombol lift tapi seseorang mendahuluinya.

Eyi menengok kesamping. Eyi terkejut milihat lelaki disampingnya.

'Bukankah dia bekerja dicabang papi yang diSolo?' Tanya Eyi dalam hati.

Pintu lift terbuka, lelaki itu masuk kedalam lift. Tapi tidak dengan Eyi, ia masih kaget dengan kedatangan orang yang menurutnya aneh.

"Tidak masuk?" Tanyanya. Ah Eyi kembali tersadar dari lamunannya lalu masuk kedalam lift.

Hening.

Tidak ada yang saling berbicara dari keduanya.

Eyi kembali mengingat memorinya saat ia bermain dirumah utinya di Solo. Memang setiap liburan mereka akan pergi ke Solo untuk menjengun uti dan kakung serta om tentunya.

Awalnya Eyi dan Ricad selalu bermain bersama. Ricad yang usianya 5 tahun diatasnya selalu menjaga Eyi yang kala itu hanya anak usia balita.

Tapi semenjak Eyi menginjak SMP, perubahan sikap Ricad padanya sangat ketara. Dia sudah tidak lagi main bersama dengan Eyi, tapi masih main dengan Okta, adik Eyi.

Semenjak itu, Eyi jarang bertegur sapa dengan Ricad. Tapi saat main ke Solo, Ricad selalu main kerumah uti nya untuk bermain dengan Okta.

Ok bact to now. Eyi melirik orang yang ada disampingnya. Ia akan mencoba membuka obrolan dengan Ricad.

Eyi manis, mas yang punya!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang