enam

8.3K 662 33
                                    

Pagi ini anggota keluarga Adhiaksa sudah melakukan aktivitas masing masing.

Opa surya, Papi Rizal, Okta dan Ricad sedang berkumpul di halaman belakang untuk mengopi dan mengobrol pagi.

Sedangkan para perempuan sedang membuat sarapan untuk semua anggota keluarga. Eyi yang biasanya jarang masuk dapur pagi pagi sekarang menjadi orang yang pertama datang kedapur untuk membuat kopi suaminya.

Walaupun Eyi jarang masuk dapur, keahlian memasaknya sudah sama dengan Anna. Baginya walau masakannya rasanya sama dengan masakan maminya, ia hanya ingin memakan masakan maminya.

"Oma mau panggil opa sama yang lain ya, buat sarapan" kata Risma meninggalkan dapur dengan jalan yang sudah terpogoh pogoh tapi badannya masih sehat.

Anna dan Eyi memindahkan makanan ke meja makan.

Tak lama para lelaki muncul dan berjalan menuju meja makan. Lalu duduk di kursi yang ada.

Eyi mengambilkan makanan untuk suaminya. Dia tidak bodoh, dia mengerti apa yang harus dilakukan untuk suaminya di umur 25 tahun.

"Terima kasih" kata Ricad lembut. Eyi mengangguk lalu mengambil makanan untuknya sendiri dan duduk disamping Ricad.

Suasana dimeja makan hening, tak ada yang memulai pembicaraan. Setelah selesai makan, Rizal meminta berkumpul diruang keluarga.

Sekarang semua anggota keluarga sudah berkumpul di ruang keluarga.

"Jadi nak Ricad mau kapan meresmikan pernikahany?" Tanya Rizal

"Rencananya saya ingin membawa Eyi bertemu dulu dengan orangtua saya, setelah itu saya akan mengurus semuanya" kata Ricad mantap.

"Orangtua mu sudah tau masalah ini?" Tanya Surya

"Sudah, sebelum pernikahan kemarin saya sudah memberitahu semuanya pada ibu saya"

"Ayah mu?" Tanya Surya

"Pak Hendra sudah meninggal pa" kata Rizal

"Innalillahi maaf nak"

"Tidak apa-apa" kata Ricad tersenyum

"Lalu ibu mu tinggal dengan siapa disana?" Tanya Risma

"Dengan adik saya" kata Ricad.

"Nak Ricad mau bawa Eyi ketemu sama ibumu kapan?" Tanya Risma lembut.

"Mungkin lusa, atau besok kalo Eyi mau" kata Ricad sambil melirik Eyi.

Eyi hanya mengangguk patuh, ia tidak mengerti pasalnya Ricad tak pernah membicaralan ini sebelumnya, apa Ricad tidak menganggapnya sebagai istri? Kenapa hatinya sakit.

"Menurut Eyi?" Tanya Risma

"Besok juga ngga papa, lebih cepat lebih baik" kata Eyi berusaha tegar

"Yaudah kalian istirahat saja kalo besok mau bepergian" kata Anna.

"Kami kekamar dulu bunda, semuanya" kata Ricad lalu bangun dari duduknya.

Ricad memberikan kode kepada Eyi untuk mengikutinya ke kamar.

Sesampainya dikamar, Ricad duduk ditepi ranjang. Ricad meneput nepuk sisi ranjang sebelahnya bermaksud menyuruh Eyi duduk disampingnya.

Eyi mengerti dan langsung duduk, ia meenundukan kepalanya merasa malu.

"Kenapa menunduk" kata Ricad mengangkat dagu Eyi.

"Aku suamimu sekarang, tidak usah malu" pipi Eyi sudah merona dengan perkataan Ricad.

Eyi manis, mas yang punya!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang