dua

9.9K 682 37
                                    

Hari ini adalah persiapan untuk peresmian pergantian posisi tertinggi Adhiaksa Corp. Yaitu Rizal Adhiaksa yang akan digantikan oleh putra yaitu Oktamuda Adhiaksa.

Di salah satu hotel milik Adhiaksa Corp sudah tertata rapi sebagai tempat acara.

Acara dimuali jam 7 malam. Keluarga Adhiaksa sedang bersiap siap di rumah mereka sebelum mereka berangkat ke tempat acara.

"Sudah siap?" Tanya Rizal disamping Okta yang duduk disofa.

"Ingat, papi dan keluargamu ini akan selalu dibelakangmu. Jangan pikir papi sangat kejam sama kamu karena diumur yang masih muda sudah papi jadikan peminpin" kata Rizal menasehati anaknya.

"Kamu masih boleh bertanya pada papi jika belum ada yang dimengerti. Tapi papi yakin kamu bisa memimpin perusahaan keluarga kita" kata Rizal.

"Memang perusahaan kadang berada diposisi sulit atau sedang dibawah, tapi ingat lah banyak orang yang bergantung nasib pada kamu" sambungnya.

"Iya, Okta ngerti kok yang papi maksud. Okta akan berusaha menjaga kepercayaan papi" kata Okta mantap.

"Ayok, mami sama mbak udah siap" kata Anna yang berjalan bersama Eyi.

"Oma sama opa sudah juga udah" kata Surya.

Akhirnya mereka pun berangkat ke Hotel.
.
.
.
.

Acara serah terima jabatan sudah dilaksanakan.

Sekarang Eyi sudah berdiri di depan meja yang penuh dengan makanan.

Iya tidak ikut bersama keluarganya yang sedang menyambut para tamu, karena ia tidak mengenal mereka semua. Jikapun dikenalkan oleh kedua orang tuannya Eyi sangat sungkan.

Bahkan tadi ada yang menanyakan umurnya, terus ditanya kapan menikah, mau ngga sama anak saya? Bla bla bla dan segala macem.

Itu membuat Eyi pusing dan memilih menuju tempat makanan. Eyi mengambil beberapa makanan manis kesukaannya.

Tanpa sengaja, ada sebuat tangan yang juga yang akan mengambil makanan yang sama dengan Eyi.

"Eh" Eyi kaget lalu langsung menarik tangannya.

"Maaf" kata Lelaki itu. Eyi hanya senyum kaku.

"Sudah lama ya kita ngga main bareng" kata Ricad mengajak Eyi berbicara.

Eyi sangat canggung berbicara Ricad hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Mau kesana?" Tunjuk Ricad pada tempat duduk. Eyi mengangguk mengikuti langkah Ricad.

"Ekhem" Ricad berdehem

"Jadi, sedang sibuk apa dr. Eyi?" Kata Ricad membuat suasana menjadi cair. Eyi terkekeh kecil

"Mengobati pasien, mas Ricad sendiri?" Tanya Eyi

"Panggil seperti biasa saja" kata Ricad.

"Ok. Jadi mas Icad lagi sibuk apa?" Tanya Eyi lagi

"Masih seperti dulu, malah mulai besok aku jadi sekretaris adik mu kan" kata Ricad.

"Eyi kira mas Icad bakal lupa sama Eyi. Soalnya pas terakhir ketemu dikantor jawabnya ketus banget" kata Eyi.

Sekarang Eyi merindukan mas icad nya yang dulu selalu seperti kakaknya yang melindunginya.

"Hahaha entahlah. Aku hanya ingin bersikap normal" kata Ricad ambigu yang membuat Eyi bingung.

"Maksudnya?" Tanya Eyi.

"Sebenernya aku s-"

"Widihh ternyata disini lagi pacaran. Si mbak dicariin noh sama mami" Okta datang langsung merusuh dan merebut piring yang ada ditangan Eyi.

Eyi manis, mas yang punya!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang