duapuluhempat

2.2K 319 23
                                    

Bunyi nada dering dari ponsel yang tergeletak diatas nakas membuat sang mepunya menoleh kearah sumber suara. Ia menurunkan kertas yang sedang dibacanya, lalu melepas kacamata yang bertengger dihidung bangirnya.

Ia melengkungkan senyumnya lebar setelah melihat siapa yang sedang menelponnya. Tak butuh waktu lama Ricad langsung mengambil telpon dan mengangkatnya.

"Halo, dek. Assalamualaikum." Salam Ricad dengan suara riang.

"Waalaikumsalam, Mas. Aku gabut dirumah sendirian." Keluh dari wanita kesayangnya yang sepertinya sedang kesepian dirumah.

"Mau jalan-jalan?" Tawar Ricad berniat untuk mengajak Eyi jalan-jalan.

"Mas gak sibuk?" Tanya Eyi dengan girang.

"Mas bisa izin sama Okta." Kata Ricad

"Oke, aku siap siap dulu. Assalamualaikum." Kata Eyi lalu langsung mematikan telponnya.

Ricad masih tersenyum memandangi ponselnya yang berlatar foto after wedding mereka. Tidak terasa pernikahannya dengan Eyi akan menginjak 1 tahun, hanya kurang 2 minggu saja.

Ricad segera bangun dari kursinya, lalu masuk kedalam ruangan Okta.

"Saya mau izin keluar sebentar, Pak." Kata Ricad dengan bahasa formal.

"Masih aja lu ngomong formal ama gue, Mas." Kata Okta yang masih melihat-lihat kertas.

Ricad tidak menjawab perkataan Okta. Baginya Okta jika sedang dikantor adalah atasannya, dan ia harus profesional sebagai asisten dan tangan kanan Okta.

"Mau kemana Mas?" Tanya Okta yang sekarang beralih menatap Ricad.

"Istri saya ingin jalan jalan sebentar." Kata Ricad singkat, padat, jelas.

"Ohh Mbak." Okta membulatkan bibirnya dan menggangguk-anggukan kepalanya paham.

"Oke deh, sampe jam tiga aja ya tapi. Temenin gue meeting." Pinta Okta. Ricad mengangguk dan berterima kasih kepada Okta.

Tapi saat akan keluar ruangan, Okta kembali memanggilnya.

"Eh Mas, nitip kue pukis yang depan Grand Mall itu ya. Tiga porsi aja, rasa coklat kacang." Kata Okta sambil memamerkan deretan gigi putihnya.

Ricad hanya mengacungkan jempol tangannya untuk mengiyakan pesanan dari Okta. Dan tadi apa katanya? Tiga porsi? Benar. Kalian tidak salah dengar, itu akan dimakan oleh Okta semua.

Ricad segera memacu mobilnya menuju kediaman mereka. Sesampainya disana, sudah ada istrinya yang sedang menunggu dikursi depan.

Eyi langsung menghampiri suaminya, tak lupa juga mencium tangan. Perutnya semakin membesar. Hanya tinggal menghitung hari untuk menyambut buah hatinya.

Dan Eyi sudah mengambil cuti lahirannya dari 3 hari yang lalu. Tapi Eyi sudah sering mengeluh bosan, gabut, sepi dirumah sendirian. Padahal ada Bi Nani yang menemaninya. Kadang Anna juga kerumah untuk  menengok anaknya.

"Mau kemana kita?" Tanya Ricad sambil mengemudi.

"Ke mall ya Mas, ada barang yang belum aku beli, lagi diskon lagi." Kata Eyi.

Ricad hanya menuruti keinginan Eyi.

Sesampainya mereka di mall, Eyi langsung menuju lantai tiga dimana perlngkapan bayi disana tersedia lengkap. Ricad hanya mewanti wanti Eyi saja agar tidak berlari.

Setelah selesai belanja, mereka kembali menuju kantor. Benar, Eyi ikut bersama Ricad ke kantor.

"Ngapain Mbak ikut kesini?" Tanya Okta sambil memakan kue pukisnya.

Eyi manis, mas yang punya!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang