delapanbelas

4K 437 11
                                    

Pagi ini Eyi sedang berada dirumah sakit. Sudah dua jam yang lalu Eyi berada di UGD. Tenang saja, Eyi tidak kenapa-kenapa. Kali ini ia berjaga dibagian UGD menggantikan dokter senior yang tidak bisa hadir.

Jam sudah menunjukan pukul 10 pagi. Tadi pagi dia berangjat sendirian karena Ricad dan Okta sedang keluar kota urusan bisnis.

Sedang bersantai ria karena tidak ada pasien yang masuk, tiba-tiba telponnya berbunyi. Ada panggilan masuk, Eyi melihat nama yang menelponnya. Ternyata Sekar, adik iparnya.

Tidak menunggu, Eyi langsung mengangkat telponnya.
"Halo, assalammualaikum dek."

"Waalaikumsalam, Mbak." Terdengar suara sekar yang pelan seperti habis nangis.

"Gimana kabar kamu ama ibu? Kamu kenapa?"

"Mbak.. hiks"

"Kenapa? Ada apa? Jangan bikin Mbak khawatir dong"

"Ibu, Mbak. Hiks. Ibu masuk RS" jawab Sekar sambil menangis.

"Astagfirullah" Eyi lemas setelah mendengar perkataan adik iparnya.

"Terus gimana sekarang? Kamu sama siapa disana?" Tanya Eyi kembali. Ia khawatir dengan ibu mertuanya. Pasalnya kata suaminya ibu mertuanya ini memiliki riwayat jantung lemah.

"Ibu masih di ICU, sama Budhe Rahma" ternyata Ia ditemani oleh eyang utinya. Biarpun sudah tua, bliau masih kuat.

"Mbak, aku takut" lanjutnya sambil terisak.

"Tadi telpon Mas Icad tapi hpnya mati"

"Mas Icad lagi keluar kota" Jawab Eyi

"Kita liat perkembangannya ya Dek, nanti kalo ada perkembangan apa-apa langsung telpon Mbak aja ya"

"Iya" jawab Sekar

"Yasudah, nanti Mbak telpon lagi. Ada pasien datang. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Eyi langsung masuk keruang UGD. Batu saja ada pasien  masuk karena kecelakaan. Untung saja kehamilannya yang menginjak 6 bulan tidak begitu membuatnya susah.



Selesai membereskan pasiennya, Eyi kembali keluar dari ruangan dan mengechek ponselnya yang sejak tadi bergetar.

Ternyata ada panggilan masuk dari suaminya. Ia melihat jam ternyata sudah menunjukan waktu makan siang.

"Halo Assalamualaikum, Mas" Sapa Eyi

"Waalaikumsalam, Dek. Sudah makan?" Tanya Ricad

"Belum, Baru keluar dari ruangan. Mas udah maem?" Tanya Eyi.

"Ini lagi nunggu pesanan datang, sama Okta" kata Ricad. Eyi memprediksi bahwa suaminya ini belum tau apa yang sedang terjadi pada ibunya.

"Mas"

"Ya? Kenapa?"

"Eum.. itu. Euu" Eyi tidak tega mengatakannya pada Ricad, tapi bagaimanapun Ricad harus tau.

"Oh iya, tadi banyak pesan dari Sekar. Tapi tadi pas Mas telpon balik enggak diangkat. Telpon ibu juga enggak diangkat" kata Ricad

"Euumm Mas, sebenernya-"

"Sebentar, makanannya datang" potong Ricad.

"Yaudah Mas maem dulu aja, nanti kalo udah aku telpon lagi" kata Eyi.

"Iya, kamu jangan lupa maem, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab Eyi.

Eyi memakan bekalnya dikantin bersama Margaret. Tapi ia sudah tidak nafsu makan mendengar ibu mertuanya masuk rumah sakit.



Eyi manis, mas yang punya!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang